Simpang Empat UGM Banjir, Lalin Tersendat
A
A
A
YOGYAKARTA - Hujan deras yang mengguyur DIY membuat kawasan simpang empat MM Uni versitas Gadjah Mada (UGM) banjir hingga selutut orang dewasa.
Imbasnya, arus lalu lintas di kawasan ini tersendat dan banyak sepeda motor yang macet. Beberapa kendaraan roda dua yang nekat melintas banyak yang mogok akibat mesin dan knalpot kemasukan air. Begitu pula dengan roda empat jenis sedan. Akibatnya, lalu lintas tersendat dan menimbulkan kemacetan.
Antok, 52, karyawan swasta yang nekat melintasi genangan air, harus gigit jari karena motornya mendadak mogok. Warga Bantul ini terpaksa harus menuntun kendaraannya karena mesin kendaraan mati. "Terpaksa dituntun karena mesin motor mati kemasukan air. Besok mau tidak mau harus beli busi baru,” ucapnya lesu.
Banjir yang melanda kawasan simpang empat ini bukan sekali dua kali terjadi. Hampir setiap hujan deras, selokan di simpang empat meluber karena tidak mampu menampung air bah. Kemacetan akibat banjir karena luapan air hampir pasti menjadi pemandangan rutin saat hujan turun.
Penjaga parkir di kawasan tersebut, Joko, 35, mengungkapkan, jika hujan turun cukup lama biasanya akan mengakibatkan genangan banjir setinggi 30 sentimeter atau lebih.
"Karena genangannya cukup tinggi, banyak motor dan mobil jenis sedan yang biasanya terjebak dan akhirnya membuat kemacetan. Tak sedikit pula kenda raan yang memilih berbalik arah dan membuat lalu lintas jadi semrawut," ungkapnya.
Sodik
Imbasnya, arus lalu lintas di kawasan ini tersendat dan banyak sepeda motor yang macet. Beberapa kendaraan roda dua yang nekat melintas banyak yang mogok akibat mesin dan knalpot kemasukan air. Begitu pula dengan roda empat jenis sedan. Akibatnya, lalu lintas tersendat dan menimbulkan kemacetan.
Antok, 52, karyawan swasta yang nekat melintasi genangan air, harus gigit jari karena motornya mendadak mogok. Warga Bantul ini terpaksa harus menuntun kendaraannya karena mesin kendaraan mati. "Terpaksa dituntun karena mesin motor mati kemasukan air. Besok mau tidak mau harus beli busi baru,” ucapnya lesu.
Banjir yang melanda kawasan simpang empat ini bukan sekali dua kali terjadi. Hampir setiap hujan deras, selokan di simpang empat meluber karena tidak mampu menampung air bah. Kemacetan akibat banjir karena luapan air hampir pasti menjadi pemandangan rutin saat hujan turun.
Penjaga parkir di kawasan tersebut, Joko, 35, mengungkapkan, jika hujan turun cukup lama biasanya akan mengakibatkan genangan banjir setinggi 30 sentimeter atau lebih.
"Karena genangannya cukup tinggi, banyak motor dan mobil jenis sedan yang biasanya terjebak dan akhirnya membuat kemacetan. Tak sedikit pula kenda raan yang memilih berbalik arah dan membuat lalu lintas jadi semrawut," ungkapnya.
Sodik
(ftr)