Pantai Selatan Bantul Banjir Sampah
A
A
A
BANTUL - Hujan yang mengguyur kawasan DIY dan sekitarnya beberapa hari terakhir mengakibatkan kawasan pantai selatan Bantul dipenuhi sampah.
Kiriman sampah yang terbawa oleh derasnya aliran air sungai dari Kota Yogyakarta dan sekitarnya ke arah selatan mengakibatkan kawasan pantai dipenuhi sampah. Dyah, wisatawan asal Klaten yang kemarin sengaja datang ke Pantai Depok mengeluhkan banyaknya sampah yang memenuhi kawasan tersebut.
Pemandangan pantai menjadi tak sedap lagi karena berbagai jenis sampah berserakan dari ujung barat hingga ujung timur pantai tersebut. Niat refreshing menyegarkan pikiran tak terpenuhi gara-gara sampah. “Mau duduk saja sulit, apalagi main pasir. Sekarang penuh sampah,” tuturnya, kemarin.
Dia berharap, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terutama Dinas Pariwisata segera membersihkan berbagai sampah tersebut. Jika tidak, maka pengunjung pantai tersebut akan semakin berkurang dan imbasnya nanti tidak ada lagi wisatawan yang bersedia berkunjung ke Bantul. Pemerintah harusnya menyiagakan petugas kebersihan yang khusus menangani sampah di pantai.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul Bambang Legowo mengaku, persoalan sampah memang menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Meskipun sebetulnya persoalan sampah di kawasan objek wisata merupakan tanggung jawab dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU), namun ke depan ia akan berusaha turut menyelesaikannya. “Kami akan segera berkoordinasi dengan DPU agar segera diselesaikan,” ujarnya.
Saat ini, Bambang mengakui baru ada satu alat berat yang siaga di kawasan Pantai Parangtritis serta satu armada truk untuk mengangkut sampah. Namun nampaknya jumlah tersebut belum sepenuhnya bisa mengatasi permasalahan sampah di kawasan Pantai Parangtritis. Sehingga tahun ini, ia akan menambah satu lagi jumlah truk pengangkut sampah.
DPU Bantul terpaksa mengerahkan alat berat untuk menangani sampah yang ada di Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Selain alat berat, DPU akan harus membawa tiga truk untuk mengangkut sampahsampah hasil sisa pengunjung pantai terbesar di Bantul ini. Kepala Unit Pelayanan Terpadu( UPT) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Piyungan Surono mengungkapkan, volume sampah akan mengalami peningkatan selama musim hujan seperti sekarang ini.
Penyumbang terbesar peningkatan volume sampah memang terbesar dari obyek wisata. “Selama musim hujan memang ada peningkatan 5–10%,” ujarnya. Surono mengakui, sampah di Pantai Parangtritis dan sekitarnya perlu penanganan khusus mengingat jumlahnya cukup banyak serta karakteristik pasir yang sedikit menghambat dibanding dengan pantai lain.
Sehingga pihaknya perlu mengerahkan alat berat meskipun pantai lain di Bantul penanganan sampahnya hanya dilakukan secara manual.
Erfanto Linangkung
Kiriman sampah yang terbawa oleh derasnya aliran air sungai dari Kota Yogyakarta dan sekitarnya ke arah selatan mengakibatkan kawasan pantai dipenuhi sampah. Dyah, wisatawan asal Klaten yang kemarin sengaja datang ke Pantai Depok mengeluhkan banyaknya sampah yang memenuhi kawasan tersebut.
Pemandangan pantai menjadi tak sedap lagi karena berbagai jenis sampah berserakan dari ujung barat hingga ujung timur pantai tersebut. Niat refreshing menyegarkan pikiran tak terpenuhi gara-gara sampah. “Mau duduk saja sulit, apalagi main pasir. Sekarang penuh sampah,” tuturnya, kemarin.
Dia berharap, agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terutama Dinas Pariwisata segera membersihkan berbagai sampah tersebut. Jika tidak, maka pengunjung pantai tersebut akan semakin berkurang dan imbasnya nanti tidak ada lagi wisatawan yang bersedia berkunjung ke Bantul. Pemerintah harusnya menyiagakan petugas kebersihan yang khusus menangani sampah di pantai.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bantul Bambang Legowo mengaku, persoalan sampah memang menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini. Meskipun sebetulnya persoalan sampah di kawasan objek wisata merupakan tanggung jawab dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU), namun ke depan ia akan berusaha turut menyelesaikannya. “Kami akan segera berkoordinasi dengan DPU agar segera diselesaikan,” ujarnya.
Saat ini, Bambang mengakui baru ada satu alat berat yang siaga di kawasan Pantai Parangtritis serta satu armada truk untuk mengangkut sampah. Namun nampaknya jumlah tersebut belum sepenuhnya bisa mengatasi permasalahan sampah di kawasan Pantai Parangtritis. Sehingga tahun ini, ia akan menambah satu lagi jumlah truk pengangkut sampah.
DPU Bantul terpaksa mengerahkan alat berat untuk menangani sampah yang ada di Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Selain alat berat, DPU akan harus membawa tiga truk untuk mengangkut sampahsampah hasil sisa pengunjung pantai terbesar di Bantul ini. Kepala Unit Pelayanan Terpadu( UPT) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Piyungan Surono mengungkapkan, volume sampah akan mengalami peningkatan selama musim hujan seperti sekarang ini.
Penyumbang terbesar peningkatan volume sampah memang terbesar dari obyek wisata. “Selama musim hujan memang ada peningkatan 5–10%,” ujarnya. Surono mengakui, sampah di Pantai Parangtritis dan sekitarnya perlu penanganan khusus mengingat jumlahnya cukup banyak serta karakteristik pasir yang sedikit menghambat dibanding dengan pantai lain.
Sehingga pihaknya perlu mengerahkan alat berat meskipun pantai lain di Bantul penanganan sampahnya hanya dilakukan secara manual.
Erfanto Linangkung
(ftr)