Rudy Harapkan Pemkab Sekitar Ikut Urus BST
A
A
A
SOLO - Pemerintah Kota Solo berharap pemerintah daerah di sekitar Solo yang dilintasi bus rapid transit (BRT) Batik Solo Trans (BST) ikut membantu pembiayaan kelangsungan transportasi massal itu.
Sebab, kebanyakan penumpang adalah orang-orang yang berasal dari daerah sekitar. Saat ini ada dua koridor BST yang beroperasi. Angkutan umum tersebut melayani rute hingga wilayah Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar. Menurut Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, meski BST melintasi daerah tetangga, namun ketiga daerah itu tidak pernah andil dalam pengoperasiannya.
Rudy, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, menilai seharusnya pemerintah daerah itu bekerja sama dengan Pemkot Solo untuk membiayai BST, baik untuk armada, operasionalnya, ataupun fasilitas penunjang seperti halte permanen maupun halte portabel.
“Bus kita itu operasionalnya sampai Palur (Karanganyar), Kartasura (Sukoharjo), dan Ngemplak Boyolali. Kita bangun fasilitas di sana, namun pemerintah di sana tidak pernah mau ikut campur,” ucapnya saat meluncurkan armada tambahan BST koridor dua di halte Stasiun Balapan, kemarin.
Pihaknya berharap ke depa para pemerintah wilayah sekitar untuk mau berperan aktif untuk mendukung operasional BST ini. Jika mereka enggan untuk membangun fasilitas atau memberikan bantuan armada, pihaknya berharap agar mereka membantu biaya operasional untuk subsidi tarif. “Paling tidak ya memberikan subsidi untuk anak-anak sekolah biar biayanya murah, jangan kok terus diam saja seperti ini,” kata Rudy.
Dalam kesempatan itu dia juga akan meminta bantuan kepada pihak ketika untuk melakukan kerja sama iklan di armada BST. Biaya iklan yang masuk bakal dipakai untuk memberikan subsidi kepada para penumpang. “Kalau BST disubsidi nanti masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke BST,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajad mengatakan, tahun ini rencananya ada penambahan 13 armada baru. Armada itu akan beroperasi di Koridor Tiga, yakni Solobaru- Kadipiro. “Direncanakan nanti ada 13 armada baru untuk menambah armada yang sudah ada,” ucapnya.
Arief Setiadi
Sebab, kebanyakan penumpang adalah orang-orang yang berasal dari daerah sekitar. Saat ini ada dua koridor BST yang beroperasi. Angkutan umum tersebut melayani rute hingga wilayah Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, dan Karanganyar. Menurut Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, meski BST melintasi daerah tetangga, namun ketiga daerah itu tidak pernah andil dalam pengoperasiannya.
Rudy, sapaan akrab Hadi Rudyatmo, menilai seharusnya pemerintah daerah itu bekerja sama dengan Pemkot Solo untuk membiayai BST, baik untuk armada, operasionalnya, ataupun fasilitas penunjang seperti halte permanen maupun halte portabel.
“Bus kita itu operasionalnya sampai Palur (Karanganyar), Kartasura (Sukoharjo), dan Ngemplak Boyolali. Kita bangun fasilitas di sana, namun pemerintah di sana tidak pernah mau ikut campur,” ucapnya saat meluncurkan armada tambahan BST koridor dua di halte Stasiun Balapan, kemarin.
Pihaknya berharap ke depa para pemerintah wilayah sekitar untuk mau berperan aktif untuk mendukung operasional BST ini. Jika mereka enggan untuk membangun fasilitas atau memberikan bantuan armada, pihaknya berharap agar mereka membantu biaya operasional untuk subsidi tarif. “Paling tidak ya memberikan subsidi untuk anak-anak sekolah biar biayanya murah, jangan kok terus diam saja seperti ini,” kata Rudy.
Dalam kesempatan itu dia juga akan meminta bantuan kepada pihak ketika untuk melakukan kerja sama iklan di armada BST. Biaya iklan yang masuk bakal dipakai untuk memberikan subsidi kepada para penumpang. “Kalau BST disubsidi nanti masyarakat akan beralih dari kendaraan pribadi ke BST,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika (Dishubkominfo) Solo Yosca Herman Soedrajad mengatakan, tahun ini rencananya ada penambahan 13 armada baru. Armada itu akan beroperasi di Koridor Tiga, yakni Solobaru- Kadipiro. “Direncanakan nanti ada 13 armada baru untuk menambah armada yang sudah ada,” ucapnya.
Arief Setiadi
(ftr)