Risma Dorong Sekolah Aktif Gelar Kompetisi
Risma Dorong Sekolah Aktif Gelar Kompetisi
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mendorong sekolah di wilayahnya aktif menggelar kompetisi akademik maupun nonakademik. Untuk nonakademik, olahraga menjadi harapan.
Selain untuk mencetak sekaligus mencari bibit atlet muda, kompetisi olahraga yang ada diharapkan memantapkan posisi Surabaya sebagai Kota Atlet seiring munculnya warga Surabaya yang menjuarai kompetisi nasional maupun internasional. Seperti pemanah nasional, Lilis Handayani.
”Semua sekolah diharapkan mengadakan aktivitas seperti ini. Jadi, adasaranabagi anakmelakukan kegiatan positif supaya terhindari dari kegiatan negatif,” ungkap Risma usai membuka lomba panahan tingkat SD se- Surabaya yang diadakan SD Muhammadiyah 4 Pucang di areal parkir selatan sekolahan, Jalan Pucang Anom, kemarin.
Menurut Risma, khusus untuk cabang olahraga panahan, Surabaya gudangnya atlet cabang ini. Banyak atlet-atlet cilik panahan di beberapa sekolah. Untuk SD, di SD Muhammadiyah 4, SD Lukman Al Hakim dan lainnya. Tingkat SMP, salah satunya di SMP Muhammadiyah 2 Surabaya. ”Cabor panahan menjadi unggulan di Surabaya. Banyak atlet (panahan) nasional lahir di Surabaya, yang prestasinya bukan saja nasional, tapi internasional,” ucap wali kota perempuan Surabaya pertama ini.
Selain itu, ancaman terhadap anak sekarang, kata Risma, cukup luar biasa. Terlebih kemudahan mengakses informasi melalui internet. ” Kemajuan bangsa ini akan ditentukan anak-anak ini,” ucap mantan kepala Bappeko ini. Seiring pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Risma tidak ingin ada penjajahan model baru, yakni ketertinggalan, kebodohan, lemahnya perekonomian, dan kemiskinan.
Mengantisipasi penjajahan itu, imbuh Risma, harus dimulai dari anak-anak yang merupakan generasi penerus agar tidak malas. Generasi rajin, pintar, dan berprestasi diharapkan Risma membawa bangsa ini maju seperti bangsa lain di dunia. Wakil Kepala Bidang Humas SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edi Purnomo, menyatakan, kejuaraan panahan tingkat SD se-Surabaya ini akan digelar tiap tahun bersamaan milad lembaga pendidikannya.
”Bersamaan milad ke-52 tahun ini digelar kejuaraan panahan. Milad tahun depan akan ada futsal dan pencak silat Tapak Suci,” ucapnya. Pria berkacamata minus ini menegaskan, kejuaraan panahan tahun ini diikuti 120 peserta dari 52 SD negeri dan swasta di Surabaya. ”Ada tiga kelas panahan yang dipertandingkan. Ada paralon, standart bow, dan compount. Semua kelas memperebutkan piala wali kota,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah, SD Muhammadiyah menerjunkan atlet dari kelas III dan IV. ”Harapannya dari anak-anak ini ke depan jadi atlet panahan. Kami juga bekerja sama dengan Perpani Surabaya dalam kejuaraan ini dan pembinaan,” ucapnya. Sejumlah SD mengikuti kejuaraan ini. Ada SD Katarina, SDN Kalijudan, SDN Kertajaya, SDN Baratajaya, SDN Gading, SD Yapita, dan lainnya.
Sjaferil Ramadhan, siswa kelas VI SD Lukman Al Hakim, sebagai salah satu peserta berharap menyabet juara. ”Sebelumnya saya pernah mengikuti piala KONI,” katanya di sela lomba.
Soeprayitno
Selain untuk mencetak sekaligus mencari bibit atlet muda, kompetisi olahraga yang ada diharapkan memantapkan posisi Surabaya sebagai Kota Atlet seiring munculnya warga Surabaya yang menjuarai kompetisi nasional maupun internasional. Seperti pemanah nasional, Lilis Handayani.
”Semua sekolah diharapkan mengadakan aktivitas seperti ini. Jadi, adasaranabagi anakmelakukan kegiatan positif supaya terhindari dari kegiatan negatif,” ungkap Risma usai membuka lomba panahan tingkat SD se- Surabaya yang diadakan SD Muhammadiyah 4 Pucang di areal parkir selatan sekolahan, Jalan Pucang Anom, kemarin.
Menurut Risma, khusus untuk cabang olahraga panahan, Surabaya gudangnya atlet cabang ini. Banyak atlet-atlet cilik panahan di beberapa sekolah. Untuk SD, di SD Muhammadiyah 4, SD Lukman Al Hakim dan lainnya. Tingkat SMP, salah satunya di SMP Muhammadiyah 2 Surabaya. ”Cabor panahan menjadi unggulan di Surabaya. Banyak atlet (panahan) nasional lahir di Surabaya, yang prestasinya bukan saja nasional, tapi internasional,” ucap wali kota perempuan Surabaya pertama ini.
Selain itu, ancaman terhadap anak sekarang, kata Risma, cukup luar biasa. Terlebih kemudahan mengakses informasi melalui internet. ” Kemajuan bangsa ini akan ditentukan anak-anak ini,” ucap mantan kepala Bappeko ini. Seiring pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Risma tidak ingin ada penjajahan model baru, yakni ketertinggalan, kebodohan, lemahnya perekonomian, dan kemiskinan.
Mengantisipasi penjajahan itu, imbuh Risma, harus dimulai dari anak-anak yang merupakan generasi penerus agar tidak malas. Generasi rajin, pintar, dan berprestasi diharapkan Risma membawa bangsa ini maju seperti bangsa lain di dunia. Wakil Kepala Bidang Humas SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edi Purnomo, menyatakan, kejuaraan panahan tingkat SD se-Surabaya ini akan digelar tiap tahun bersamaan milad lembaga pendidikannya.
”Bersamaan milad ke-52 tahun ini digelar kejuaraan panahan. Milad tahun depan akan ada futsal dan pencak silat Tapak Suci,” ucapnya. Pria berkacamata minus ini menegaskan, kejuaraan panahan tahun ini diikuti 120 peserta dari 52 SD negeri dan swasta di Surabaya. ”Ada tiga kelas panahan yang dipertandingkan. Ada paralon, standart bow, dan compount. Semua kelas memperebutkan piala wali kota,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah, SD Muhammadiyah menerjunkan atlet dari kelas III dan IV. ”Harapannya dari anak-anak ini ke depan jadi atlet panahan. Kami juga bekerja sama dengan Perpani Surabaya dalam kejuaraan ini dan pembinaan,” ucapnya. Sejumlah SD mengikuti kejuaraan ini. Ada SD Katarina, SDN Kalijudan, SDN Kertajaya, SDN Baratajaya, SDN Gading, SD Yapita, dan lainnya.
Sjaferil Ramadhan, siswa kelas VI SD Lukman Al Hakim, sebagai salah satu peserta berharap menyabet juara. ”Sebelumnya saya pernah mengikuti piala KONI,” katanya di sela lomba.
Soeprayitno
(ars)
Explore More