Kampung Nelayan Indah Jadi Kampung Pembinaan
A
A
A
MEDAN - Forum Komunikasi Peduli Lingkungan (FKPL) Sumatera Utara (Sumut) menetapkan Kampung Nelayan Indah di Medan Belawan menjadi kampung pembinaan.
Daerah ini dinilai telah tercemar limbah rumah tangga (RT) maupun pabrik. Ketua FKPL Wahyudi mengatakan, setelah melakukan bakti sosial (baksos) di kampung itu, mereka akan menetapkan kampung ini menjadi kampung pembinaan. “Sesuai kesepakatan FKPL beserta aktivis lingkungan lainnya, kampung ini kami tetapkan menjadi tempat pembinaan. Karena daerah ini perlu perawatan berkala,” ujarnya.
Apalagi Kampung Nelayan Indah Medan merupakan salah satu pintu masuk Kota Medan. Karena itu, perlu ada pembinaan yang khusus bagi masyarakat setempat, pemerintah, maupun aktivis lingkungan. “Kami sudah sama mengetahui, sebagian masyarakat Kampung Nelayan Indah ini adalah nelayan. Jadi, kalau tempat ini tercemar, biota lautnya juga akan rusak,” kata Wahyudi.
Adapun kegiatan yang dilakukan FKPL tersebut seperti aksi bersih lingkungan, penghijauan, edukasi pembuatan bank sampah, edukasi pengolahan limbah atau sampah, dan konservasi. Selain itu, juga melakukan edukasi bahaya seks bebas, penyakit HIV-AIDS, dan penularannya.
“Kami sangat senang dengan respons masyarakat yang terbuka. Mereka menerima ilmu dan pengarahan yang kami berikan. Semoga acara ini dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat maupun yang buat acara,” katanya.
Wahyudi menambahkan, untuk ke depan, Kampung Nelayan Indah akan terus dipantau agar kampung ini akan terjaga kebersihan lingkungannya. “Serta masyarakat setempat harus aktif untuk menjaga lingkungan tersebut,” katanya.
Leonardo Affandi
Ketua Divisi Keanggotaan FKPL Sumut
Daerah ini dinilai telah tercemar limbah rumah tangga (RT) maupun pabrik. Ketua FKPL Wahyudi mengatakan, setelah melakukan bakti sosial (baksos) di kampung itu, mereka akan menetapkan kampung ini menjadi kampung pembinaan. “Sesuai kesepakatan FKPL beserta aktivis lingkungan lainnya, kampung ini kami tetapkan menjadi tempat pembinaan. Karena daerah ini perlu perawatan berkala,” ujarnya.
Apalagi Kampung Nelayan Indah Medan merupakan salah satu pintu masuk Kota Medan. Karena itu, perlu ada pembinaan yang khusus bagi masyarakat setempat, pemerintah, maupun aktivis lingkungan. “Kami sudah sama mengetahui, sebagian masyarakat Kampung Nelayan Indah ini adalah nelayan. Jadi, kalau tempat ini tercemar, biota lautnya juga akan rusak,” kata Wahyudi.
Adapun kegiatan yang dilakukan FKPL tersebut seperti aksi bersih lingkungan, penghijauan, edukasi pembuatan bank sampah, edukasi pengolahan limbah atau sampah, dan konservasi. Selain itu, juga melakukan edukasi bahaya seks bebas, penyakit HIV-AIDS, dan penularannya.
“Kami sangat senang dengan respons masyarakat yang terbuka. Mereka menerima ilmu dan pengarahan yang kami berikan. Semoga acara ini dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat maupun yang buat acara,” katanya.
Wahyudi menambahkan, untuk ke depan, Kampung Nelayan Indah akan terus dipantau agar kampung ini akan terjaga kebersihan lingkungannya. “Serta masyarakat setempat harus aktif untuk menjaga lingkungan tersebut,” katanya.
Leonardo Affandi
Ketua Divisi Keanggotaan FKPL Sumut
(ftr)