10 Desa Rentan Terisolir
A
A
A
SEKAYU - Sebanyak 10 desa di Kecamatan Sungai Keruh terancam terisolir, lantaran saat ini kondisi jalan penghubung antar desa di wilayah tersebut, mengalami rusak total dan rawan putus.
Camat Sungai Keruh, Alam Sabit mengungkapkan, hancurnya jalan penghubung di beberapa desa, lantaran tingginya curah hujan dan meng akibatnya sebagian besar jalan tanah hancur. “Sudah masuk musim penghujan, jadi jalannya hancur dan berlumpur.
Sebab sebagian besar jalan penghubung yang ada itu adalah tanah merah. Mau bagaimana lagi, ribuan warga kita terancam terisolir,” ungkap Sabit, saat dibincangi, kemarin. Desa yang terancam terisolir tersebut, mulai dari Talang Simpang, Rukun Rahayu, Mekar Jaya, Keramat Jaya, Kerta Jaya, Tebing Bulang, Sungai Dua, Rejo Sari, Talang Mandung, Layan, dan Bangkit Jaya.
Dihadapkan pada kondisi seperti itu, Sabit menjelaskan, sangat mengganggu aktifitas masyarakat, terutama laju transportasi barang dan manusia. Karena jika ingin melintas, selain memerlukan waktu yang lama, warga harus berjuang melewati jalan berlumpur, yang tidak jarang membuat kendaraan terjebak. “Bahkan saat ini ada beberapa jalan yang sudah hampir putus.
Ini sangat mengganggu warga, salah satunya pergerakan perekonomian. Kalau ingin melintas diperlukan perjuangan ekstra, apalagi jika terjebak di dalam lumpur,” jelasnya. Sabit menuturkan, sebenarnya Kecamatan Sungai Keruh pada 2014 lalu mendapat bantuan perbaikan jalan sepanjang 6,9 km dari PT Pertamina.
Namun, hanya dapat dilaksanakan atau diperbaiki sepanjang 3,5 km. “Baru dapat diperbaiki sepanjang 3,5 km, ini disebabkan pemborong jalannya nakal. Jadi untuk sisanya sepanjang 3,5 km akan dilanjutkan pada 2015. Jalan ini sering digunakan Pertamina, jadi mereka bertanggungjawab terhadap jalan,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Pengawasan Jembatan dan Jalan Dinas PU BM Muba, Achmad Abraham mengatakan, sebagian besar jalan yang ada di Kecamatan Sungai Keruh dilalui kendaraan perkebunan yang tonasenya sangat besar. Akibatnya, jalan di beberapa desa sering hancur, terutama saat ini curah hujan yang tinggi.
"Kita sangat berharap kontribusi dari pihak perusahaan yang ada di daerah tersebut. Seperti CSR perusahaan yang dapat disalurkan dalam bentuk perbaikan jalan, cara ini baru dilakukan PT Pertamina saja," katadia. Namun, sambung Abraham, pada tahun ini pihaknya telah menganggarkan perbaikan jalan di daerah tersebut.
Seperti jalan km 11 ke arah Jirak, Desa Keramat Jaya ke Desa Kertaya, Desa Tebing Bulang ke Desa Sungai Dua, Desa Tebing Bulang ke Desa Kertajaya, dan Keramat Jaya ke Desa Bukit Indah. "Kita sudah masukkan dalam rencana perbaikan tahun ini, sekarang lagi dibahas di DPRD. Untuk berapa panjang dan berapa besar dana yang disetujui kita lihat nanti, sebab sampai sekarang APBD kita masih dalam pembahasan," tutupnya.
Amarullah diansyah
Camat Sungai Keruh, Alam Sabit mengungkapkan, hancurnya jalan penghubung di beberapa desa, lantaran tingginya curah hujan dan meng akibatnya sebagian besar jalan tanah hancur. “Sudah masuk musim penghujan, jadi jalannya hancur dan berlumpur.
Sebab sebagian besar jalan penghubung yang ada itu adalah tanah merah. Mau bagaimana lagi, ribuan warga kita terancam terisolir,” ungkap Sabit, saat dibincangi, kemarin. Desa yang terancam terisolir tersebut, mulai dari Talang Simpang, Rukun Rahayu, Mekar Jaya, Keramat Jaya, Kerta Jaya, Tebing Bulang, Sungai Dua, Rejo Sari, Talang Mandung, Layan, dan Bangkit Jaya.
Dihadapkan pada kondisi seperti itu, Sabit menjelaskan, sangat mengganggu aktifitas masyarakat, terutama laju transportasi barang dan manusia. Karena jika ingin melintas, selain memerlukan waktu yang lama, warga harus berjuang melewati jalan berlumpur, yang tidak jarang membuat kendaraan terjebak. “Bahkan saat ini ada beberapa jalan yang sudah hampir putus.
Ini sangat mengganggu warga, salah satunya pergerakan perekonomian. Kalau ingin melintas diperlukan perjuangan ekstra, apalagi jika terjebak di dalam lumpur,” jelasnya. Sabit menuturkan, sebenarnya Kecamatan Sungai Keruh pada 2014 lalu mendapat bantuan perbaikan jalan sepanjang 6,9 km dari PT Pertamina.
Namun, hanya dapat dilaksanakan atau diperbaiki sepanjang 3,5 km. “Baru dapat diperbaiki sepanjang 3,5 km, ini disebabkan pemborong jalannya nakal. Jadi untuk sisanya sepanjang 3,5 km akan dilanjutkan pada 2015. Jalan ini sering digunakan Pertamina, jadi mereka bertanggungjawab terhadap jalan,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Pengawasan Jembatan dan Jalan Dinas PU BM Muba, Achmad Abraham mengatakan, sebagian besar jalan yang ada di Kecamatan Sungai Keruh dilalui kendaraan perkebunan yang tonasenya sangat besar. Akibatnya, jalan di beberapa desa sering hancur, terutama saat ini curah hujan yang tinggi.
"Kita sangat berharap kontribusi dari pihak perusahaan yang ada di daerah tersebut. Seperti CSR perusahaan yang dapat disalurkan dalam bentuk perbaikan jalan, cara ini baru dilakukan PT Pertamina saja," katadia. Namun, sambung Abraham, pada tahun ini pihaknya telah menganggarkan perbaikan jalan di daerah tersebut.
Seperti jalan km 11 ke arah Jirak, Desa Keramat Jaya ke Desa Kertaya, Desa Tebing Bulang ke Desa Sungai Dua, Desa Tebing Bulang ke Desa Kertajaya, dan Keramat Jaya ke Desa Bukit Indah. "Kita sudah masukkan dalam rencana perbaikan tahun ini, sekarang lagi dibahas di DPRD. Untuk berapa panjang dan berapa besar dana yang disetujui kita lihat nanti, sebab sampai sekarang APBD kita masih dalam pembahasan," tutupnya.
Amarullah diansyah
(bhr)