Ratusan Pria Bantai Keturunan Raja Maga

Rabu, 21 Januari 2015 - 11:44 WIB
Ratusan Pria Bantai Keturunan Raja Maga
Ratusan Pria Bantai Keturunan Raja Maga
A A A
MANDAILING NATAL - Seratus orang lebih menyerang Desa Maga Pasar, Kecamatan Lembah Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dan membunuh Adek Nasution, 40, yang disebut-sebut keturunan Raja Maga di halaman rumahnya, kemarin.

Penyerang yang diduga berasal dari Desa Maga Lombang itu juga membakar rumah, mobil, dan tiga unit sepeda motor milik korban. Aksi pembantaian itu terjadi di hadapan warga desa setempat yang membuat suasana mencekam. Tak seorang pun warga berani menolong korban karena penyerang membawa berbagai senjata tajam.

Namun, sepeninggal penyerang, warga Desa Maga Pasar mulai berkerumun di jalan desa berjaga-jaga. Untuk mencegah pecahnya bentrokan antardesa, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Mandailing Natal (Madina) Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Boni Sirait mengerahkan sebagian besar kekuatannya ke lokasi dan meminta bantuan 83 personel Brimob Detasemen C Sipirok, 36 personel Dalmas Polres Tapsel, dan 16 personel Dalmas Polresta Padangsidimpuan.

Sejumlah personel polisi bersenjata lengkap pun berjaga-jaga di setiap akses menuju Desa Maga Pasar. Sebagian lainnya berpatroli memantau situasi agar tetap kondusif. “Malam ini (kemarin) kami fokus menetralisasi suasana di Desa Maga Pasar, khususnya keluarga korban supaya tidak ada niat balas dendam dengan menyerang Desa Maga Lombang,” ucapnya.

Meski fokus mengembalikan situasi seperti semula, polisi tetap menyelidiki untuk menangkap pelaku pembunuhan Adek Nasution. Polisi pun mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kotanopan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) BJ Hasibuan mengatakan, berdasarkan informasi di lapangan, kasus pembunuhan ini berawal ketika Adek Nasution berbincang dengan temannya, Herman, warga Desa Maga Lombang, di sebuah warung di Desa Maga Pasar, kemarin.

“Tidak jelas apa yang dibicarakan dan ini yang kami dalami,” katanya. Menurut saksi di warung, korban yang bekerja di pembangkit panas bumi di desanya itu tampak marah, lalu berlari pulang ke rumah berjarak sekitar 100 meter dari warung.

Sejurus kemudian ratusan rekan-rekan Herman membawa berbagai senjata tajam mengejar korban. “Besar kemungkinan, tanpa sepengetahuan korban, ternyata pelaku sudah bersiaga dengan teman-temannya,” kata kapolsek.

Belum sampai di rumah, Adek langsung diciduk dan dihabisi kelompok penyerang. “Peristiwa ini disaksikan masyarakat banyak, tapi tidak ada yang berani melerai karena semua pelaku bersenjata tajam,” ujarnya.

Seketika itu juga Adek Nasution tewas dengan puluhan luka bacokan di wajah, leher, dan tubuhnya. “Saat kami tiba di lokasi, para pelaku sudah menghilang. Korban dievakuasi ke RSU Penyabungan dan akan diautopsi di RSUP H Adam Malik Medan,” katanya.

Ziaulhaq Nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7912 seconds (0.1#10.140)