Masih Kurang Dana Rp 200 Juta
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Pembangunan jembatan penyeberangan di Jalan Garuda, persis di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Sobirin dan Pasar Inpres Lubuklinggau awal tahun ini belum selesai juga 100 %.
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya (CK) Pekerjaan Umum (PU) Kota Lubuklinggau, Ernaldi mengatakan, untuk kelanjutan pembangunan tahap kedua jembatan penyeberangan membutuhkan dana lebih kurang Rp200 juta. Sebelumnya ditahap awal, pembangunan dilakukan pihak kedua menelan dana Rp700 juta. “Kalau sekarang ada dua alternatif yang diupayakan untuk penyelesaian pembangunan jembatan penyeberangan itu,” kata Ernaldi, kemarin.
Pihaknya berencana berkerjasama atau melakukan kesepakatan dengan advertising menyelesaikan pembangunan jem batan penyeberangan tersebut. “Mereka selesaikan pekerjaan, nanti ada kompensasi. Dan kerjasama itu masih tawar menawar, sekarang lagi kita lakukan,” tukasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, alternatif lainnya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau menyelesaikan pembangunan jem batan penyeberangan yakni dengan menganggarkan anggaran dari APBD Lubuklinggau. “Lebih kurang Rp200 juta lagi untuk menyelesaikannya mulai untuk atap, dinding pengaman, lantai keramik dan proses pengecatan,” tegasnya.
Sementara itu, Yanto,32, salah seorang pedagang dekat lokasi pembangunan jembatan penyeberangan berharap agar poembangunan jembatan penyeberangan cepat selesai. Sebab saat ini, dilokasi tersebut cukup banyak pejalan kaki yang kesulitan untuk menyeberang karena padatnya kendaraan.
“Kami tidak tahu kenapa tidak selesai-selesai dibangun, padahal sudah lama mulai pembangunannya. Kalau kita berarap cepat selesai dibangun, karena jembatan itu memiliki manfaat besar bagi warga yang hendak menyeberang,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya (CK) Pekerjaan Umum (PU) Kota Lubuklinggau, Ernaldi mengatakan, untuk kelanjutan pembangunan tahap kedua jembatan penyeberangan membutuhkan dana lebih kurang Rp200 juta. Sebelumnya ditahap awal, pembangunan dilakukan pihak kedua menelan dana Rp700 juta. “Kalau sekarang ada dua alternatif yang diupayakan untuk penyelesaian pembangunan jembatan penyeberangan itu,” kata Ernaldi, kemarin.
Pihaknya berencana berkerjasama atau melakukan kesepakatan dengan advertising menyelesaikan pembangunan jem batan penyeberangan tersebut. “Mereka selesaikan pekerjaan, nanti ada kompensasi. Dan kerjasama itu masih tawar menawar, sekarang lagi kita lakukan,” tukasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, alternatif lainnya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau menyelesaikan pembangunan jem batan penyeberangan yakni dengan menganggarkan anggaran dari APBD Lubuklinggau. “Lebih kurang Rp200 juta lagi untuk menyelesaikannya mulai untuk atap, dinding pengaman, lantai keramik dan proses pengecatan,” tegasnya.
Sementara itu, Yanto,32, salah seorang pedagang dekat lokasi pembangunan jembatan penyeberangan berharap agar poembangunan jembatan penyeberangan cepat selesai. Sebab saat ini, dilokasi tersebut cukup banyak pejalan kaki yang kesulitan untuk menyeberang karena padatnya kendaraan.
“Kami tidak tahu kenapa tidak selesai-selesai dibangun, padahal sudah lama mulai pembangunannya. Kalau kita berarap cepat selesai dibangun, karena jembatan itu memiliki manfaat besar bagi warga yang hendak menyeberang,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
(ftr)