Cerita Menantu Jujuk Srimulat tentang Penyakit Mertuanya

Jum'at, 06 Februari 2015 - 19:34 WIB
Cerita Menantu Jujuk Srimulat tentang Penyakit Mertuanya
Cerita Menantu Jujuk Srimulat tentang Penyakit Mertuanya
A A A
YOGYAKARTA - Komedian senior Djudjuk Djuwariyah atau yang akrab disapa dengan Jujuk Srimulat tutup usia Jumat (6/2/2015). Sang menantu, Quirinto Endhi (47) menceritakan tentang penyakit yang diderita mertuanya itu.

"Ibu meninggal di usia 67 tahun. Secara klinis beliau sakit kanker tapi belum tahu kanker apa. Karena belum sempat dicari sudah menyebar ke seluruh tubuh," ujar Quirinto kepada wartawan di RS Panti Rapih Yogyakarta, Jumat (6/2/2015).

Pria yang juga merupakan suami dari Mia Permata ini mengemukakan, sakit yang diderita ibu mertuanya terbilang cukup lama. Dan, pertama kali dikeluhkan sekitar dua tahun lalu.

Sempat dirawat di RS Kasih Ibu Surakarta dan oleh dokter setempat disarankan untuk menjalani operasi karena terdapat tumor di bagian rectum atau saluran pembuangan. Namun belum sempat dioperasi, kemudian dua tiga hari sesudahnya dibawa ke RS yang ada di Singapura dan kondisi membaik.

Satu tahun kemudian Jujuk kembali merasakan sakit pada tubuhnya dan dibawa ke RS dr Oen Kandangsapi Surakarta dua kali.

Sempat pulang tapi kondisinya kembali tidak membaik, lalu dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Solo dua kali. Oleh dokter, Jujuk Srimulat didiagnosa sakit rematik.

"Diagnosa selalu bilang rematik, padahal ada sekian ratus (jenis penyakit) rematik," jelasnya.

Tak lama, kondisi kian memburuk dan rasa sakit menyebar ke bagian tulang. Oleh keluarga, Jujuk Srimulat kemudian dibawa ke RS Ortopedi Solo. Diperiksa dan dinyatakan oleh dokter almarhum menderita kanker yang kondisinya sudah menyebar sampai ke tulang.

Sempat disarankan untuk dibawa ke RS dr Moewardi Surakarta, namun karena penderita kanker biasanya dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta, atas inisiatif keluarga langsung dibawa ke Yogyakarta.

"Tidak hanya tulang, kanker sudah sampai paru-paru. Tetapi baru mau dicari (jenis penyakit kanker), kondisi fisik ibu nggak kuat. Dokter sendiri bilang harapan sudah nggak ada. (Di saat terakhir) masih bisa diajak komunikasi dan 10 menit sebelumnya masih minta minum teh," kata dia.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5197 seconds (0.1#10.140)