Bupati Tigor Panen 4 Juta Ikan Lele
A
A
A
RANTAUPRAPAT - Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar secara simbolis melakukan panen 4 juta ekor ikan lele di Dusun Pekan Kampung Padang, Desa Kampung Padang, Kecamatan Pangkatan, Senin (26/1).
Sebanyak 4 juta ekor lele tipe sangkuriang yang dipanen ini tersebar di 200 kolam di Kecamatan Pangkatan dan Kecamatan Bilah Hulu. Bupati Tigor mengatakan, hasil panen ini menegaskan bahwa kedua kecamatan tersebut merupakan sentra penghasil ikan lele terbesar di Kabupaten Labuhanbatu. "Hasil ini cukup menggembirakan. Dengan produksi 4 juta ekor sekali panen dari 200 kolam," katanya.
Menurut Tigor, panen ikan lele kali ini cukup berhasil. Sebab, hasilnya panen rata-rata di atas 80%. Untuk itu, pada 2015 ini bantuan pembuatan kolam akan ditambah lagi sebanyak 80 kolam untuk kelompok masyarakat di dua kecamatan tersebut. "Insya Allah pada 2016 akan kita bangun lagi dua kali lipat dari yang sudah ada, sehingga Kecamatan Pangkatan dan Bilah Hulu menjadi pusat ikan lele yang terbesar di Labuhanbatu atau di Sumatera Utara," ujar Tigor.
Tigor menambahkan, pada 2015 Pemkab Labuhanbatu juga akan mengembangkan ternak ikan baung di Kecamatan Bilah Hilir. Selain itu, di Kecamatan Panai Hulu dan Panai Tengah akan dikembangkan peternakan bebek. Apalagi warga di daerah itu sudah ada yang belajar tata cara beternak bebek agar menghasilkan telur yang lebih baik ke Brebes, Jawa Tengah.
Sementara itu, Sudarmanto, tokoh penggerak ekonomi rumah tangga dengan secara swadaya mengatakan, telah membangun kolam ikan buatan dengan produksi sekitar 1.800 – 2.000 ekor ikan lele. Jika produksi bagus, bisa menghasilkan uang antara Rp3 Juta – 3,5 Juta sekali panen."Rata-rata hasil panennya 80% lebih. Sedangkan isi satu kolam, jumlah bibit ikan yang dilepas 2.000 ekor,"ungkapnya.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Leo Sunarta menjelaskan, kegiatan panen ikan lele di kolam terpal/ plastik merupakan usaha skala kecil bagi keluarga. Namun, usaha ikan lele ini berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Leo menambahkan, program ini sudah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sejak 2014 dan menunjukkan hasil yang menggemberikan. Kelompok masyarakat yang menerima paket bantuan sebagian besar telah melakukan panen, terutama pada akhir 2014.
"Ikan hasil panen tersebut ada yang dijual dan ada juga yang dimanfaatkan kelompok untuk makan bersama. Program ini untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat agar dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," pungkasnya. tandasnya.
Sartana Nasution
Sebanyak 4 juta ekor lele tipe sangkuriang yang dipanen ini tersebar di 200 kolam di Kecamatan Pangkatan dan Kecamatan Bilah Hulu. Bupati Tigor mengatakan, hasil panen ini menegaskan bahwa kedua kecamatan tersebut merupakan sentra penghasil ikan lele terbesar di Kabupaten Labuhanbatu. "Hasil ini cukup menggembirakan. Dengan produksi 4 juta ekor sekali panen dari 200 kolam," katanya.
Menurut Tigor, panen ikan lele kali ini cukup berhasil. Sebab, hasilnya panen rata-rata di atas 80%. Untuk itu, pada 2015 ini bantuan pembuatan kolam akan ditambah lagi sebanyak 80 kolam untuk kelompok masyarakat di dua kecamatan tersebut. "Insya Allah pada 2016 akan kita bangun lagi dua kali lipat dari yang sudah ada, sehingga Kecamatan Pangkatan dan Bilah Hulu menjadi pusat ikan lele yang terbesar di Labuhanbatu atau di Sumatera Utara," ujar Tigor.
Tigor menambahkan, pada 2015 Pemkab Labuhanbatu juga akan mengembangkan ternak ikan baung di Kecamatan Bilah Hilir. Selain itu, di Kecamatan Panai Hulu dan Panai Tengah akan dikembangkan peternakan bebek. Apalagi warga di daerah itu sudah ada yang belajar tata cara beternak bebek agar menghasilkan telur yang lebih baik ke Brebes, Jawa Tengah.
Sementara itu, Sudarmanto, tokoh penggerak ekonomi rumah tangga dengan secara swadaya mengatakan, telah membangun kolam ikan buatan dengan produksi sekitar 1.800 – 2.000 ekor ikan lele. Jika produksi bagus, bisa menghasilkan uang antara Rp3 Juta – 3,5 Juta sekali panen."Rata-rata hasil panennya 80% lebih. Sedangkan isi satu kolam, jumlah bibit ikan yang dilepas 2.000 ekor,"ungkapnya.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Leo Sunarta menjelaskan, kegiatan panen ikan lele di kolam terpal/ plastik merupakan usaha skala kecil bagi keluarga. Namun, usaha ikan lele ini berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
Leo menambahkan, program ini sudah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sejak 2014 dan menunjukkan hasil yang menggemberikan. Kelompok masyarakat yang menerima paket bantuan sebagian besar telah melakukan panen, terutama pada akhir 2014.
"Ikan hasil panen tersebut ada yang dijual dan ada juga yang dimanfaatkan kelompok untuk makan bersama. Program ini untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat agar dapat menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga," pungkasnya. tandasnya.
Sartana Nasution
(ftr)