Jalur Wisata Bromo Longsor, 11 Rumah Rusak
A
A
A
PASURUAN - Hujan deras yang mengguyur kawasan Tosari, Kabupaten Pasuruan, mengakibatkan bencana longsor di jalur wisata Puncak Penanjakan Gunung Bromo. Sebanyak 11 rumah di empat desa yakni Desa Sedaeng, Wonokitri, Tosari dan Podokoyo Kecamatan Tosari rusak akibat tertimbun tanah longsor.
Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam bencana tanah longsor tersebut. Namun, jalur menuju Puncak Penanjakan menjadi terganggu, karena timbunan longsor tersebut mengakibatkan jalan menjadi licin di sejumlah titik.
Para pengendara sepeda motor dan mobil harus berjalan perlahan untuk melintas di ruas jalur yang tertimbun longsor. Sementara, puluhan warga sekitar bergotong royong membersihkan tumpukan tanah dari badan jalan menggunakan cangkul.
Menurut keterangan Muhayanto, warga Dusun Ledoksari, Desa Tosari, bencana longsor tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur selama tiga jam.
Limpahan air hujan tersebut menggerus sejumlah tebing yang berimpitan dengan rumah warga. Karena tak kuat menahan, tanah tersebut ambrol dan menimbun bagian belakang rumah warga.
"Rata-rata yang tertimbun longsor di bagian dapur. Saat itu juga warga bergotong royong membuat tanggul dari tumpukan pasir dan terpal agar air dan tanah tidak semakin menggerus rumah," kata Muhayanto, Minggu (1/2/2015).
Kepala Dusun Ledoksari Hendri Purwanto mengungkapkan, pascabencana longsor pihaknya bergotong royong membantu membersihkan rumah korban dan membuat tanggul darurat. Sejumlah rumah yang fondasinya rapuh, sudah diperkuat dengan karung berisi pasir agar tidak ambruk.
Wilayah Tosari ini merupakan kawasan yang berpotensi terjadinya bencana tanah longsor. Selain merupakan kawasan pegunungan, rumah-rumah warga juga berada di kawasan lereng tebing.
"Warga sudah cukup tanggap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa datang. Mereka segera bergotong royong jika ada warga yang tertimpa musibah," kata Camat Tosari Teguh Winarto.
Sementara itu, Kepala Resort Penanjakan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Untung Sumarno menyatakan, bencana longsor tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap sejumlah kawasan yang rawan terjadi bencana.
"Jalur wisata menuju Puncak Penanjakan dan Gunung Bromo masih bisa dilalui. Kami mengimbau agar wisatawan untuk waspada dan berhati-hati saat melintas di jalur yang rawan longsor," kata Untung Sumarno.
Tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam bencana tanah longsor tersebut. Namun, jalur menuju Puncak Penanjakan menjadi terganggu, karena timbunan longsor tersebut mengakibatkan jalan menjadi licin di sejumlah titik.
Para pengendara sepeda motor dan mobil harus berjalan perlahan untuk melintas di ruas jalur yang tertimbun longsor. Sementara, puluhan warga sekitar bergotong royong membersihkan tumpukan tanah dari badan jalan menggunakan cangkul.
Menurut keterangan Muhayanto, warga Dusun Ledoksari, Desa Tosari, bencana longsor tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur selama tiga jam.
Limpahan air hujan tersebut menggerus sejumlah tebing yang berimpitan dengan rumah warga. Karena tak kuat menahan, tanah tersebut ambrol dan menimbun bagian belakang rumah warga.
"Rata-rata yang tertimbun longsor di bagian dapur. Saat itu juga warga bergotong royong membuat tanggul dari tumpukan pasir dan terpal agar air dan tanah tidak semakin menggerus rumah," kata Muhayanto, Minggu (1/2/2015).
Kepala Dusun Ledoksari Hendri Purwanto mengungkapkan, pascabencana longsor pihaknya bergotong royong membantu membersihkan rumah korban dan membuat tanggul darurat. Sejumlah rumah yang fondasinya rapuh, sudah diperkuat dengan karung berisi pasir agar tidak ambruk.
Wilayah Tosari ini merupakan kawasan yang berpotensi terjadinya bencana tanah longsor. Selain merupakan kawasan pegunungan, rumah-rumah warga juga berada di kawasan lereng tebing.
"Warga sudah cukup tanggap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu bisa datang. Mereka segera bergotong royong jika ada warga yang tertimpa musibah," kata Camat Tosari Teguh Winarto.
Sementara itu, Kepala Resort Penanjakan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Untung Sumarno menyatakan, bencana longsor tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap sejumlah kawasan yang rawan terjadi bencana.
"Jalur wisata menuju Puncak Penanjakan dan Gunung Bromo masih bisa dilalui. Kami mengimbau agar wisatawan untuk waspada dan berhati-hati saat melintas di jalur yang rawan longsor," kata Untung Sumarno.
(zik)