Tanah Retak, 60 KK di Jenawi Bersiap Diungsikan
Tanah Retak, 60 KK di Jenawi Bersiap Diungsikan
A
A
A
KARANG ANYAR - Sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK) di dua desa di Kecamatan Jenawi, Karanganyar bersiap diungsikan menyusul kejadian tanah retak di wilayah setempat. Keselamatan mereka terancam karena rumah yang ditinggali beresiko ambruk.
Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, tanah retak terjadi Desa Menjing dan Balong. Jumlah KK yang bakal diungsikan kemungkinan masih bertambah mengingat rekahan tanah masih berlangsung.
Dari data sementara, tercatatat ada 23 KK di Desa Menjing dan di Desa Balong 37 KK. Kondisi rekahan cukup mengkhawatirkan karena terdapat titik baru yang muncul sejak tiga hari terakhir.
“Saat ini, persiapan mengungsi dan pendirian posko relawan tengah dikerjakan,” kata Nugroho, JUmat (13/2/2015).
Terpisah, Sekretaris Desa Menjing Mardoko mengungkapkan, tanah retak di wilayahnya terjadi di Dusun Jambon. Tiga rumah mengalami kerusakan cukup parah dari puluhan rumah yang terkena dampaknya.
“Lantai rumah ambles 30 centimeter. Sedangkan penghuninya bingung mau pindah ke mana,” terang Mardoko.
Rekahan tanah sebenarnya telah berlangsung lama dan sempat terhenti ketika tahun 2007 lalu. Namun retakan cukup parah kembali muncul ketika hujan deras Kamis (12/2/2015) malam lalu.
Sedangkan wacana relokasi penduduk di tanah negara seluas empat hektare sempat dibahas dengan BPBD.
Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Nugroho mengatakan, tanah retak terjadi Desa Menjing dan Balong. Jumlah KK yang bakal diungsikan kemungkinan masih bertambah mengingat rekahan tanah masih berlangsung.
Dari data sementara, tercatatat ada 23 KK di Desa Menjing dan di Desa Balong 37 KK. Kondisi rekahan cukup mengkhawatirkan karena terdapat titik baru yang muncul sejak tiga hari terakhir.
“Saat ini, persiapan mengungsi dan pendirian posko relawan tengah dikerjakan,” kata Nugroho, JUmat (13/2/2015).
Terpisah, Sekretaris Desa Menjing Mardoko mengungkapkan, tanah retak di wilayahnya terjadi di Dusun Jambon. Tiga rumah mengalami kerusakan cukup parah dari puluhan rumah yang terkena dampaknya.
“Lantai rumah ambles 30 centimeter. Sedangkan penghuninya bingung mau pindah ke mana,” terang Mardoko.
Rekahan tanah sebenarnya telah berlangsung lama dan sempat terhenti ketika tahun 2007 lalu. Namun retakan cukup parah kembali muncul ketika hujan deras Kamis (12/2/2015) malam lalu.
Sedangkan wacana relokasi penduduk di tanah negara seluas empat hektare sempat dibahas dengan BPBD.
(ysw)
Explore More