Timbulkan Genangan dan Macet, Warga Keluhkan Jembatan Cimande

Timbulkan Genangan dan Macet, Warga Keluhkan Jembatan Cimande
A
A
A
JAKARTA - Proyek jembatan Cimande, Ciherang Pondok, Caringin, Kabupaten Bogor yang baru selesai pada Desember 2014 lalu, dikeluhkan masyarakat.
Karena, proyek yang sepaket dengan Jembatan Caringin itu malah menimbulkan kemacetan dan genangan saat musim hujan.
Dede Suhendar (35), warga Desa Ciderum, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengatakan genangan air itu memperparah kerusakan sambungan jalan dengan jembatan yang selama proses penyelesaian proyek dibiarkan begitu saja.
"Saya perhatikan selama proyek berlangsung terkesan asal-asalan dikerjakannya, sehingga saat hujan turun kondisi jalan, bahkan jembatan lama terancam ambruk lagi," katanya di Bogor, Rabu 28 Januari 2015.
Bahkan, kata dia, tak sedikit pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat jalan rusak itu.
"Tak sedikit pengendara roda dua (sepeda motor) yang melintas terjatuh, karena lubang tertutup genangan air di tengah jembatan Cimande," terangnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan wilayah Ciawi, pada Dinas Binamarga, dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor Eko Sulistianto menjelaskan, terkait kerusakan proyek jembatan yang baru selesai dibangun itu, adalah kewenangan pemerintah pusat.
"Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Bogor, sifatnya hanya sebatas membantu jika diminta oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum," terangnya.
Meski demikian, pihaknya berjanji, akan melaporkan keluhan warga dengan kondisi kerusakan jembatan, dan jalan tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, dan Kementerian Pekerjaan Umum.
"Mudah-mudahan secepatnya disikapi oleh pemerintah pusat (Kementerian Pekerjaan Umum)," katanya.
Sekadar diketahui, proyek jembatan Cimande dilaksanakan sepaket dengan jembatan Caringin dengan jarak sekitar satu kilometer yang dikerjakan PT Brahma. Perbaikan, dan pelebaran dilakukan karena sempat terjadi ambrol dikedua jembatan tersebut pada pertengahan 2013.
Jalur yang mengubungkan tiga wilayah yakni Kota/Kabupaten Bogor dan Sukabumi sangat vital terhadap kelangsungan perekenomian warga tiga wilayah tersebut.
Karena, proyek yang sepaket dengan Jembatan Caringin itu malah menimbulkan kemacetan dan genangan saat musim hujan.
Dede Suhendar (35), warga Desa Ciderum, Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengatakan genangan air itu memperparah kerusakan sambungan jalan dengan jembatan yang selama proses penyelesaian proyek dibiarkan begitu saja.
"Saya perhatikan selama proyek berlangsung terkesan asal-asalan dikerjakannya, sehingga saat hujan turun kondisi jalan, bahkan jembatan lama terancam ambruk lagi," katanya di Bogor, Rabu 28 Januari 2015.
Bahkan, kata dia, tak sedikit pengendara sepeda motor yang terjatuh akibat jalan rusak itu.
"Tak sedikit pengendara roda dua (sepeda motor) yang melintas terjatuh, karena lubang tertutup genangan air di tengah jembatan Cimande," terangnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan wilayah Ciawi, pada Dinas Binamarga, dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor Eko Sulistianto menjelaskan, terkait kerusakan proyek jembatan yang baru selesai dibangun itu, adalah kewenangan pemerintah pusat.
"Dinas Binamarga dan Pengairan Kabupaten Bogor, sifatnya hanya sebatas membantu jika diminta oleh pihak Kementerian Pekerjaan Umum," terangnya.
Meski demikian, pihaknya berjanji, akan melaporkan keluhan warga dengan kondisi kerusakan jembatan, dan jalan tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi, dan Kementerian Pekerjaan Umum.
"Mudah-mudahan secepatnya disikapi oleh pemerintah pusat (Kementerian Pekerjaan Umum)," katanya.
Sekadar diketahui, proyek jembatan Cimande dilaksanakan sepaket dengan jembatan Caringin dengan jarak sekitar satu kilometer yang dikerjakan PT Brahma. Perbaikan, dan pelebaran dilakukan karena sempat terjadi ambrol dikedua jembatan tersebut pada pertengahan 2013.
Jalur yang mengubungkan tiga wilayah yakni Kota/Kabupaten Bogor dan Sukabumi sangat vital terhadap kelangsungan perekenomian warga tiga wilayah tersebut.
(mhd)