Sejumlah Jalan di Tegal Ambles dan Rawan Longsor
A
A
A
TEGAL - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tegal, mengakibatkan akses jalan di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, ambles di sejumlah titik. Pergerakan tanah juga mengancam puluhan rumah warga tertimpa longsor.
Sedikitnya, terdapat 20 rumah warga yang mengalami keretakan di bagian pondasi dan dinding, akibat tanah mengalami pergerakan setelah diguyur hujan deras, sejak Jumat 6 Februari 2015 malam, hingga dini hari.
Rumah-rumah tersebut terancam longsor jika hujan deras terus menerus turun. Adapun akses jalan desa yang ambles mencapai enam titik, sehingga aktivitas warga dipastikan terganggu.
Salah satu titik jalan yang ambles berada di lingkungan RT 04/04, sepanjang 25 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Terdapat juga titik jalan yang ambles sepanjang mencapai 15 meter, dengan kedalaman mencapai 1,5 meter.
Salah satu warga setempat, Dasto (52) mengatakan, hujan deras turun sejak pukul 21.00 WIB, dan berlangsung hingga dini hari. Saat itu, suara gemuruh dan pohon tumbang sempat terdengar, sehingga membuat warga khawatir terjadi longsor.
"Jalan yang amblas besar ada tiga titik. Mobil tidak bisa lewat, tapi sepeda motor masih bisa lewat, walaupun harus hati-hati sekali," katanya, kepada wartawan, Sabtu (7/2/2015).
Dasto berharap, segera dibangun bronjong di titik-titik tanah yang sudah bergerak, dan rawan longsor tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya longsor akibat hujan deras yang terjadi terus menerus.
"Masyarakat berharap ada bronjongan agar tidak sampai terjadi longsor lebih besar, karena rumah warga ada yang sudah retak-retak," katanya.
Terpisah, Camat Pangkah Saidno mengatakan, longsoran tanah tak sampai menimbulkan korban jiwa, karena tidak menimpa rumah warga. "Sementara ini ada sekitar lima titik yang terjadi longsor. Sedangkan jalan yang amblas ada enam titik," jelasnya.
Dia menambahkan, dari hasil pendataan terdapat puluhan rumah di lima RT dan tiga RW yang mengalami kerusakan ringan karena tanahnya bergerak. Rumah-rumah tersebut juga rawan mengalami longsor jika terus terjadi pergerakan tanah.
"Sebagian rumah warga sudah ada yang retak. Ada sekitar 20-an rumah. Kondisi tanahnya memang labil setelah diguyur hujan deras," katanya.
Menurut Saidno, warga sudah diminta untuk waspada, terutama jika turun hujan deras, karena curah hujan diperkirakan masih tinggi selama Februari.
"Warga sudah diimbau untuk selalu waspada. Sedangkan jalan yang ambles, warga bersama-sama meratakan tanah agar jalan bisa dilalui," kata dia.
Sedikitnya, terdapat 20 rumah warga yang mengalami keretakan di bagian pondasi dan dinding, akibat tanah mengalami pergerakan setelah diguyur hujan deras, sejak Jumat 6 Februari 2015 malam, hingga dini hari.
Rumah-rumah tersebut terancam longsor jika hujan deras terus menerus turun. Adapun akses jalan desa yang ambles mencapai enam titik, sehingga aktivitas warga dipastikan terganggu.
Salah satu titik jalan yang ambles berada di lingkungan RT 04/04, sepanjang 25 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Terdapat juga titik jalan yang ambles sepanjang mencapai 15 meter, dengan kedalaman mencapai 1,5 meter.
Salah satu warga setempat, Dasto (52) mengatakan, hujan deras turun sejak pukul 21.00 WIB, dan berlangsung hingga dini hari. Saat itu, suara gemuruh dan pohon tumbang sempat terdengar, sehingga membuat warga khawatir terjadi longsor.
"Jalan yang amblas besar ada tiga titik. Mobil tidak bisa lewat, tapi sepeda motor masih bisa lewat, walaupun harus hati-hati sekali," katanya, kepada wartawan, Sabtu (7/2/2015).
Dasto berharap, segera dibangun bronjong di titik-titik tanah yang sudah bergerak, dan rawan longsor tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya longsor akibat hujan deras yang terjadi terus menerus.
"Masyarakat berharap ada bronjongan agar tidak sampai terjadi longsor lebih besar, karena rumah warga ada yang sudah retak-retak," katanya.
Terpisah, Camat Pangkah Saidno mengatakan, longsoran tanah tak sampai menimbulkan korban jiwa, karena tidak menimpa rumah warga. "Sementara ini ada sekitar lima titik yang terjadi longsor. Sedangkan jalan yang amblas ada enam titik," jelasnya.
Dia menambahkan, dari hasil pendataan terdapat puluhan rumah di lima RT dan tiga RW yang mengalami kerusakan ringan karena tanahnya bergerak. Rumah-rumah tersebut juga rawan mengalami longsor jika terus terjadi pergerakan tanah.
"Sebagian rumah warga sudah ada yang retak. Ada sekitar 20-an rumah. Kondisi tanahnya memang labil setelah diguyur hujan deras," katanya.
Menurut Saidno, warga sudah diminta untuk waspada, terutama jika turun hujan deras, karena curah hujan diperkirakan masih tinggi selama Februari.
"Warga sudah diimbau untuk selalu waspada. Sedangkan jalan yang ambles, warga bersama-sama meratakan tanah agar jalan bisa dilalui," kata dia.
(san)