Air WGM Melebihi Tinggi Normal
A
A
A
SOLO - Debit air di Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri terus naik seiring tingginya curah hujan sehingga ketinggian muka air mulai melebihi angka normal.
Kelebihan debit itu dinilai masih kecil, yakni dari 135,30 meter ke 135,40 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga pintu pembuangan air (spilway) belum akan dibuka. Kepala Divisi Air dan Sumber Air IV Perum Jasa Tirta Wilayah Bengawan Solo Winarna Susiladi mengatakan dengan debit air saat ini, WGM berada dalam kondisi siaga hijau. “Sementara ini belum kita buka (spilway) meskipun ketinggian air sudah di atas normal,” ucapnya kemarin.
Jika nanti hujan deras terus mengguyur wilayah bagian atas WGM, debit air WG Makan t rus meningkat sehingga melebihi kemampuan waduk. “Kita pantau dahulu seperti apa, kalau hujan deras terus mengguyur, tidak menutup kemungkinan spilway kita buka,” paparnya.
Buangan air dari WGM ini langsung masuk ke Sungai Bengawan Solo. Karena itu, sebelummembuka spilway , pihaknya lebih dulu melihat ketinggian air di Sungai Bengawan Solo untuk menghindari sungai tersebut meluap dan membanjiri permukiman warga. “Yang je las, kita pantau dari Wonogiri hingga hilir Bengawan Solo di wilayah Jawa Timur,” tegas Winarna.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo Gatot Sutanto mengaku bahwa pihaknya telah membuka posko untuk menghadapi bencana banjir. Posko tersebut beroperasi selama 24 jam per hari dan tersebar di beberapa titik di Kota Solo.
“Untuk sementara ini ketinggian air di Pos Pemantauan Jurug masih dalam angka normal yakni 3,59 meter, sedangkan garis siaga yang ditetapkan adalah 7 meter,” ucapnya.
Arief s
Kelebihan debit itu dinilai masih kecil, yakni dari 135,30 meter ke 135,40 meter di atas permukaan laut (mdpl) sehingga pintu pembuangan air (spilway) belum akan dibuka. Kepala Divisi Air dan Sumber Air IV Perum Jasa Tirta Wilayah Bengawan Solo Winarna Susiladi mengatakan dengan debit air saat ini, WGM berada dalam kondisi siaga hijau. “Sementara ini belum kita buka (spilway) meskipun ketinggian air sudah di atas normal,” ucapnya kemarin.
Jika nanti hujan deras terus mengguyur wilayah bagian atas WGM, debit air WG Makan t rus meningkat sehingga melebihi kemampuan waduk. “Kita pantau dahulu seperti apa, kalau hujan deras terus mengguyur, tidak menutup kemungkinan spilway kita buka,” paparnya.
Buangan air dari WGM ini langsung masuk ke Sungai Bengawan Solo. Karena itu, sebelummembuka spilway , pihaknya lebih dulu melihat ketinggian air di Sungai Bengawan Solo untuk menghindari sungai tersebut meluap dan membanjiri permukiman warga. “Yang je las, kita pantau dari Wonogiri hingga hilir Bengawan Solo di wilayah Jawa Timur,” tegas Winarna.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo Gatot Sutanto mengaku bahwa pihaknya telah membuka posko untuk menghadapi bencana banjir. Posko tersebut beroperasi selama 24 jam per hari dan tersebar di beberapa titik di Kota Solo.
“Untuk sementara ini ketinggian air di Pos Pemantauan Jurug masih dalam angka normal yakni 3,59 meter, sedangkan garis siaga yang ditetapkan adalah 7 meter,” ucapnya.
Arief s
(ftr)