Fokus Penetrasi Keuangan dan Awasi LKM
A
A
A
MEDAN - Ahmad Soekro Tratmono secara resmi menjabat sebagai kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V mulai Kamis (5/2).
Ahmad yang sebelumnya menjabat direktur pengawasan bank syariah OJK menggantikan Achmad Fauzi yang kini menjadi advisor koordinator pengawasan lembaga jasa keuangan wilayah timur. Ahmad Soekro Tratmono mengaku akan fokus meningkatkan peningkatan literasi keuangan.
Kemudian, mulai mengawasi lembaga keuangan mikro (LKM) di seluruh kabupaten/ kota di regional V, sesuai Undang-Undang (UU) No 1/- 2013 yang sudah menjadi tugas lembaga ini. “Ini akan menjadi tanggung jawab saya ke depannya untuk mengembangkan lembaga tersebut,” ujarnya seusai pelantikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Muliaman D Hadad, di lantai 9 Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Kamis (5/2).
Berdasarkan data terakhir hingga 2014, jumlah LKM di Sumatera yang sudah terdata sebanyak 906 unit. Jumlah ini masih akan terus di-update karena ada beberapa kabu-paten/ kota belum menyerahkan datanya ke OJK. “OJK bekerja sama dengan perbankan dan pemerintahdaerah( pemda) menginventarisasi LKM sehingga pelaksanaan pengawasan bisa lebih maksimal,” katanya.
Adapun fokus pengawasan nantinya berkaitan dengan pendataan, perizinan, serta pembinaan. Pendataan akan dilakukan sesering mungkin mengingat pertumbuhan unit LKM cukup cepat, terutama di tingkat daerah. Namun, dari seluruh jumlah tersebut, banyak yang belum memiliki izin.
“Karenanya mulai tahun ini seluruh unit LKM yang belum punya izin harus segera mengurusnya. Perizinan tidak perlu ke pusat tapi cukup ke OJK. Dengan begitu diharapkan bisa memberikan kemudahan,” tuturnya.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho, berharap OJK Kantor Regional V bisa berperan penting meningkatkan sistem perbankan menjadi lebih baik dari sebelumnya yang sudah baik. Sebab, perekonomian juga ditopang oleh membaiknya sistem perbankan.
Berkaitan dengan perlindungan konsumen, dia minta OJK meningkatkan pemahaman masyarakat akan lembaga keuangan. Sebab, Sumut sangat dinamis sehingga semua perkembangan direspons dengan cepat. Namun, hal itu kadang tidak disertai informasi masif sehingga yang terjadi masyarakat justru terjebak.
“ OJK berperan penting mengedukasi masyarakat agar tidak mudah menerima iming-iming yang dikhawatirkan menjadi masalah besar,” ucapnya.
Jelia Amelida
Ahmad yang sebelumnya menjabat direktur pengawasan bank syariah OJK menggantikan Achmad Fauzi yang kini menjadi advisor koordinator pengawasan lembaga jasa keuangan wilayah timur. Ahmad Soekro Tratmono mengaku akan fokus meningkatkan peningkatan literasi keuangan.
Kemudian, mulai mengawasi lembaga keuangan mikro (LKM) di seluruh kabupaten/ kota di regional V, sesuai Undang-Undang (UU) No 1/- 2013 yang sudah menjadi tugas lembaga ini. “Ini akan menjadi tanggung jawab saya ke depannya untuk mengembangkan lembaga tersebut,” ujarnya seusai pelantikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Muliaman D Hadad, di lantai 9 Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumut, Kamis (5/2).
Berdasarkan data terakhir hingga 2014, jumlah LKM di Sumatera yang sudah terdata sebanyak 906 unit. Jumlah ini masih akan terus di-update karena ada beberapa kabu-paten/ kota belum menyerahkan datanya ke OJK. “OJK bekerja sama dengan perbankan dan pemerintahdaerah( pemda) menginventarisasi LKM sehingga pelaksanaan pengawasan bisa lebih maksimal,” katanya.
Adapun fokus pengawasan nantinya berkaitan dengan pendataan, perizinan, serta pembinaan. Pendataan akan dilakukan sesering mungkin mengingat pertumbuhan unit LKM cukup cepat, terutama di tingkat daerah. Namun, dari seluruh jumlah tersebut, banyak yang belum memiliki izin.
“Karenanya mulai tahun ini seluruh unit LKM yang belum punya izin harus segera mengurusnya. Perizinan tidak perlu ke pusat tapi cukup ke OJK. Dengan begitu diharapkan bisa memberikan kemudahan,” tuturnya.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho, berharap OJK Kantor Regional V bisa berperan penting meningkatkan sistem perbankan menjadi lebih baik dari sebelumnya yang sudah baik. Sebab, perekonomian juga ditopang oleh membaiknya sistem perbankan.
Berkaitan dengan perlindungan konsumen, dia minta OJK meningkatkan pemahaman masyarakat akan lembaga keuangan. Sebab, Sumut sangat dinamis sehingga semua perkembangan direspons dengan cepat. Namun, hal itu kadang tidak disertai informasi masif sehingga yang terjadi masyarakat justru terjebak.
“ OJK berperan penting mengedukasi masyarakat agar tidak mudah menerima iming-iming yang dikhawatirkan menjadi masalah besar,” ucapnya.
Jelia Amelida
(ftr)