Maju Lagi karena Merasa Belum Sukses

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:33 WIB
Maju Lagi karena Merasa Belum Sukses
Maju Lagi karena Merasa Belum Sukses
A A A
MEREKA sudah mantap maju lagi. Sejumlah alasan mereka kemukakan terkait masih ada keinginan mempertahankan kursi kepemimpinannya.

Bupati Kendal Widya Kandi Susanti sudah memastikan diri kembali mencalonkan diri pada pilbup tahun ini. “Insya Allah, saya akan maju pada pilkada. Mohon doanya,” ujar Widya, kemarin. Dia mengaku optimistis bisa kembali memimpin Kabupaten Kendal lima tahun ke depan.

Untuk periode kedua nanti, Widya ingin melakukan perubahan dan berkinerja lebih baik untuk menjadikan Kabupaten Kendal terus bertambah baik. “Masih ada yang harus diselesaikan demi Kendal lebih baik,” ujarnya. Widya mengaku sudah menjalankan tanggung jawabnya selama periode 2010-2015 dengan baik.

Di sektor pendidikan, misalnya, dicanangkan program Kendal Cerdas. Program yang di-launching sejak Mei 2014 ini guna mengembangkan pendidikan di Kabupaten Kendal. “Salah satu target yang akan dicapai adalah tidak adanya jam kosong saat proses belajar mengajar berlangsung. Jam pelajaran yang kosong bisa diganti dengan materi lain yang signifikan. Proses belajar mengajar di luar sekolah berupa ekstra kurikuler akan kembali digelorakan,” katanya.

Hal serupa juga dikatakan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy). Dia mengaku siap maju mengisi kursi orang nomor satu di Kota Solo, dengan catatan yang mencalonkan dirinya adalah rakyat Solo atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Rudy mengaku jika kedua elemen itu memintanya maju kembali, dia tidak akan menolak. Akan tetapi, jika tidak ada yang meminta, Rudy juga enggan maju karena akan merugikan dirinya sendiri. “Kalau tidak ada yang mengingin - kan, kenapa harus mencalonkan diri lagi pada periode mendatang,” ujarnya.

Ketua DPC PDIP Kota Solo ini mengaku tidak memiliki ambisi besar untuk tetap menjadi Wali Kota Solo. Sebab selama menjadi wali kota, Rudy mengklaim sudah berbuat banyak untuk kepentingan rakyat. Salah satunya merelokasi warga bantaran Sungai Bengawan Solo ke tempat lain yang lebih aman.

Menurut Rudy, setelah berpuluh-puluh tahun menjadi masalah serius di Kota Bengawan, saat ini masalah itu bisa selesai dan masyarakat yang dahulu sering terendam banjir bisa hidup sejahtera di tempat yang baru.

Selain itu, permasalahan pedagang kaki lima (PKL) yang tersebar di Kota Solo lambat laun bisa teratasi dengan baik. Bahkan, para pedagang itu menurutnya bisa berjualan di tempat lebih layak di pasar-pasar baru yang dibangun Pemerintah Kota Solo.

“Yang belum selesai adalah pengentasan kemiskinan dan wajib belajar 12 tahun secara gratis di sekolah Kota Solo. Mungkin bisa dilanjutkan oleh pemimpin periode mendatang,” ucapnya.

Wikha Setiawan/Arief Setiadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5987 seconds (0.1#10.140)
pixels