Polisi Didesak Tangkap Penembak Aktivis Antikorupsi

Rabu, 21 Januari 2015 - 18:17 WIB
Polisi Didesak Tangkap...
Polisi Didesak Tangkap Penembak Aktivis Antikorupsi
A A A
YOGYAKARTA - Para aktivis di Yogyakarta mengutuk keras pelaku penembakan terhadap Mathur Husyairi, aktivis antikorupsi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Mereka mendesak kepolisian setempat supaya menangkap pelakunya.

"Kita prihatin terjadi penembakan lagi. Apa pun alasannya, tindak penembakan itu merupakan teror bagi masyarakat, teror nyata pembunuhan demokrasi di negeri ini," kata Beni Susanto, aktivis Masyarakat Anti Kekerasan Yogyakarta (Makaryo), Rabu (21/1/2015).

Untuk itu, kata dia, sudah menjadi kewajiban polisi setempat untuk menangkap pelakunya supaya diungkap secara terang benderang motif di balik penembakan. Jika polisi tidak segera mengungkap, dikhawatirkan 'teror' itu merembet ke wilayah lain.

"Kita tahu, bagaimana penembakan di rumah Amien Rais. Meski yang ditembak mobil, tapi penembakan demi penembakan itu harus diusut tuntas. Sayangnya, sampai sekarang penembakan di rumah Amien Rais masih misteri," jelasnya.

Senada disampaikan Tri Wahyu, aktivis yang santer menyuarakan kasus-kasus korupsi di Yogyakarta. Penembakan tersebut ditengarai ada hubungan dengan apa yang dilakukan korban dalam menyuarakan tindak pidana korupsi di Bangkalan, Madura.

"Bisa saja ada hubungannya dengan kegiatannya. Tindak pidana korupsi tetap harus diberantas. Aktivis tidak boleh gentar dengan apa pun," jelasnya.

Dia berharap korban segera sembuh dari luka tembaknya, tetap bergerak melakukan perlawanan agar kasus-kasus korupsi diselesaikan aparat penegak hukum.

"Saya membaca media online, kondisi korban sudah melewati masa kritis. Semoga lekas sembuh," jelasnya.

Sebelumnya, Mathur Husyairi, aktivis antikorupsi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, ditembak orang tak dikenal saat membuka pagar rumahnya di Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kota, Bangkalan, Selasa (20/1/2015) sekitar pukul 01.30 WIB. Dia menderita luka tembak pada bagian pinggang sebelah kanan.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1112 seconds (0.1#10.140)