Stroke Tak Kunjung Sembuh, Istri Dianiaya Suami
A
A
A
BANGKALAN - Seorang suami tega menganiaya istrinya, lantaran penyakit stroke yang dialaminya sejak satu tahun lalu tidak kunjung sembuh. Akibat penganiayaan itu, tubuh sang istri mengalami memar, dan wajah bengkak-bengkak.
Suami tega tersebut diketahui bernama Sahrul (55), warga Kampung Skep, Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan. Sedangkan istri nahas tersebut adalah Horideh (50).
Tidak terima dengan penganiayaan yang dialaminya, korban melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polres Bangkalan. Dalam laporannya, korban mengaku sudah tidak kuat dengan penganiayaan yang dilakukan pelaku.
"Saya datang ke sini untuk melaporkan perbuatan suami saya. Karena tadi saya dipukul dengan tangannya hingga bibir terluka dan mata ini terasa sakit," terang Horideh, saat ditemui di Mapolres Bangkalan, Senin (19/1/2015).
Ditambahkan dia, penganiayaan itu tidak hanya dilakukan sekarang oleh pelaku, melainkan kerap kali. Ketika Sahrul merasa kesal pada korban, maka pelaku langsung memukul korban dengan tangan kosong. Padahal, kondisi korban sedang sakit stroke.
Menurut Horideh, sang suami tega memukul dirinya lantaran kesal, karena penyakit stroke yang diderita tak kunjung sembuh. Setiap terjadi percekcokan, suaminya selalu memukul korban. Tapi, dia baru melaporkan kasus penganiayaan sekarang.
"Saya berharap dia (pelaku) ditangkap, karena sudah memukul aku hingga terluka. Saya sudah menikah dengannya lima tahun yang lalu di Malaysia, saat sama-sama menjadi TKI. Sakit stroke yang saya derita sudah setahun lalu," tukasnya.
Saat melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Bangkalan, korban didampingi anak, tetangga, dan keponakannya. Korban langsung menceritakan kronologis kasus tersebut ke polisi. Selanjutnya, korban divisum ke rumah sakit.
Suami tega tersebut diketahui bernama Sahrul (55), warga Kampung Skep, Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan. Sedangkan istri nahas tersebut adalah Horideh (50).
Tidak terima dengan penganiayaan yang dialaminya, korban melaporkan kasus penganiayaan itu ke Polres Bangkalan. Dalam laporannya, korban mengaku sudah tidak kuat dengan penganiayaan yang dilakukan pelaku.
"Saya datang ke sini untuk melaporkan perbuatan suami saya. Karena tadi saya dipukul dengan tangannya hingga bibir terluka dan mata ini terasa sakit," terang Horideh, saat ditemui di Mapolres Bangkalan, Senin (19/1/2015).
Ditambahkan dia, penganiayaan itu tidak hanya dilakukan sekarang oleh pelaku, melainkan kerap kali. Ketika Sahrul merasa kesal pada korban, maka pelaku langsung memukul korban dengan tangan kosong. Padahal, kondisi korban sedang sakit stroke.
Menurut Horideh, sang suami tega memukul dirinya lantaran kesal, karena penyakit stroke yang diderita tak kunjung sembuh. Setiap terjadi percekcokan, suaminya selalu memukul korban. Tapi, dia baru melaporkan kasus penganiayaan sekarang.
"Saya berharap dia (pelaku) ditangkap, karena sudah memukul aku hingga terluka. Saya sudah menikah dengannya lima tahun yang lalu di Malaysia, saat sama-sama menjadi TKI. Sakit stroke yang saya derita sudah setahun lalu," tukasnya.
Saat melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polres Bangkalan, korban didampingi anak, tetangga, dan keponakannya. Korban langsung menceritakan kronologis kasus tersebut ke polisi. Selanjutnya, korban divisum ke rumah sakit.
(san)