Jadi Sahabat Imut nan Menggemaskan
A
A
A
PALEMBANG - Tubuhnya yang mungil dengan mata bulat dan besarmembuat sugar glider begitu menggemaskan. Karena itulah tak heran kalau kini, sugar glider jadi tren hewan peliharaan baru di kalangan wong Palembang.
Selain lucu nan imut,sugar glider juga cepat beradaptasi sehingga mereka yang tertarikmemeliharanya tidak kesulitan memberikan perawatan. Sugar glider sendiri merupakan hewan mungil asli Indonesia yang termasuk dalam jenis mamalia berkantong (marsupial).
Hewan yang aktif pada malam hari (nocrurnal) ini masih satu kerabat dengan kangguru. Nama sugar glider didapat dari kegemaran hewan ini terhadap makanan manis,seperti gula, madu ataupun buah-buahan.Sugar glider juga memiliki selaput patagium yang berfungsi sebagai alat bantu untuk meluncur ataupun melayang (gliding).
Sugar glider banyak terdapat di belantara Papua, Irian Jaya.Ketua Komunitas Pencinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) Palembang, Basyuni Surya Miharja (Bass) mengatakan, di Kota Palembang sugar glider mulai dikenal sejak tiga tahun terakhir. Hal ini seiring dengan terbentuknya KPGSI yang Ia gawangi.
Awalnya, ia tahu tentang sugar glider setelah membaca artikel dari internet.Selanjutnya, ia pun langsung tertarik dan jatuh hati dengan hewan mungil ini.“Tak lama setelah itu, saya memutuskan untuk membeli sugar glider seharga Rp1,2juta dengan jenis grey.
Karena di Palembang saat itu belum ada yang jual, jadi saya pesan langsung dari Jakarta,” ujar Basssaat dibincangi dikawasan taman Kambang Iwak (KI) Palembang, kemarin.Bass mengungkapkan, setelah memiliki sugar glider pertamanya ia pun semakin penasaran dengan si imut ini.
Maka, ia pun semakin sering berselancar di internet dengan mendapatkan beragam informasi tentang sugar glider.Bahkan, demi sugar glider keduanya, ia pun rela merogoh kocek hingga Rp14 juta demi seekor sugar glider dari jenis mozaik. Bahkan, hewan kecil ini secara khusus didatangkan dari Australia.
Sebab, sugar glider mozaik miliknya memang hasil perpaduan genetika sugar glider asli Indonesia dengan endemik dari Australia.“Selain karena hobi, sugar glider juga memberikan prestise dan kebanggaan tersendiri bagisaya. Sebab, tidak semua orang bisa memilikinya sehingga walaupun harus membeli dengan harga yang mahal, itu bukanlah persoalan buat saya,” ungkap Bass.
Senada, pencinta sugar glider lainnya, Alwiyah mengungkapkan, sugar glider miliknya dibeli dengan harga Rp600.000. Tak dipungkiri harga tersebut memang relatif mahal. Namun, hal tersebut bukan masalah demi hobi dan kecintaannya terhadap sugar glider.“Dasarnya saya memang sukahewan peliharaan.
Di sisi lain,harganya yang mahal juga memotivasi saya untuk merawat hewan ini baik-baik. Mulai dari diberi makanan, dijaga kebersihannya hingga harus rajin di ajak berinteraksi. Jadi ia bisa mengenal pemiliknya,” ungkap Alwiyah.
Febria astuti
Selain lucu nan imut,sugar glider juga cepat beradaptasi sehingga mereka yang tertarikmemeliharanya tidak kesulitan memberikan perawatan. Sugar glider sendiri merupakan hewan mungil asli Indonesia yang termasuk dalam jenis mamalia berkantong (marsupial).
Hewan yang aktif pada malam hari (nocrurnal) ini masih satu kerabat dengan kangguru. Nama sugar glider didapat dari kegemaran hewan ini terhadap makanan manis,seperti gula, madu ataupun buah-buahan.Sugar glider juga memiliki selaput patagium yang berfungsi sebagai alat bantu untuk meluncur ataupun melayang (gliding).
Sugar glider banyak terdapat di belantara Papua, Irian Jaya.Ketua Komunitas Pencinta Sugar Glider Indonesia (KPSGI) Palembang, Basyuni Surya Miharja (Bass) mengatakan, di Kota Palembang sugar glider mulai dikenal sejak tiga tahun terakhir. Hal ini seiring dengan terbentuknya KPGSI yang Ia gawangi.
Awalnya, ia tahu tentang sugar glider setelah membaca artikel dari internet.Selanjutnya, ia pun langsung tertarik dan jatuh hati dengan hewan mungil ini.“Tak lama setelah itu, saya memutuskan untuk membeli sugar glider seharga Rp1,2juta dengan jenis grey.
Karena di Palembang saat itu belum ada yang jual, jadi saya pesan langsung dari Jakarta,” ujar Basssaat dibincangi dikawasan taman Kambang Iwak (KI) Palembang, kemarin.Bass mengungkapkan, setelah memiliki sugar glider pertamanya ia pun semakin penasaran dengan si imut ini.
Maka, ia pun semakin sering berselancar di internet dengan mendapatkan beragam informasi tentang sugar glider.Bahkan, demi sugar glider keduanya, ia pun rela merogoh kocek hingga Rp14 juta demi seekor sugar glider dari jenis mozaik. Bahkan, hewan kecil ini secara khusus didatangkan dari Australia.
Sebab, sugar glider mozaik miliknya memang hasil perpaduan genetika sugar glider asli Indonesia dengan endemik dari Australia.“Selain karena hobi, sugar glider juga memberikan prestise dan kebanggaan tersendiri bagisaya. Sebab, tidak semua orang bisa memilikinya sehingga walaupun harus membeli dengan harga yang mahal, itu bukanlah persoalan buat saya,” ungkap Bass.
Senada, pencinta sugar glider lainnya, Alwiyah mengungkapkan, sugar glider miliknya dibeli dengan harga Rp600.000. Tak dipungkiri harga tersebut memang relatif mahal. Namun, hal tersebut bukan masalah demi hobi dan kecintaannya terhadap sugar glider.“Dasarnya saya memang sukahewan peliharaan.
Di sisi lain,harganya yang mahal juga memotivasi saya untuk merawat hewan ini baik-baik. Mulai dari diberi makanan, dijaga kebersihannya hingga harus rajin di ajak berinteraksi. Jadi ia bisa mengenal pemiliknya,” ungkap Alwiyah.
Febria astuti
(bhr)