Lebanon Tertarik Teh-Kopi Jabar
A
A
A
BANDUNG - Kerja sama antar negara terus dijajaki Pemprov Jawa Barat, salah satunya dengan negara Lebanon. Hal itu diungkapkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan usai menerima Duta Besar Indonesia untuk Libanon Khujin Khumaidi di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, belum lama ini.
Aher sapaan akrab Gubernur mengatakan, Lebanon tertarik untuk bekerjasama di bidang industri pertanian kopi dan teh asal Jabar. Menurut Aher, tanaman teh dan kopi tidak dapat tumbuh di tanah Lebanon yang cenderung kering. Namun, karena sebagian
besar masyarakat Lebanon sangat menyukai kopi dan teh, permintaan pasar akan salah satu komoditas unggulan Jabar ini pun melonjak.
Karenanya, pihaknya akan segera menindak lanjuti permintaan ekspor ke Lebanon. “Di Lebanon itu tidak tumbuh satu pun pohon teh dan kopi, tapi masyarakatnya sangat menyukai teh dan kopi,” ungkap Aher. Aher pun berjanji akan menindaklanjuti kerja sama
tersebut.
“Pasti yang akan segera kita tindak lanjuti itu ekspor komoditas teh dan kopi,” lanjut nya. Aher menambahkan, Lebanon juga tertarik untuk mengadakan kerja sama perdagangan dengan Jabar di bidang fashion. Seperti diketahui, Bandung yang juga ibu kota Jabar merupakan gudangnya fashion termasuk gaya hijab yang diminati Lebanon.
“Mereka tertarik dengan fashion hijab kita, jadi tertarik akan perkembangan fashion di Bandung,” sebutnya. Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Libanon Khujin Khumaidi mengakui, sebagai putra daerah Jabar, dirinya akan berusaha memajukan daerah asalnya meski sudah menjadi duta besar di Lebanon.
“Saya putra Jawa Barat yang ditugasi negara jadi Dubes RI untuk Lebanon. Kami ingin, saya jadi dubes itu ada manfaatnya bagi bangsa dan negara, khususnya untuk masyarakat Jabar,” papar Khumaidi. Dirinya mengungkapkan kepada Gubernur terkait potensi Jabar yang bisa dijual di Lebanon, khususnya potensi ekonomi Jabar untuk Lebanon.
Yugi prasetyo
Aher sapaan akrab Gubernur mengatakan, Lebanon tertarik untuk bekerjasama di bidang industri pertanian kopi dan teh asal Jabar. Menurut Aher, tanaman teh dan kopi tidak dapat tumbuh di tanah Lebanon yang cenderung kering. Namun, karena sebagian
besar masyarakat Lebanon sangat menyukai kopi dan teh, permintaan pasar akan salah satu komoditas unggulan Jabar ini pun melonjak.
Karenanya, pihaknya akan segera menindak lanjuti permintaan ekspor ke Lebanon. “Di Lebanon itu tidak tumbuh satu pun pohon teh dan kopi, tapi masyarakatnya sangat menyukai teh dan kopi,” ungkap Aher. Aher pun berjanji akan menindaklanjuti kerja sama
tersebut.
“Pasti yang akan segera kita tindak lanjuti itu ekspor komoditas teh dan kopi,” lanjut nya. Aher menambahkan, Lebanon juga tertarik untuk mengadakan kerja sama perdagangan dengan Jabar di bidang fashion. Seperti diketahui, Bandung yang juga ibu kota Jabar merupakan gudangnya fashion termasuk gaya hijab yang diminati Lebanon.
“Mereka tertarik dengan fashion hijab kita, jadi tertarik akan perkembangan fashion di Bandung,” sebutnya. Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Libanon Khujin Khumaidi mengakui, sebagai putra daerah Jabar, dirinya akan berusaha memajukan daerah asalnya meski sudah menjadi duta besar di Lebanon.
“Saya putra Jawa Barat yang ditugasi negara jadi Dubes RI untuk Lebanon. Kami ingin, saya jadi dubes itu ada manfaatnya bagi bangsa dan negara, khususnya untuk masyarakat Jabar,” papar Khumaidi. Dirinya mengungkapkan kepada Gubernur terkait potensi Jabar yang bisa dijual di Lebanon, khususnya potensi ekonomi Jabar untuk Lebanon.
Yugi prasetyo
(bhr)