Defris Tergilas KA Malioboro Ekspres
A
A
A
BLITAR - Jasad Defris Kuncoro Prasetyo (19), warga Desa Sawahan Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, terpotong menjadi tiga bagian setelah tergilas Kereta Api Malioboro Ekspres jurusan Malang-Yogyakarta.
"Jasad korban tergilas dan terseret beberapa meter sampai badannya terpotong," tutur Halimah, saksi mata di lokasi kejadian di Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jumat (13/2/2015).
Defris diketahui memiliki riwayat pasien depresi. Kerap termenung sendirian dan tiba-tiba bergerak tanpa mempedulikan waktu dan keadaan.
Gejala itu muncul setelah panas dan kejang akibat penyakit demam berdarah menyerangnya. Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi saat korban masih kanak-kanak.
Korban, kata saksi Halimah, diduga sengaja mengakhiri hidupnya. Saat melihat kereta datang, korban yang sebelumnya berjalan kaki di pinggir rel, tiba-tiba meloncat menabrakkan dirinya.
Peristiwa kecelakaan sempat memacetkan lalu lintas di lokasi kejadian. Sebab, ratusan warga berbondong bondong ingin menyaksikan dari dekat. "Sepertinya sengaja bunuh diri," terang Halimah.
Menurut penuturan Budi Purnomo, ayah korban, anaknya keluar rumah sejak Subuh. Seperti biasa, setiap keluar rumah, korban selalu berjalan kaki. Pagi itu korban berencana ke rumah neneknya yang berjarak 15 meter dari lokasi kecelakaan.
"Kami tidak menyangka kalau akhirnya seperti ini," tuturnya sedih.
Kanit Reskrim Polsek Kepanjen Kidul Ipda Sunardi membenarkan bahwa korban memiliki riwayat depresi. Dan, penyebab kecelakaan diduga kuat karena bunuh diri.
"Jasad korban langsung dibawa ke RSU Mardi Waluyo Kota Blitar. Diduga kuat yang bersangkutan bunuh diri," ujarnya.
"Jasad korban tergilas dan terseret beberapa meter sampai badannya terpotong," tutur Halimah, saksi mata di lokasi kejadian di Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Jumat (13/2/2015).
Defris diketahui memiliki riwayat pasien depresi. Kerap termenung sendirian dan tiba-tiba bergerak tanpa mempedulikan waktu dan keadaan.
Gejala itu muncul setelah panas dan kejang akibat penyakit demam berdarah menyerangnya. Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi saat korban masih kanak-kanak.
Korban, kata saksi Halimah, diduga sengaja mengakhiri hidupnya. Saat melihat kereta datang, korban yang sebelumnya berjalan kaki di pinggir rel, tiba-tiba meloncat menabrakkan dirinya.
Peristiwa kecelakaan sempat memacetkan lalu lintas di lokasi kejadian. Sebab, ratusan warga berbondong bondong ingin menyaksikan dari dekat. "Sepertinya sengaja bunuh diri," terang Halimah.
Menurut penuturan Budi Purnomo, ayah korban, anaknya keluar rumah sejak Subuh. Seperti biasa, setiap keluar rumah, korban selalu berjalan kaki. Pagi itu korban berencana ke rumah neneknya yang berjarak 15 meter dari lokasi kecelakaan.
"Kami tidak menyangka kalau akhirnya seperti ini," tuturnya sedih.
Kanit Reskrim Polsek Kepanjen Kidul Ipda Sunardi membenarkan bahwa korban memiliki riwayat depresi. Dan, penyebab kecelakaan diduga kuat karena bunuh diri.
"Jasad korban langsung dibawa ke RSU Mardi Waluyo Kota Blitar. Diduga kuat yang bersangkutan bunuh diri," ujarnya.
(zik)