Seminggu, Omzet Pedagang Turun 70%

Minggu, 08 Februari 2015 - 11:49 WIB
Seminggu, Omzet Pedagang...
Seminggu, Omzet Pedagang Turun 70%
A A A
BANDUNG - Pedagang pakaian impor bekas yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Cimall Gedebage Bandung memprotes pernyataan Menteri Perdagangan yang melarang pen jual an pakaian impor bekas. Mereka menilai Mendag mengeluarkan pernyataan sepihak. Hal tersebut diungkapkan Hu mas Asosiasi Paguyuban Pedagang Cimall Bandung Hendrik Tasim diPasar Cimal Gede bage, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung kemarin. Dia me ne gas kan sikap para peda gang merespons pernyataan Mendag yang mengatakan pakaianimpor bekas mengandung ba kteri Menurut Hendrik, imbauan Men dag agar masyarakat tak mem beli pakaian impor bekas sangat berpengaruh omzet para pedagang di Gedebage. Per nya ta an kontroversial Mendag te lah menurunkan angka penjualan secara drastis. Selama satu minggu terakhir penjualan di sini turun hampir 70 persen. Para pedagang jadi sepi pembeli karena pem beli juga jadi takut, ujar Hendrik kepada wartawan di sela sela aksi. Para pedagang, kata dia, ingin mempertanyakan langsung ke pada menteri soal kebenaran isu bakteri itu. Pasalnya para pedagang pakaian bekas diGedebage telah berjualan selama hampir 20 tahun dan belum pernah sekalipun menerima komplain dari konsumen. Kalau mau bikin uji sampel pakaian secara acak disini, supaya hasilnya transparan. Apakah betul ada bakteri yang mengan cam,katanya. Hendrik menjelaskan, pakaian impor bekas yang dijual diGedebage telah melewati serang kaian proses. Tujuannya untuk menghilangkan bakteri yang ada di dalam pakaian. Meski pakaian yang dijual bekas dipakai orang lain, namun kebersihannya tetap diperhatikan untuk menjaga kualitas barang. Jadi setelah bal berisi pakaian itu dibuka, kami sterilisasi. Kami steam (uap) 100 derajat. Setelah baru kami setrika, kami kasih antibakteri. Selanjutnya kami tumpuk, pilah-pilah dulu baru kami pajang untuk dijajakan ke konsumen, terangnya. Untuk itu, dia meminta pemerintah pusat untuk segera meralat kembali pernyataan ter sebut. Sebab dengan isu yang digulirkan ini pedagang merasa di rugikan. Keberadaan pedagang Cimall Ge debage selama ini, kata dia, justru sangat membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Salah seorang pedagang Armen,40, mengaku sejak merebaknya isu pakaian impor bekas yang mengandung bakteri membuat penjualannya menurun drastis. Setelah adanya isu ini penjualan menurun hampir 70 persen. Dalam sehari rata-rata bisa Rp550.000, tapi setelah adanya pemberitaan ini dapet Rp150 ribu sudah syukur, ujar pria yang sudah 10 tahun berjualan. Pakaian bekas yang dijual Armen didapat dari seorang pengepul yang mendatangkan barang dari seorang distributor. Armin mengaku pakaian selalu dipilah terlebih dahulu sebelum dijual kepada konsumen. Disinikan banyak tukang steam pakaian. Kami bersihkan dulu pakaiannya supaya bakterinya hilang. Kami juga tetap menjaga kualitas barang, tandasnya. Sejumlah pedagang sempat me lakukan orasi di dalam Pasar Cimall Gedebage. Mereka membawa sejumlah poster bernada kecaman untuk Mendag seperti Cabut pernyataan Mendag yang merugikan masyarakat konsumen.Dian rosadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8083 seconds (0.1#10.140)