Sendratari Ramayana Ikuti Festival di India
A
A
A
SLEMAN - Sendratari Ramayana Prambanan akan mewakili Indonesia dalam Festival Ramayana Internasional di India, 23–27 Februari mendatang.
Sebagai persiapan akhir, mereka melakukan geladi bersih di gedung Tri Murti, kompleks Candi Prambanan, kemarin. Direktur Utama (Dirut) PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan, dan Ratu Boko Laily Prihaningtyas mengatakan keikutsertaan sendratari Ramayana Prambanan ini, bukan hanya sekadar memenuhi undangan The Indian Council for Cultural Relation (ICCR), namun juga sebagai duta bangsa dalam memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.
Terutama budaya tari klasik Jawa, termasuk juga Prambanan. “Undangan ini juga sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan internasional kepada budaya Indonesia. Apalagi Prambanan satu-satunya di dunia yang rutin mementaskan sendratari yang berhubungan dengan relief di candi,” ungkap Laily Prihaningtyas yang akrab disapa Tyas, usai geladi bersih sendratari Ramayana di gedung Tri Murti Prambanan, kemarin.
Tyas menjelaskan acara tersebut juga sebagai upaya menjaga kelestarian serta regenerasi dalam pengembangan budaya tari klasik Jawa. Untuk itu semua penari yang dikirimkan merupakan generasi muda yang usianya antara 20–25 tahun. Pihaknya optimis sendratari Ramayana versi Indonesia dapat diterima dalam ajang tersebut. “Saya juga meminta para penari memanfaatkan momentum ini, untuk meningkatkan kualitas sekaligus dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan,” paparnya.
Koreografer Sendratari Ramayana Prambanan Sulistyo Tirtokusomo menambahkan, untuk mengikuti festival tersebut, sudah mempersiapkan diri selama satu bulan. Secara umum selama persiapan tidak ada kendala, mungkin yang masih perlu ditingkatkan lagi dari tiga aspek pementasan, wiroga, wiromo, dan wiroso, adalah aspek wiroso, terutama karakter.
Baik yang berperan tunggal maupun yang memainkan tokoh ganda. “Untuk aspek lainnya sudah tidak ada masalah,” katanya. Sulistyo mengatakan, tim nantinya akan mementaskan cerita Ramayana secara penuh, dimulai dari hilangnya Dewi Shinta yang diculik Rahwana sampai dengan kematian Rahwana kena panah Sri Rama, suami Dewi Shinta dan diakhiri dengan adegan Shinta membakar diri. Sebagai bukti kepada Rama kalau dirinya masih suci. “Durasi untuk setiap pentas itu 45 menit,” katanya.
Tim Sendratari Ramayana Prambanan yang terdiri dari 14 orang, terdiri dari empat tim produksi dan 10 penari akan meninggalkan Indonesia pada 21 Februari dan kembali ke Indonesia 1 Maret. Festival Ramayana Internasonal sendiri merupakan acara yang digelar setiap dua tahun sekali dengan negara penyelenggara berbeda.
Sebelumnya kegiatan yang sama juga digelar di Prambanan, Sleman, tahun 2013 lalu. Tim Sendratari Ramayana Prambanan selama di India akan tampil di tiga kota, yaitu New Delhi (23/2), Varanasi (25/2), dan Lucknow (27/2). Data PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, pentas ke luar negeri ini bukan untuk yang pertama kali.
Sebab sendratari Ramayana Prambanan sudah pentas di beberapa negara baik Eropa maupun Asia, di antaranya Spanyol (1994), Thailand (1996, 1998, 2004, dan 2012), Korea Selatan dan Singapura (2007 dan 2011) serta India (2008 dan 2015). PT Taman Wisata Candi telah menggelar sendratari di Panggung Terbuka dan Tertutup Trimurti.
Pentas di panggung Trimurti dilaksanakan pada Januari, Februari, Maret, April, November, dan Desember. Sedang pentas di panggung terbuka dilakukan pada Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober.
Priyo setyawan
Sebagai persiapan akhir, mereka melakukan geladi bersih di gedung Tri Murti, kompleks Candi Prambanan, kemarin. Direktur Utama (Dirut) PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan, dan Ratu Boko Laily Prihaningtyas mengatakan keikutsertaan sendratari Ramayana Prambanan ini, bukan hanya sekadar memenuhi undangan The Indian Council for Cultural Relation (ICCR), namun juga sebagai duta bangsa dalam memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.
Terutama budaya tari klasik Jawa, termasuk juga Prambanan. “Undangan ini juga sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan internasional kepada budaya Indonesia. Apalagi Prambanan satu-satunya di dunia yang rutin mementaskan sendratari yang berhubungan dengan relief di candi,” ungkap Laily Prihaningtyas yang akrab disapa Tyas, usai geladi bersih sendratari Ramayana di gedung Tri Murti Prambanan, kemarin.
Tyas menjelaskan acara tersebut juga sebagai upaya menjaga kelestarian serta regenerasi dalam pengembangan budaya tari klasik Jawa. Untuk itu semua penari yang dikirimkan merupakan generasi muda yang usianya antara 20–25 tahun. Pihaknya optimis sendratari Ramayana versi Indonesia dapat diterima dalam ajang tersebut. “Saya juga meminta para penari memanfaatkan momentum ini, untuk meningkatkan kualitas sekaligus dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan,” paparnya.
Koreografer Sendratari Ramayana Prambanan Sulistyo Tirtokusomo menambahkan, untuk mengikuti festival tersebut, sudah mempersiapkan diri selama satu bulan. Secara umum selama persiapan tidak ada kendala, mungkin yang masih perlu ditingkatkan lagi dari tiga aspek pementasan, wiroga, wiromo, dan wiroso, adalah aspek wiroso, terutama karakter.
Baik yang berperan tunggal maupun yang memainkan tokoh ganda. “Untuk aspek lainnya sudah tidak ada masalah,” katanya. Sulistyo mengatakan, tim nantinya akan mementaskan cerita Ramayana secara penuh, dimulai dari hilangnya Dewi Shinta yang diculik Rahwana sampai dengan kematian Rahwana kena panah Sri Rama, suami Dewi Shinta dan diakhiri dengan adegan Shinta membakar diri. Sebagai bukti kepada Rama kalau dirinya masih suci. “Durasi untuk setiap pentas itu 45 menit,” katanya.
Tim Sendratari Ramayana Prambanan yang terdiri dari 14 orang, terdiri dari empat tim produksi dan 10 penari akan meninggalkan Indonesia pada 21 Februari dan kembali ke Indonesia 1 Maret. Festival Ramayana Internasonal sendiri merupakan acara yang digelar setiap dua tahun sekali dengan negara penyelenggara berbeda.
Sebelumnya kegiatan yang sama juga digelar di Prambanan, Sleman, tahun 2013 lalu. Tim Sendratari Ramayana Prambanan selama di India akan tampil di tiga kota, yaitu New Delhi (23/2), Varanasi (25/2), dan Lucknow (27/2). Data PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, pentas ke luar negeri ini bukan untuk yang pertama kali.
Sebab sendratari Ramayana Prambanan sudah pentas di beberapa negara baik Eropa maupun Asia, di antaranya Spanyol (1994), Thailand (1996, 1998, 2004, dan 2012), Korea Selatan dan Singapura (2007 dan 2011) serta India (2008 dan 2015). PT Taman Wisata Candi telah menggelar sendratari di Panggung Terbuka dan Tertutup Trimurti.
Pentas di panggung Trimurti dilaksanakan pada Januari, Februari, Maret, April, November, dan Desember. Sedang pentas di panggung terbuka dilakukan pada Mei, Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober.
Priyo setyawan
(ftr)