Langkah Pengisian PDSS Diubah

Rabu, 28 Januari 2015 - 11:50 WIB
Langkah Pengisian PDSS...
Langkah Pengisian PDSS Diubah
A A A
YOGYAKARTA - Evaluasi terhadap penyelenggaraan seleksi nasional perguruan tinggi negeri (SNMPTN) terus dilakukan. Hasilnya, panitia pelaksana SNMPTN 2015 mengubah langkah pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) agar sekolah tak lagi kesulitan mengisinya.

“Dari hasil evaluasi dua tahun per tama penyelenggaraan SNMPTN, sering sekali sekolah mengalami kesulitan di awal pengisian PDSS. Karenanya, kami mengubah langkahlangkah pengisian PDSS untuk mempermudah sekolah log in,” ujar anggota Pokja Sekretariat SNMPTN Eko Marpanaji kemarin.

Kepada wartawan seusai sosialisasi pelaksanaan SNMPTN pada seluruh perwakilan SMA/ MA/SMK se-DIY di UGM, Eko menuturkan pada SNMPTN sebelum-sebelumnya, sekolah diharuskan log in terlebih dahulu dengan memasukkan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan password sekolah sejak awal masuk laman PDSS. Namun, mulai tahun ini log in tidak perlu dilakukan sejak awal.

“Kali ini langkah-langkah pengisian PDSS bisa lebih mudah. Sekolah bisa memilih provinsi, kabupaten, dan nama sekolah di awal langkah pengisian. Setelah itu, baru sekolah dipersilakan log in . Bahkan, jika NPSN sekolah sudah dikenali setelah langkah memilih nama sekolah, sekolah hanya perlu memasukkan password untuk log in ,” ucapnya.

Meski telah mempermudah langkah pengisian PDSS, panitia pelaksana SNMPTN tetap mempersiapkan antisipasi jika masih ada saja sekolah dalam mengisi daftar nilai dan prestasi siswa tersebut. Namun, Eko mengingatkan agar tiap sekolah tidak mengabaikan hal-hal kelengkapan seperti password dan e-mail sekolah.

“Hal-hal teknis seperti ke lengkapan pelaksanaan SNMPTN itu yang harus diperhatikan betul oleh sekolah. Jika pun ada persoalan, segera diselesaikan secara internal. Jangan sampai itu justru menjadi kendala bagi sekolah maupun siswa mereka sendiri,” tandas Eko.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Akademik UGM Dr Sri Peni Wastutiningsih mengatakan kebijakan pelaksanaan SNMPTN tidak mengalami perubahan dari tahun lalu. Kuota penerimaan masih sama, yakni minimal 50% untuk SNMPTN, 30% untuk SBMPTN, dan 20% untuk Seleksi Mandiri. “SNMPTN pun tetap diselenggarakan dengan biaya sepenuhnya dari pemerintah. Tujuannya, memberikan kesempatan pada semua siswa SMA/ MA/SMK,” paparnya.

Dengan masih memegang asas kebersamaan, Peni menegaskan jika aturan pemilihan PTN pun tidak berubah. Pendaftar yang merupakan siswa SMA/MA/SMK yang saat ini tengah menempuh kelas terakhir harus memilih PTN yang ber ada di provinsi yang sama dengan sekolah asalnya jika melakukan pemilihan PTN lebih dari satu. Jika hanya memilih satu PTN, pendaftar bebas memilih PTN di mana pun itu.

“Kami tidak ingin pendaftaran hanya terpusat di beberapa PTN. Ini dilakukan juga agar PTN di daerah dapat memenuhi daya tampungnya,” ucapnya. Sementara itu, sekolah dan siswa diminta dalam mengisi PDSS menghindari pengisian menjelang ditutupnya tahap pengisian tersebut. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari terkendalanya akses karena padatnya lalu lintas data yang masuk.

Sesuai dengan jadwal, pengisian PDSS pada SNMPTN 2015 dilaksanakan 22 Januari- 8 Maret 2015. “Jika mengaca pada pelaksanaan SNMPTN 2014 lalu, lupa pasword dan mengubah na ma siswa menjadi pertanyaan yang paling sering disampaikan,” kata panitia SNMPTN 2015 Budi Sasongko kemarin. Sejauh ini semua kendala yang pernah ditemui dapat diatasi.

Pihak sekolah maupun siswa dapat membuka laman halo. snmptn.ac.id untuk memperoleh langkah-langkah yang harus dilakukan ketika menemui sejumlah persoalan pada proses pengisian pangkalan data.

Ratih Keswara/ Susilo Himawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0773 seconds (0.1#10.140)