Longsor Terus Terjang Zona Merah di Gunungkidul
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Hampir setiap hari terjadi musibah tanah longsor di wilayah Gunungkidul yang masuk zona merah.
Setelah di Kecamatan Gedangsari, giliran warga di Desa Sawahan Ponjong harus mengungsi lantaran terjadi longsoran tebing di Dusun Jatisari.
Setelah longsoran terjadi dan mengancam 12 rumah pada 21 Januari lalu, Kamis malam 22 Januari, tebing tersebut kembali longsor. Bahkan longsor pada pukul 23.00 WIB ini menyebabkan dua rumah warga rusak.
Kepala Dusun Jatisari, Suparti menjelaskan, dua rumah warga yang mengalami kerusakan adalah rumah milik Rakim di RT 02 dan rumah milik Sugiyo di RT 03.
"Kerusakan pada dinding rumah yang terkena material longsor," ungkapnya, Jumat (23/1/2015).
Selain merusak dua rumah warga, bencana tanah longsor yang sudah tiga kali terjadi ini juga mengancam 10 rumah warga lainnya.
Akibatnya, sebanyak 12 KK dengan 44 jiwa terpaksa mengungsi." Warga panik karena kondisi tebing masih labil," timpalnya.
Menurut dia, para warga sudah berusaha melakukan pembersihan material longsor usai longsor yang terjadi pada 21 Januari lalu.
Namun lantaran hujan deras, longsor kembali terjadi dari bukit dengan ketinggian 15 meter dan panjang 100 meter tersebut.
"Kita sudah kerahkan warga bekerja bakti. Sedangkan untuk menghindari longsor susulan, kita minta warga mengungsi di tempat tetangga sampai kondisi benar benar aman," tandasnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sutaryono menjelaskan, pihaknya langsung memberikan bantuan permakanan untuk kepebntingan krban yang mengungsi.
"Kita sediakan dapur umum untuk kebutuhan pengungsi dan juga warga yang kerja bakti," kata Sutaryono.
Dia berharap, warga tetap berada di pengungsian sebelum kondisi aman." Karena memang kondisi tebing masih labil," ucapnya.
Saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan bahaya tanah longsor. Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung diterjunkan ke lokasi lokasi longsor untuk membantu warga.
"Saat ini intensitas hujan masih tinggi. Jadi warga memang kami minta tetap waspada," pungkasnya.
Setelah di Kecamatan Gedangsari, giliran warga di Desa Sawahan Ponjong harus mengungsi lantaran terjadi longsoran tebing di Dusun Jatisari.
Setelah longsoran terjadi dan mengancam 12 rumah pada 21 Januari lalu, Kamis malam 22 Januari, tebing tersebut kembali longsor. Bahkan longsor pada pukul 23.00 WIB ini menyebabkan dua rumah warga rusak.
Kepala Dusun Jatisari, Suparti menjelaskan, dua rumah warga yang mengalami kerusakan adalah rumah milik Rakim di RT 02 dan rumah milik Sugiyo di RT 03.
"Kerusakan pada dinding rumah yang terkena material longsor," ungkapnya, Jumat (23/1/2015).
Selain merusak dua rumah warga, bencana tanah longsor yang sudah tiga kali terjadi ini juga mengancam 10 rumah warga lainnya.
Akibatnya, sebanyak 12 KK dengan 44 jiwa terpaksa mengungsi." Warga panik karena kondisi tebing masih labil," timpalnya.
Menurut dia, para warga sudah berusaha melakukan pembersihan material longsor usai longsor yang terjadi pada 21 Januari lalu.
Namun lantaran hujan deras, longsor kembali terjadi dari bukit dengan ketinggian 15 meter dan panjang 100 meter tersebut.
"Kita sudah kerahkan warga bekerja bakti. Sedangkan untuk menghindari longsor susulan, kita minta warga mengungsi di tempat tetangga sampai kondisi benar benar aman," tandasnya.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sutaryono menjelaskan, pihaknya langsung memberikan bantuan permakanan untuk kepebntingan krban yang mengungsi.
"Kita sediakan dapur umum untuk kebutuhan pengungsi dan juga warga yang kerja bakti," kata Sutaryono.
Dia berharap, warga tetap berada di pengungsian sebelum kondisi aman." Karena memang kondisi tebing masih labil," ucapnya.
Saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan bahaya tanah longsor. Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung diterjunkan ke lokasi lokasi longsor untuk membantu warga.
"Saat ini intensitas hujan masih tinggi. Jadi warga memang kami minta tetap waspada," pungkasnya.
(sms)