Ilegal, Objek Wisata Green Canyon Terancam Ditutup

Rabu, 11 Februari 2015 - 13:31 WIB
Ilegal, Objek Wisata Green Canyon Terancam Ditutup
Ilegal, Objek Wisata Green Canyon Terancam Ditutup
A A A
MAJALENGKA - Bupati Majalengka Sutrisno meminta semua obyek wisata yang membahayakan, apalagi memiliki izin tidak jelas ditutup. Sikap tegas tersebut diambil setelah jatuhnya korban di obyek wisata Green Canyon.

"Saya perintahkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) untuk melihat langsung obyek wisata Green Canyon," kata dia, saat menghadiri acara di Gedung SKB, Rabu (11/2/2015).

Bukan hanya obyek wisata Green Canyon saja yang ditutup, kata Sutrisno, melainkan seluruh objek wisata yang memang dinilai membahayakan.

Berdasarkan informasi, izin pengelolaan obyek wisata Goa Lalay atau yang dikenal dengan Green Canyon di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, belum diterbitkan pemerintah setempat.

Sejak empat bulan lalu, kelompok penggerak pariwisata di Desa Sukadana, telah mengajukan izin pengelolaan obyek wisata Goa Lalay. Namun, izin belum juga dikeluarkan.

Sejak pengajuan itu, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majalengka baru melakukan survei sekali ke lokasi tersebut.

Terpisah, Kepala Seksi Pengembangan Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majalengka Aceng Ubaidilah mengatakan, rencananya obyek wisata Goa Lalay akan dikelola oleh pemerintah desa setempat.

"Saat ini masih dalam proses penerbitan izin pengelolaan setelah melewati tahap pembinaan kepada pengelola wisata. Harus ada standar pelatihan dan pembinaan dulu kepada pengelola wisata, sebelum membuka tempat wisata," katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, obyek wisata Gua Lalay (Kelelawar) atau dikenal dengan Green Canyon, di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, memakan korban jiwa, Senin 9 Februari 2015.

Tiga belas mahasiswa UIN Jakarta hanyut terseret air bah. Sebelas orang selamat, dua orang meninggal dunia. Sementara seorang pemandu asal desa setempat masih dinyatakan hilang.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8339 seconds (0.1#10.140)