Tolak Kantor BEM Ditutup, Dua Mahasiswa UPB Dikeroyok
A
A
A
BATAM - Dua mahasiswa Donald M Togatorop dan Juprianto Universitas Putera Batam (UPB) dikeroyok 10 orang pihak universitas di kampus UPB Tembesi, Rabu (3/2/2014) sekitar 13.30 WIB.
Pengeroyokan ini dipicu karena pihak universitas ingin menutup paksa kantor Badan Eksetif Mahasiswa (BEM) UPB.
Donald mengalami luka di bagian bibir atas sebelah sampai bonyok setelah dipukuli pelaku mengunakan radio HT. Kemudian Juprianto mengalami luka sayatan akibat kena goresan obeng di lengan tangan kanan, dan jam tangan korban sampai pecah.
Pelaku di antaranya diketahui sebagai teknisi, cleaning service, dan pegawai kantin di kampus tersebut. Permasalahannya dipicu karena menolak rencana universitas yang ngin menutup paksa kantor BEM UPB.
Sehingga pihak mahasiswa berusaha melarangnya sehingga terjadi bentrok. "Yang memukuli saya tadi ada 10 orang dari pihak universitas. Masalah penutupan paksa ruang BEM UPB," kata Donald di RSUD Embung Fatimah saat berobat.
Donald menuturkan, tidak terima saat melihat suruhan pihak universitas ingin menutup ruangan dan mengeluarkan barang-barang BEM UPB. Mereka (pelaku) langsung memukulinya saat melarang aksi itu. Dia mengaku dipukuli pelaku menggunakan radio HT yang dipegang pelaku.
"Saya tadi dipukuli pakai radio HT. Kami tidak terima menutup BEM dan mengeluarkan barang-barang BEM," ujar mahasiswa Fakultas Hukum semester tiga ini.
Di tempat yang sama korban lainnya, Juprianto mahasiswa Fakultas Teknik mengatakan, pelaku langsung main pukul saja, tangannya sampai luka akibat obeng yang digunakan pelaku mengenai lengan tangan kanannya. Pengeroyokan ini terjadi karena ahasiswa kalah jumlah dari pelaku,
"Kena sayatan obeng, saat menahan pukulan pelaku menggunakan obeng. Mereka yang mukul ada 10 orang," ujar masiswa semester satu ini.
Juprianto berharap kepada pihak polisi supaya mengusut tuntas kasus tersebut. Dua mahasiswa ini juga sudah melaporkan ke Mapolsek Batuaji. "Kami berharap supaya pihak polisi mengusut tuntas masalah ini," katanya.
Pengeroyokan ini dipicu karena pihak universitas ingin menutup paksa kantor Badan Eksetif Mahasiswa (BEM) UPB.
Donald mengalami luka di bagian bibir atas sebelah sampai bonyok setelah dipukuli pelaku mengunakan radio HT. Kemudian Juprianto mengalami luka sayatan akibat kena goresan obeng di lengan tangan kanan, dan jam tangan korban sampai pecah.
Pelaku di antaranya diketahui sebagai teknisi, cleaning service, dan pegawai kantin di kampus tersebut. Permasalahannya dipicu karena menolak rencana universitas yang ngin menutup paksa kantor BEM UPB.
Sehingga pihak mahasiswa berusaha melarangnya sehingga terjadi bentrok. "Yang memukuli saya tadi ada 10 orang dari pihak universitas. Masalah penutupan paksa ruang BEM UPB," kata Donald di RSUD Embung Fatimah saat berobat.
Donald menuturkan, tidak terima saat melihat suruhan pihak universitas ingin menutup ruangan dan mengeluarkan barang-barang BEM UPB. Mereka (pelaku) langsung memukulinya saat melarang aksi itu. Dia mengaku dipukuli pelaku menggunakan radio HT yang dipegang pelaku.
"Saya tadi dipukuli pakai radio HT. Kami tidak terima menutup BEM dan mengeluarkan barang-barang BEM," ujar mahasiswa Fakultas Hukum semester tiga ini.
Di tempat yang sama korban lainnya, Juprianto mahasiswa Fakultas Teknik mengatakan, pelaku langsung main pukul saja, tangannya sampai luka akibat obeng yang digunakan pelaku mengenai lengan tangan kanannya. Pengeroyokan ini terjadi karena ahasiswa kalah jumlah dari pelaku,
"Kena sayatan obeng, saat menahan pukulan pelaku menggunakan obeng. Mereka yang mukul ada 10 orang," ujar masiswa semester satu ini.
Juprianto berharap kepada pihak polisi supaya mengusut tuntas kasus tersebut. Dua mahasiswa ini juga sudah melaporkan ke Mapolsek Batuaji. "Kami berharap supaya pihak polisi mengusut tuntas masalah ini," katanya.
(lis)