Rusak, Jalan Yos Sudarso Dikeluhkan Warga
A
A
A
BATANG - Kondisi jalan Kabupaten Batang, yakni Jalan Yos Sudarso dikeluhkan warga. Sebab jalan tersebut rusak cukup parah. Sehingga saat hujan banyak terdapat kubangan air di sepanjang jalan menuju salah satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Kabupaten Batang itu.
Menurut penuturan warga setempat, rusaknya salah satu jalan protokol di Kabupaten Batang itu sudah sejak lama terjadi. “Jalan sini sudah sering rusak. Setiap tahun rusak, terutama saat musim hujan,” kata salah seorang warga setempat bernama Suntariah, 45. Perbaikan hanya dilakukan seadanya sehingga jalan setempat dengan mudah kembali rusak.
“Tahun 2012 sudah diaspal, tapi tahun 2013 hancur lagi. Kemudian hanya ditambal bagian yang berlubang saja. Jadi hancur lagi,” ungkapnya. Dirinya berharap ada perbaikan yang serius dari pemerintah setempat. Sehingga warga setempat juga bisa menjalani kehidupannya dengan baik. “Kalau hujan banyak kubangan air. Warung menjadi sepi pembeli. Selain itu, bahaya saat hujan, sebab lubang-lubang yang ada tertutup air. Semoga pemda lebih serius memperbaikinya,” ujar penjual warung mi ayam tersebut.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Batang Triyanto ber harap pemkab setempat mengedepankan perbaikan jalan tahun ini. Sebab, jalan merupakan salah satu infrastruktur penting penunjang kehidupan ekonomi warga. “Apalagi itu jalan di kecamatan kota, yang biasanya dijadikan patokan. Jalan juga faktor utama penunjang jalannya perekonomian warga. Jadi, pemkab kan minta lebih mengedepankan infrastruktur jalan,” tandasnya.
Dari panjang jalan seluruh kabupaten Batang 450 kilometer, hanya sekitar 30 kilometer yang dalam kondisi baik. “Jadi hampir seluruh jalan di Kabupaten Batang merata rusaknya. Sebab hanya sekitar 30 km saja yang bisa dikatakan dalam kondisi baik,” ungkapnya.
Kebijakan yang kurang pas merupakan salah satu penyebab kurang terakomodirnya perbaikan infrastruktur jalan tersebut. “Misalnya, perbaikan Pasar Batang yang menyedot anggaran terlalu banyak, sehingga infrastruktur jalan tidak mendapat perhatian. Kami minta pemkab bisa mencari solusi dengan mencari anggaran yang tidak membebani APBD kabupaten,” ujarnya.
Prahayuda Febrianto
Menurut penuturan warga setempat, rusaknya salah satu jalan protokol di Kabupaten Batang itu sudah sejak lama terjadi. “Jalan sini sudah sering rusak. Setiap tahun rusak, terutama saat musim hujan,” kata salah seorang warga setempat bernama Suntariah, 45. Perbaikan hanya dilakukan seadanya sehingga jalan setempat dengan mudah kembali rusak.
“Tahun 2012 sudah diaspal, tapi tahun 2013 hancur lagi. Kemudian hanya ditambal bagian yang berlubang saja. Jadi hancur lagi,” ungkapnya. Dirinya berharap ada perbaikan yang serius dari pemerintah setempat. Sehingga warga setempat juga bisa menjalani kehidupannya dengan baik. “Kalau hujan banyak kubangan air. Warung menjadi sepi pembeli. Selain itu, bahaya saat hujan, sebab lubang-lubang yang ada tertutup air. Semoga pemda lebih serius memperbaikinya,” ujar penjual warung mi ayam tersebut.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Batang Triyanto ber harap pemkab setempat mengedepankan perbaikan jalan tahun ini. Sebab, jalan merupakan salah satu infrastruktur penting penunjang kehidupan ekonomi warga. “Apalagi itu jalan di kecamatan kota, yang biasanya dijadikan patokan. Jalan juga faktor utama penunjang jalannya perekonomian warga. Jadi, pemkab kan minta lebih mengedepankan infrastruktur jalan,” tandasnya.
Dari panjang jalan seluruh kabupaten Batang 450 kilometer, hanya sekitar 30 kilometer yang dalam kondisi baik. “Jadi hampir seluruh jalan di Kabupaten Batang merata rusaknya. Sebab hanya sekitar 30 km saja yang bisa dikatakan dalam kondisi baik,” ungkapnya.
Kebijakan yang kurang pas merupakan salah satu penyebab kurang terakomodirnya perbaikan infrastruktur jalan tersebut. “Misalnya, perbaikan Pasar Batang yang menyedot anggaran terlalu banyak, sehingga infrastruktur jalan tidak mendapat perhatian. Kami minta pemkab bisa mencari solusi dengan mencari anggaran yang tidak membebani APBD kabupaten,” ujarnya.
Prahayuda Febrianto
(bhr)