Pakar Satwa ASEAN Puji Kemajuan GL Zoo
A
A
A
YOGYAKARTA - Tiga pakar satwa dari Asosiasi Kebun Binatang Asia Tenggara atau South East Asian Zoos Association (SEAZA) yakni Prof G Agoramoorthy, Jake, dan Tina memuji perkembangan pesat di Gembira Loka Zoo (GL Zoo).
Pujian disampaikan saat mereka datang berkunjung ke Gembira Loka kemarin. Selama di kebun binatang Yogyakarta tersebut, mereka didampingi Direktur Utama GL Zoo KMT A Tirtodiprojo, Manager Operasional BPH Hario Danardono, dan Manager Marketing dan Pengembangan Josep Kurniawan. Moorthy mengaku masih ingat kunjungannya ke GL Zoo 10 tahun silam.
Saat itu kondisinya jauh berbeda dari yang dilihatnya kini. Dia terkesan dengan semua kemajuan yang ada di kebun binatang kebanggaan warga DIY ini. “Perkembangannya 360 derajat antara dulu dengan sekarang. Memang masih ada kandang yang bentuknya masih sama dengan yang dulu, tapi perkembangannya jauh lebih baik,” ucapnya.
Pakar satwa dari Tajen University Taiwan ini menilai yang sangat penting dipertahankan di kebun binatang adalah hubungan baik antara pimpinan dengan staf. “Jadi bukan soal koleksi satwanya, tapi yang lebih penting adalah leadership dan stafnya. Maka kebun binatang akan tambah maju,” katanya.
Ketiga pakar sengaja datang untuk melihat kemajuan sekaligus memberikan arahan. “Jadi saat mereka menemukan kekurangan, ketiganya akan memberi pengarahan bagaimana sebaiknya,” kata Tirtodiprojo.
Di GL Zoo, mereka sempat keliling dan menikmati keindahan objek wisata ini dari atas mobil elektrik yang disiapkan untuk mengantar tamu. Selanjutnya, ketiganya menyaksikan kandang-kandang yang sudah dikemas bagus, seperti kandang kancil, zona reptil dan amfibi, serta taman burung. Di lokasi ini dipertontonkan sajian menarik yakni feeding time pecuk hitam.
Sodik
Pujian disampaikan saat mereka datang berkunjung ke Gembira Loka kemarin. Selama di kebun binatang Yogyakarta tersebut, mereka didampingi Direktur Utama GL Zoo KMT A Tirtodiprojo, Manager Operasional BPH Hario Danardono, dan Manager Marketing dan Pengembangan Josep Kurniawan. Moorthy mengaku masih ingat kunjungannya ke GL Zoo 10 tahun silam.
Saat itu kondisinya jauh berbeda dari yang dilihatnya kini. Dia terkesan dengan semua kemajuan yang ada di kebun binatang kebanggaan warga DIY ini. “Perkembangannya 360 derajat antara dulu dengan sekarang. Memang masih ada kandang yang bentuknya masih sama dengan yang dulu, tapi perkembangannya jauh lebih baik,” ucapnya.
Pakar satwa dari Tajen University Taiwan ini menilai yang sangat penting dipertahankan di kebun binatang adalah hubungan baik antara pimpinan dengan staf. “Jadi bukan soal koleksi satwanya, tapi yang lebih penting adalah leadership dan stafnya. Maka kebun binatang akan tambah maju,” katanya.
Ketiga pakar sengaja datang untuk melihat kemajuan sekaligus memberikan arahan. “Jadi saat mereka menemukan kekurangan, ketiganya akan memberi pengarahan bagaimana sebaiknya,” kata Tirtodiprojo.
Di GL Zoo, mereka sempat keliling dan menikmati keindahan objek wisata ini dari atas mobil elektrik yang disiapkan untuk mengantar tamu. Selanjutnya, ketiganya menyaksikan kandang-kandang yang sudah dikemas bagus, seperti kandang kancil, zona reptil dan amfibi, serta taman burung. Di lokasi ini dipertontonkan sajian menarik yakni feeding time pecuk hitam.
Sodik
()