Bersatu, Lupakan Perbedaan

Minggu, 15 Februari 2015 - 12:08 WIB
Bersatu, Lupakan Perbedaan
Bersatu, Lupakan Perbedaan
A A A
PALEMBANG - Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu mengajak seluruh komponen masyarakat Sumsel bersatu dan menghilangkan perbedaan untuk membangun daerah ini.

“Kalau masih terpecah-pecah maka kita tidak akan maju-maju dan program tidak terlaksana. Saya ingin, marilah bersatu berikan masukan positif untuk para pemimpin kita baik gubernur, wali kota dan bupati,” ujar Ryamizard pada silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di kediam an H Kemas Halim, di Palembang, kemarin.

Pada kesempatan itu, para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat serta mantan pejabat di Sumsel mendeklarasikan gelar Datuk Sri Pengayom kepada Jenderal bintang empat asal Sumsel itu. Gelar tersebut dianugerahkan karena Ryamizard merupakan putra daerah yang dinilai pantas dan layak menyandang nya.

“Dengan tulus saya ucapkan terimakasih kepada semua tokoh masyarakat Sumsel atas gelar ini. Insya Allah saya laksanakan sebaik mungkin yakni untuk mengayomi masyarakat Sumsel. Saya juga mengharapkan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah untuk membangun Sumsel yang sudah membanggakan agar lebih baik lagi,” tegas Mantan

Ryamizard mengingatkan kepada para tokoh masyarakat,tokoh agama dan seluruh kepala daerah dapat menyatukan visi membangun daerah. Semua pihak harus mendukung pejabat yang terpilih karena merupakan pilihan rakyat. Dia meminta, jangan terus membawa eksistensi kubu masing-masing, lantarandapat menghambat kemajuan.

“Yang penting bersatu dan hilangkan perbedaan saat pemilu/pilkada kemarin. Tak ada koalisi merah putih tak ada koalisi Indonesia hebat. Sebab kita semua merah putih semua dan kita hebat semua,”imbuhnya. Mantan Gubernur Sumsel1988-1998, Letjen TNI (Purn) H Ramli Hasan Basri menyatakan,Ryamizard dipilih karena merupakan salah satu putra daerah yang dinilai berjasa bagi sumsel secara khusus dan bagi negara Indonesia.

Mantan KSAD Kelahir an Palembang itu, ikut mengharumkan nama daerah lantaran kini menjadi bagian orang-orang terpilih yang memimpin republik ini. “Ini kebanggaan Sumsel,” katanya. Gubernur Sumsel Alex Noerdin menuturkan, pemberian gelar kepada mantan Pangkonstrad yang kini dipercaya presiden menjadi Menteri Pertahanan sudah melalui pertimbangan.

“Gelar ini memiliki makna, dirinya merupakan pemimpin yang dihormati, dipatuhi dan melindungi rakyat. Selain itu, mengemban amanah dan setia pada negara,”ucap Alex. Menjaga adat istiadat dan kultur daerah, sambung Alex, merupakan bagian dari jati diri sebuah daerah dan juga bangsa sehingga harus dipertahankan.

Seiring perkembangan zaman di era globalisasi, tak dipungkiri makin hilangnya nilai budaya dan jati diri sebuah daerah. “Kita tak dapat menafikan adanya masyarakat hukum adat dan hal itu diatur dalam perundang-undangan. Adat sebenarnya memang mengajarkan untuk menghormati pemimpin yang amanah dan mengayomi, layaknya warisan adat kita,” sebutnya.

Ketua DPP Kerukunan Keluarga Palembang (KKP) Wasista Bambang Utoyo menambahkan, Ryamizard Ryacudu mencermin kan putra Sumsel yang telah lama berkiprah di ranah nasional di bidang pertahanan dan keamanan. “Penghargaan ini sudah mendapat dukungan sesepuh sumsel dan memang telah diusulkan sebelumnya,” cetusnya.

Kedatangan Menhan dan istri dalam prosesi tersebut disambut dengan atraksi pencak silat Tarung Drajat. Hadir dalam kesempat an itu, sejumlah kepala daerah se-Sumsel, sesepuh Sumsel, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Pangdam II/Sriwijaya Mayjend TNI Iskandar M. Sahil, Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri, Ketua DPRD Sumsel Giri Ramandha, mantan Pangdam II/Sriwijaya Syahrial BP Peliung, MantanWali Kota Palembang Palembang Eddy Santana, dan lainnya.

Retno palupi
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8069 seconds (0.1#10.140)