Lagi, Seorang Warga Tewas Terkena DBD
A
A
A
SUBANG - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali memakan korban jiwa. Kali ini korbannya adalah warga Subang. Seorang warga lanjut usia (lansia) asal Kecamatan Tambakdahan, meninggal dunia setelah terkena DBD.
"Serangan DBD menyebabkan seorang warga asal Kecamatan Tambakdahan meninggal, usianya sekitar 60 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Budi Subiantoro, kepada wartawan, Kamis (12/2/2015).
Dia menuturkan, hingga pertengahan Februari 2015, jumlah penderita DBD di Subang mencapai 205 orang, yakni Januari sebanyak 190 orang, dan pertengahan Februari sebanyak 15 orang.
"Serangan DBD mengalami penurunan dibandingkan bulan Januari. Sampai pertengahan bulan ini, kasus DBD hanya 15 orang, artinya ada penurunan," terangnya.
Untuk menekan penyebaran DBD, pihaknya bekerjasama dengan Polres Subang melakukan fogging (pengasapan) di sejumlah daerah rawan, di antaranya Kampung Julang, Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden.
"Serangan DBD di kampung ini cukup mengkhawatirkan. Sebab, dalam satu RT, ada tujuh warga yang terjangkit. Kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih, kalau gak cepat ditangani, bisa berdampak kematian," paparnya.
Meski penanganan DBD merupakan kewajiban pemerintah, pihaknya tetap mengimbau masyarakat berperan aktif memberantas penyakit menular ini.
"Peran aktif masyarakat tetap diperlukan, di antaranya dengan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menjalankan upaya pencegahan melalui 3M, yakni menutup, menguras, menimbun," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RSUD Subang Dwinan Marchiawaty mengatakan, pemberantasan nyamuk DBD melalui fogging, sebelumnya sudah dilakukan di sembilan titik.
Titik-titik itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Subang, Kalijati, dan Pusakanagara. Hingga kini, total penderita DBD di Subang sudah mencapai 215 orang. Namun, pemkab belum memandang perlu untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Sepanjang Januari saja, kasus DBD ada 200 orang. Jumlah itu bertambah 15 orang pada pertengahan Februari ini," paparnya.
"Serangan DBD menyebabkan seorang warga asal Kecamatan Tambakdahan meninggal, usianya sekitar 60 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Budi Subiantoro, kepada wartawan, Kamis (12/2/2015).
Dia menuturkan, hingga pertengahan Februari 2015, jumlah penderita DBD di Subang mencapai 205 orang, yakni Januari sebanyak 190 orang, dan pertengahan Februari sebanyak 15 orang.
"Serangan DBD mengalami penurunan dibandingkan bulan Januari. Sampai pertengahan bulan ini, kasus DBD hanya 15 orang, artinya ada penurunan," terangnya.
Untuk menekan penyebaran DBD, pihaknya bekerjasama dengan Polres Subang melakukan fogging (pengasapan) di sejumlah daerah rawan, di antaranya Kampung Julang, Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden.
"Serangan DBD di kampung ini cukup mengkhawatirkan. Sebab, dalam satu RT, ada tujuh warga yang terjangkit. Kondisi ini perlu mendapat perhatian lebih, kalau gak cepat ditangani, bisa berdampak kematian," paparnya.
Meski penanganan DBD merupakan kewajiban pemerintah, pihaknya tetap mengimbau masyarakat berperan aktif memberantas penyakit menular ini.
"Peran aktif masyarakat tetap diperlukan, di antaranya dengan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta menjalankan upaya pencegahan melalui 3M, yakni menutup, menguras, menimbun," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RSUD Subang Dwinan Marchiawaty mengatakan, pemberantasan nyamuk DBD melalui fogging, sebelumnya sudah dilakukan di sembilan titik.
Titik-titik itu tersebar di tiga kecamatan, yakni Subang, Kalijati, dan Pusakanagara. Hingga kini, total penderita DBD di Subang sudah mencapai 215 orang. Namun, pemkab belum memandang perlu untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Sepanjang Januari saja, kasus DBD ada 200 orang. Jumlah itu bertambah 15 orang pada pertengahan Februari ini," paparnya.
(san)