Banjir Rendam Seribu Rumah di Pekalongan
A
A
A
PEKALONGAN - Lebih dari seribu rumah warga di dua kecamatan di Kota Pekalongan, terendam air. Air yang merendam wilayah tersebut selama dua pekan ini terjadi akibat hujan yang hampir setiap hari turun.
"Sudah sekitar dua minggu daerah sini terendam, sejak sekitar tanggal 4 Januari. Airnya sulit dibuang, jadi tergenang terus," kata Undi (40), warga Kelurahan Pasir, Kraton Kramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Rabu (21/1/2015).
Dia menambahkan, hingga tadi sore warga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Pihaknya juga belum berencana mengungsi.
"Kalau ngungsi nanti makannya gimana. Biasanya ada bantuan. Tapi sampai sekarang sama sekali belum dapat bantuan," katanya
Warga lain bernama Fatonah (36), mengungkapkan, air di pelataran rumah rata-rata sekitar 30-40 sentimeter. Semakin masuk ke dalam rumah, tinggi air mencapai lutut orang dewasa.
"Kami terpaksa masak di atas meja. Kalau tidak ya terendam. Anak-anak berangkat sekolah harus pakai sandal jepit. Kalau tidak, basah semua sepatunya."
Pihaknya berharap segera ada bantuan dari pemerintah setempat. "Kalau bisa ada bantuan logistik dan pakaian. Sebab, pakaian ini juga sekitar tiga hari belum ganti," harapnya.
Terpisah, Lurah Pasir Kraton Kramat Eko Kasianto membenarkan hal itu. Menurutnya, sepekan lalu setidaknya ada sekitar seribu rumah warga setempat yang terendam air.
"Kalau sekarang sudah tinggal 500 rumah warga. Ketinggian air antara 20-50 cm," ujarnya.
Dia mengakui, hingga kini warga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Sementara, anggaran bantuan tahun 2014 melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sudah dikembalikan ke kas daerah akhir tahun lalu.
"Tadi pagi sudah ada warga yang menanyakan terkait bantuan. Tapi memang belum ada bantuan sama sekali. Sebab, salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan adalah ada warganya yang mengungsi. Anggaran bantuan tahun 2014 melalui LPM ada. Karena tidak ada banjir, Desember kami dikembalikan," paparnya.
Sementara, Camat Pekalongan Utara Joko Setiawan mengatakan, hampir seluruh kelurahan yang terdapat di Kecamatan Pekalongan Utara terendam air. Ketujuh kelurahan tersebut yakni Degayu, Padukuhan Kraton, Krapyak, Kandangpanjang, Panjang Wetan, Panjang Baru, dan Bandengan.
"Untuk kelurahan yang paling banyak terendam adalah Padukuhan Kraton yang mencapai 450 rumah dan Kelurahan Bandengan yang mencapai 300 rumah. Sedangkan sebagian yang terendam lainnya yakni Kelurahan Panjang Wetan dan Panjang Baru," jelasnya.
Menurutnya, ketinggian air yang menggenangi permukiman di wilayahnya antara 20-30 sentimeter.
"Memang belum dapat bantuan sama sekali. Sebab, belum ada yang mengungsi. Sementara syaratnya dari BPBD harus ada yang mengungsi."
"Sudah sekitar dua minggu daerah sini terendam, sejak sekitar tanggal 4 Januari. Airnya sulit dibuang, jadi tergenang terus," kata Undi (40), warga Kelurahan Pasir, Kraton Kramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Rabu (21/1/2015).
Dia menambahkan, hingga tadi sore warga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Pihaknya juga belum berencana mengungsi.
"Kalau ngungsi nanti makannya gimana. Biasanya ada bantuan. Tapi sampai sekarang sama sekali belum dapat bantuan," katanya
Warga lain bernama Fatonah (36), mengungkapkan, air di pelataran rumah rata-rata sekitar 30-40 sentimeter. Semakin masuk ke dalam rumah, tinggi air mencapai lutut orang dewasa.
"Kami terpaksa masak di atas meja. Kalau tidak ya terendam. Anak-anak berangkat sekolah harus pakai sandal jepit. Kalau tidak, basah semua sepatunya."
Pihaknya berharap segera ada bantuan dari pemerintah setempat. "Kalau bisa ada bantuan logistik dan pakaian. Sebab, pakaian ini juga sekitar tiga hari belum ganti," harapnya.
Terpisah, Lurah Pasir Kraton Kramat Eko Kasianto membenarkan hal itu. Menurutnya, sepekan lalu setidaknya ada sekitar seribu rumah warga setempat yang terendam air.
"Kalau sekarang sudah tinggal 500 rumah warga. Ketinggian air antara 20-50 cm," ujarnya.
Dia mengakui, hingga kini warga belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Sementara, anggaran bantuan tahun 2014 melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sudah dikembalikan ke kas daerah akhir tahun lalu.
"Tadi pagi sudah ada warga yang menanyakan terkait bantuan. Tapi memang belum ada bantuan sama sekali. Sebab, salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan adalah ada warganya yang mengungsi. Anggaran bantuan tahun 2014 melalui LPM ada. Karena tidak ada banjir, Desember kami dikembalikan," paparnya.
Sementara, Camat Pekalongan Utara Joko Setiawan mengatakan, hampir seluruh kelurahan yang terdapat di Kecamatan Pekalongan Utara terendam air. Ketujuh kelurahan tersebut yakni Degayu, Padukuhan Kraton, Krapyak, Kandangpanjang, Panjang Wetan, Panjang Baru, dan Bandengan.
"Untuk kelurahan yang paling banyak terendam adalah Padukuhan Kraton yang mencapai 450 rumah dan Kelurahan Bandengan yang mencapai 300 rumah. Sedangkan sebagian yang terendam lainnya yakni Kelurahan Panjang Wetan dan Panjang Baru," jelasnya.
Menurutnya, ketinggian air yang menggenangi permukiman di wilayahnya antara 20-30 sentimeter.
"Memang belum dapat bantuan sama sekali. Sebab, belum ada yang mengungsi. Sementara syaratnya dari BPBD harus ada yang mengungsi."
(zik)