Hantu Banjir Belum Hilang

Rabu, 11 Februari 2015 - 15:15 WIB
Hantu Banjir Belum Hilang
Hantu Banjir Belum Hilang
A A A
PALEMBANG - Menjadi kawasan langganan banjir tiap tahunnya, membuat warga Jalan Rawajaya, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Kemuning tiap malam selalu cemas, jika banjir tiba-tiba masuk ke dalam rumah mereka.

Jannah, 36, warga Jalan Rawajaya, RT 7 mengatakan, ia tinggal di kawasan banjir ini sejak tahun 1990 lalu. ”Mau ke mana lagi dapat rumahnya di sini samping aliran Sungai Bendung, mau cari rumah baru endak punya uang,” katanya kepada KORAN SINDO PALEMBANG, kemarin.

Menurutnya, banjir di kawasan Rawajaya sudah terjadi setiap ta hun. Bahkan, banjir yang terus ter jadi juga sangat sedikit mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Banjir terus di sini. Sudah lama, tidak ada perubahan. Tiga jam lebih saja hujan, pasti banjir. Seperti hantulah banjir itu bikin kami cemas, kalau hujan deras datang,” ujarnya. Bahkan, ia bersama puluhan KK lainnya selalu menjadi korban banjir.

Untuk mengantisipasi bahaya banjir, warga mengatisipasi dengan segala hal, mulai dari meninggikan perabot rumah tangga, hingga menyediakan ruangan khusus untuk berkumpul bersama keluarga saat rumah terendam banjir. “Ya begini saja, jika banjir tetap di rumah. Biasanya menjaga perabot atau meletakkannya di bagian rumah yang lebih tinggi,” tukasnya.

Selama ini, banjir yang terjadi disebabkan meluapnya aliran anak Sungai Bendung. Saat luapan sungai terjadi, maka rumah yang paling berdekatan dengan aliran sungai itulah yang lebih dahulu merasakan banjir. Namun, beberapa rumah yang memang rendah atau berada di atas kawasan rawa juga menjadi korban banjir. “Biasanya, jika hujan lama dan Sungai Bendung meluap. Selalu banjir,” katanya.

Ia menambahkan, saat berkali-kali banjir datang, belum ada perhatian dari pemerintah setempat. Misalnya, melakukan pengerukan aliran sungai atau mendapatkan bantuan tanggap darurat. Padahal, saat banjir terjadi ketinggian air bisa sangat membaha yakan, apalagi bagi anak-anak.

“Bulan Desember lalu, dua kali banjir. Sudah setinggi paha orang dewasa, anak-anak sudah mulai diajak keluar kampung. Hanya yang dewasa di rumah, jaga rumah dan perabot jika air naik lagi,” pungkasnya. Ditambahkan, Isma, 35, warga yang sama, kawasan Rawajaya sudah lama masuk kawasan banjir. Setiap tahun dan setiap musim hujan ditambah pasang air sungai.

“Kawasan di sini (Rawajaya) banyak indekos dan rumah penduduk,” ucapnya. Dikonfirmasikan hal ini, Camat Kemuning Romli mengata kan, sudah beberapa kali memasukkan usulan perbaikan drainase Sungai Bendung saat Musrembang. Dalam kesempatan Musrembang beberapa pekan lalu, usulan perbaikan dan pengerukan aliran anak Sungai Bendungan, kembali diusulkan. “Warga juga diharapkan menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ungkapnya.

Tasmalinda
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1218 seconds (0.1#10.140)