Taman Perdamaian Prambanan Terbengkelai
A
A
A
SLEMAN - Taman Perdamaian Prambanan yang ada di dekat Terminal Prambanan dan halte bus Trans Jogja yang dibangun 5 Juli 1986 lalu kondisinya tidak terawat dan kumuh.
Hal ini terlihat banyaknya rumput liar yang tumbuh, sampah, pagar rusak, dan bau pesing. Bukan itu saja, banyak lampu penerangan yang mati. Kalau malam, di tempat itu menjadi remang-remang. Padahal jika terawat dengan baik, tempat ini akan menjadi ruang publik yang menyenangkan dan bisa menaikkan perekonomian.
Sebab di dekat taman ini, tidak hanya dekat dengan obyek wisata Candi Prambanan, namun letaknya juga strategis, yakni ada di jalan utama negara dan perbatasan Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY). Termasuk dekat dengan pasar dan terminal Prambanan.
Warga setempat, Anggono, 45, menyayangkan atas kondisi taman perdamaian tersebut. Sebab dengan tidak terawatnya taman, selain terkesan kumuh, juga rawan terhadap gangguan sosial, terutama saat malam hari. “Kalau malam, tempat itu remang-remang. Sehingga banyak aktivitas yang tidak diinginkan,” katanya, kemarin.
Untuk itu, dia meminta instansi berwenang memperbaiki dan membenahi taman tersebut. Sehingga taman tersebut tidak hanya bersih, namun juga menjadi tempat yang nyaman. Akan tetapi jika dibiarkan dan tidak ada perhatian, tentunya keberadaan taman perdamaian tidak sesuai dengan tujuan pembuatannya.
Camat Prambanan Abu Bakar mengakui, Taman Perdamaian Prambanan selama ini kondisinya terbengkelai. Banyak rumput, sampah, pohon tidak terawat, dan lampu penerangan banyak yang mati serta rusak. Namun begitu, bukan berarti pihaknya membiarkan hal tersebut. Ini lantaran siapa yang memiliki kewenangan untuk pemeliharaan belum jelas.
“Kewenangan pemeliharaan belum jelas. Sebab yang membangun taman itu, Dinas PU DIY dan selama ini kecamatan belum menerima pelimpahan untuk pemeliharaan,” ungkap Abu Bakar di selasela kegiatan gotong royong membersihkan taman tersebut bersama instansi terkait dengan paguyuban, kemarin.
Menurut Abu Bakar, sebenarnya Taman Perdamaian Prambanan sudah dibangun dengan bagus. Sehingga bila difungsikan dengan optimal, bukan hanya akan mendukung keindahan lingkungan, namun juga dapat menjadi tempat istirahat (rest area). Apalagi lokasinya juga strategi dan berada di perbatasan Kabupaten Sleman dan Klaten. “Untuk itu, ke depan harus kelola dan ditata dengan baik,” ucapnya.
Sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya melakukan kegiatan gotong royong guna membersihkan Taman Perdamaian Prambanan.
Priyo Setyawan
Hal ini terlihat banyaknya rumput liar yang tumbuh, sampah, pagar rusak, dan bau pesing. Bukan itu saja, banyak lampu penerangan yang mati. Kalau malam, di tempat itu menjadi remang-remang. Padahal jika terawat dengan baik, tempat ini akan menjadi ruang publik yang menyenangkan dan bisa menaikkan perekonomian.
Sebab di dekat taman ini, tidak hanya dekat dengan obyek wisata Candi Prambanan, namun letaknya juga strategis, yakni ada di jalan utama negara dan perbatasan Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY). Termasuk dekat dengan pasar dan terminal Prambanan.
Warga setempat, Anggono, 45, menyayangkan atas kondisi taman perdamaian tersebut. Sebab dengan tidak terawatnya taman, selain terkesan kumuh, juga rawan terhadap gangguan sosial, terutama saat malam hari. “Kalau malam, tempat itu remang-remang. Sehingga banyak aktivitas yang tidak diinginkan,” katanya, kemarin.
Untuk itu, dia meminta instansi berwenang memperbaiki dan membenahi taman tersebut. Sehingga taman tersebut tidak hanya bersih, namun juga menjadi tempat yang nyaman. Akan tetapi jika dibiarkan dan tidak ada perhatian, tentunya keberadaan taman perdamaian tidak sesuai dengan tujuan pembuatannya.
Camat Prambanan Abu Bakar mengakui, Taman Perdamaian Prambanan selama ini kondisinya terbengkelai. Banyak rumput, sampah, pohon tidak terawat, dan lampu penerangan banyak yang mati serta rusak. Namun begitu, bukan berarti pihaknya membiarkan hal tersebut. Ini lantaran siapa yang memiliki kewenangan untuk pemeliharaan belum jelas.
“Kewenangan pemeliharaan belum jelas. Sebab yang membangun taman itu, Dinas PU DIY dan selama ini kecamatan belum menerima pelimpahan untuk pemeliharaan,” ungkap Abu Bakar di selasela kegiatan gotong royong membersihkan taman tersebut bersama instansi terkait dengan paguyuban, kemarin.
Menurut Abu Bakar, sebenarnya Taman Perdamaian Prambanan sudah dibangun dengan bagus. Sehingga bila difungsikan dengan optimal, bukan hanya akan mendukung keindahan lingkungan, namun juga dapat menjadi tempat istirahat (rest area). Apalagi lokasinya juga strategi dan berada di perbatasan Kabupaten Sleman dan Klaten. “Untuk itu, ke depan harus kelola dan ditata dengan baik,” ucapnya.
Sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya melakukan kegiatan gotong royong guna membersihkan Taman Perdamaian Prambanan.
Priyo Setyawan
(ftr)