Regenerasi Perajin Kereta Mandek

Kamis, 05 Februari 2015 - 11:15 WIB
Regenerasi Perajin Kereta...
Regenerasi Perajin Kereta Mandek
A A A
SLEMAN - Perajin kereta kayu di Sleman terancam tidak ada regenerasi. Di Yogyakarta, saat ini hanya ada satu perajin aktif, yakni Wiyanta, 52, warga Ngajeg, Tirtomartani, Kalasan.

Hingga sekarang belum tandatanda ada yang akan meneruskan profesi tersebut. Padahal kerajinan itu sangat prospektif, terbukti banyak yang memesan kereta tersebut. Bukan hanya dari dalam negeri namun juga banyak pesanan dari luar negeri. Seperti Belanda, Jepang, Malaysia, dan Taiwan. Wiyanta mendapatkan keterampilan tersebut dari ayahnya yang merupakan perajin kereta kuda.

Meski begitu, keterampilan juga didorong dari pendidikan di SMK. Termasuk dengan membuka bengkel kereta kuda sendiri. Namun berbeda dengan ayahnya, Wiyanto memilih fokus pada pembuatan kereta kuda klasik. Termasuk mobil modifikasi dari kayu. Seperti sekarang sedang mengerjakan kereta mobil kuno pesanan hotel yang ada di Tlogo, Prambanan, Klaten.

Wiyanta menjelaskan, pembuatan kereta bertenaga mesin itu berawal pada 1993 ada satu hotel di Yogyakarta memesan mobil klasik kayu. Namun pemesan hanya membawa mesin mobil, untuk desainnya terserah dirinya, asalkan sesuai dengan keinginan pemesan. Meski belum pernah membuat, karena tertantang, kemudian mencari buku perkembangan transportasi klasik.

Dari buku tersebut kemudian mencoba membuat desain mobil antik. “Setelah mendapatkan desain yang sesuai, kemudian saya membuat rangka mobil yang berasal dari kayu jati,” ungkap Wiyanto di bengkel kerjanya, kemarin. Menurut Wiyanto setelah berhasil menyelesaikan pesanan pertama, kemudian datang pesanan selanjutnya. Baik mobil klasik maupun kereta kuda.

Bahkan untuk kereta kuda klasik ada pesanan dari Belanda. Untuk mobil kayu klasik, ada yang dari Jepang, Taiwan, dan Malaysia. Terakhir ada pesanan dari hotel di Tlogo, Prambanan, Klaten. “Pesanan ini sudah saya kerjakan sejak tujuh bulan lalu sekarang tinggal finishing,” paparnya.

Ditanya soal harga mobil klasik buatannya tersebut. Wiyanta mengatakan, untuk harga tergantung dengan model dan tingkat kesulitan dari pesanannya. Misalnya untuk pesanan dari hotel di Tlogo, Prambanan, Klaten sekitar Rp300 juta.

Kabag Humas Pemkab Sleman Sri Winarti menyayangkan mandeknya perajin kereta kayu. Padahal kerajinan itu layak dikembangkan dan sangat prospek, terbukti banyak yang memesan kereta tersebut. Untuk itu, harus mendapat perhatian bersama. Sehingga nantinya akan ada generasi penerus di bidang ini.

Priyo Setyawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0906 seconds (0.1#10.140)