Tanah Bergerak Ancam 6 Rumah Warga

Sabtu, 24 Januari 2015 - 10:56 WIB
Tanah Bergerak Ancam 6 Rumah Warga
Tanah Bergerak Ancam 6 Rumah Warga
A A A
BANTUL - Tanah warga di Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri ambles menyebabkan penurunan hingga 50 sentimeter. Imbasnya, rumah milik pasangan Bukhori, 75, dan Marsinah, 65, yang terletak di RT 06, Dusun Giriloyo terpaksa dibongkar untuk menghindari musibah longsor.

Selain mengancam rumah milik Bukhori, sedikitnya enam rumah lainnya juga terancam longsor imbas penurunan muka tanah di wilayah tersebut. Berdasarkan penuturan Marsinah, sebenarnya tandatanda tanah di sekitar rumahnya mulai bergerak sudah terjadi sejak sepekan lalu.

Akhir pekan lalu, dia melihat fondasi bagian depan rumahnya sudah terlihat mulai turun, namun belum begitu terasa. Namun, pagi harinya dia melihat pekarangan rumahnya sudah mulai mencekung dan turun lebih dari biasanya. “Malamnya hujan, terus tanahnya semakin terlihat turun,” paparnya, kemarin.

Meski khawatir namun dia bersama suami dan anaknya menganggap itu hanya hal yang biasa. Namun dini hari kemarin sekitar pukul 01.00 WIB, dia terbangun karena resah. Sepanjang Kamis (22/1) turun hujan deras dan tanah di depan rumahnya sudah semakin turun permukaannya. Ia lantas mencoba menengok ke luar rumah, dan kekhawatirannya menjadi kenyataan.

Dia melihat tanah yang berada di depannya sudah turun cukup drastis dan bahkan fondasi di depan rumahnya sudah terlihat putus dengan tanah yang ada di sebelahnya. Sementara di samping kiri kanan terlihat jika tanah pekarangannya turun karena permukaan lebih rendah dari tanah tetangga kiri kanannya.

Bahkan seperti ada lubang memanjang di samping kiri kanan rumahnya dan bagian depan rumahnya lebih rendah dibanding dengan bagian belakang. “Paginya saya bilang sama anak saya yang tinggal tidak jauh dari sini, dan dilaporkan ke pak dukuh,” tuturnya. Atas inisiatif warga, rumahnya lantas dibongkar dan rencananya dia bersama suami dan anaknya yang tinggal di rumah tersebut akan tinggal di kerabat yang masih satu kampung. Karena jika masih berdiam di rumah tersebut, dia khawatir akan terkena musibah longsor.

Dengan bantuan tetangga dan relawan, dia membongkar rumah dan memindahkan seluruh barang-barang ke kerabat mereka. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Dwi Daryanto membenarkan ada tanah bergerak di Dusun Giriloyo.

Selain mengancam rumah milik Bukhori, tanah yang bergerak tersebut juga mengancam lima rumah lainnya, dua berada di bagian atas rumah Bukhori dan tiga lainnya berada di bawahnya. Pihaknya belum bisa menyimpulkan rekahan tanah atau tanah bergerak tersebut mengancam berapa rumah, karena masih menunggu laporan resmi dari ketua RT 06.

Pihaknya juga belum bisa menentukan apakah akan merelokasi mereka atau tidak karena masih memerlukan kajian lebih lanjut. Namun untuk sementara, dia mengimbau kepada warga setempat yang terancam agar mengungsi jika terjadi hujan lebat. “Kalau rumah Bukhori itu dibongkar atas inisiatif sendiri. Kalau relokasi, kami belum bisa menyimpulkan,” ujarnya.

Dwi mengatakan, retakan tersebut tergolong baru karena sebelumnya belum pernah ada. Hanya saja sepekan lalu, berdasarkan informasi yang dia himpun di lapangan, memang sudah mulai timbul tanda-tanda tanah bergerak. Semakin parah mulai Jumat pagi usai kawasan tersebut diguyur hujan sehari sebelumnya. Dwi menduga, tanah di wilayah RT 06 mengalami pergerakan karena di bagian atas kawasan tersebut terdapat banyak sumber-sumber air.

Sumber-sumber air tersebut alirannya semakin deras sehingga mengalir dan meresap ke rongga tanah di bagian bawahnya. Terlebih, hujan terus turun sehingga mengakibatkan kestabilan tanah semakin berkurang. “Karena jenuh, akhirnya tanah menjadi labil dan bergerak,” tuturnya.

Erfanto Linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0960 seconds (0.1#10.140)