Truk Seruduk Truk, Tiga Nyawa Melayang
A
A
A
DEMAK - Tiga orang tewas dan seorang luka dalam kecelakaan lalu lintas (laka lantas) maut yang terjadi kemarin sekitar pukul 06.30 WIB di jalur pantura Demak-Kudus KM 32, tepatnya di Desa Wonoketingal, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Tabrakan ini juga mengakibatkan kemacetan dari arah barat (Semarang) menuju timur (Kudus-Surabaya). kendaraan mengular sepanjang 5 km hingga kemarin siang. Petugas kepolisian berupaya mengalihkan arus kendaraan dari arah Semarang ke jalur sebaliknya.
Laka lantas ini melibatkan truk gandeng L 8892 UN bermuatan sekitar 40 ton pupuk urea dengan truk nopol B 9335 WI bermuatan 12 ton gulungan kertas sak semen. Tiga korban tewas dalam insiden ini, yakni sopir dan kernet truk gandeng Semiyanto dan Romli, warga Kauman Kecamatan Pagu, Kediri, Jawa Timur dan sopir truk B 9335 WIWarsito, 45, warga Mayong Kidul, Mayong, Kabupaten Jepara.
Sedang korban luka yakni kernet truk B 9335 WI, Ruslan, 52, warga Desa Jurang, Gebog Kabupaten Kudus. Ruslan hanya mengalami luka lecet ringan. Kecelakaan bermula saat truk gandeng yang melaju kencang dari arah Semarang tibatiba menabrak truk B 9335 WI yang sedang parkir di bahu jalan.
Kerasnya benturan mengakibatkan truk B 9335 WI melintang di ba dan jalan, sedang truk gandeng bermuatan pupuk oleng dan terjun ke sungai yang berlumpur. “Suara benturannya keras sekali. Kami kaget karena saat kejadian kondisi jalanan sepi,” kata salah seorang saksi mata kejadian, Bambang, kemarin.
Dalamnya sungai berlumpur itu membuat polisi yang dibantu warga sekitar kesulitan mengevakuasi ketiga korban yang terjepit di bagian kabin dan tertindih bak depan truk gandeng. Akhirnya kabin truk gandeng dibongkar paksa. Ketiga korban baru bisa dievakuasi sekitar empat jam seusai kejadian.
Seluruh korban tewas di bawa ke UGD Rumah Sakit Umum (RSU) Mardi Rahayu Kudus. Korban selamat, Ruslan mengatakan, saat kejadian sopir truk B 9335 WI, Warsito baru saja buang air kecil. Seusai menuntaskan hajat, Warsito kembali dan sempat memintanya untuk mengambil alih kemudi sopir sebab lokasi tujuan sudah dekat.
Namun saat Wasito membuka pintu, tiba-tiba truk B 9335 WI yang dinaikinya diseruduk truk gandeng dari arah belakang. Apesnya, Warsito ikut terseret truk yang masuk ke sungai hingga akhirnya ditemukan tewas. “Kami berangkat dari Jakarta Sabtu (17/1) dengan tujuan Kudus. Padahal tinggal beberapa menit sudah sampai tujuan tapi malah terjadi insiden ini,” ucapnya sedih.
Kasatlantas Polres Demak AKP Andriyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif terkait laka lantas maut ini. Dugaan sementara, laka lantas ini terjadi selain kesalahan sopir truk B 9335 WI yang memarkir kendaraan di bahu jalan dan kelalaian sopir truk gandeng.
Disinyalir sopir truk gandeng tidak konsentrasi karena dalam kondisi mengantuk. Namun dugaan lain juga muncul, yakni sopir truk gandeng dalam kondisi mabuk minuman keras (miras). Dugaan ini muncul lantaran karena dalam waktu yang hampir bersamaan, juga terjadi laka lantas di jalan pantura kawasan Jombor, Demak yang melibatkan truk gandeng L 9703 UR pengangkut pupuk urea yang menabrak truk di depannya bernopol K 1915 AK.
Kedua truk gandeng pengangkut urea baik yang terlibat laka lantas di jalur pantura Desa Wonoketingal maupun kawasan Jombor, Demak, berangkat bersama membawa muatan urea dari arah Semarang menuju Surabaya. Anehnya, kedua truk gandeng itu juga samasama terlibat kecelakaan yang modusnya hampir sama, yakni menabrak truk yang ada di depannya.
Petugas kepolisian yang meminta keterangan dari sopir truk gandeng L 9703 UR, Robi Binur, 38, warga Gendingan Kidul, Kecamatan Widodaren Ngawi, Jawa Timur mencium bau minuman keras dari mulut sopir itu.
Diduga kuat rekan Robi Binur, yakni Semiyanto yang tewas dalam laka lantas di jalur pantura Desa Wonoketingal juga dalam kondisi mengonsumsi minuman keras. “Kasus ini masih kami selidiki, termasuk soal dugaan lain penyebab laka lantas ini,” tandas Andriyanto.
Muhammad Oliez
Tabrakan ini juga mengakibatkan kemacetan dari arah barat (Semarang) menuju timur (Kudus-Surabaya). kendaraan mengular sepanjang 5 km hingga kemarin siang. Petugas kepolisian berupaya mengalihkan arus kendaraan dari arah Semarang ke jalur sebaliknya.
Laka lantas ini melibatkan truk gandeng L 8892 UN bermuatan sekitar 40 ton pupuk urea dengan truk nopol B 9335 WI bermuatan 12 ton gulungan kertas sak semen. Tiga korban tewas dalam insiden ini, yakni sopir dan kernet truk gandeng Semiyanto dan Romli, warga Kauman Kecamatan Pagu, Kediri, Jawa Timur dan sopir truk B 9335 WIWarsito, 45, warga Mayong Kidul, Mayong, Kabupaten Jepara.
Sedang korban luka yakni kernet truk B 9335 WI, Ruslan, 52, warga Desa Jurang, Gebog Kabupaten Kudus. Ruslan hanya mengalami luka lecet ringan. Kecelakaan bermula saat truk gandeng yang melaju kencang dari arah Semarang tibatiba menabrak truk B 9335 WI yang sedang parkir di bahu jalan.
Kerasnya benturan mengakibatkan truk B 9335 WI melintang di ba dan jalan, sedang truk gandeng bermuatan pupuk oleng dan terjun ke sungai yang berlumpur. “Suara benturannya keras sekali. Kami kaget karena saat kejadian kondisi jalanan sepi,” kata salah seorang saksi mata kejadian, Bambang, kemarin.
Dalamnya sungai berlumpur itu membuat polisi yang dibantu warga sekitar kesulitan mengevakuasi ketiga korban yang terjepit di bagian kabin dan tertindih bak depan truk gandeng. Akhirnya kabin truk gandeng dibongkar paksa. Ketiga korban baru bisa dievakuasi sekitar empat jam seusai kejadian.
Seluruh korban tewas di bawa ke UGD Rumah Sakit Umum (RSU) Mardi Rahayu Kudus. Korban selamat, Ruslan mengatakan, saat kejadian sopir truk B 9335 WI, Warsito baru saja buang air kecil. Seusai menuntaskan hajat, Warsito kembali dan sempat memintanya untuk mengambil alih kemudi sopir sebab lokasi tujuan sudah dekat.
Namun saat Wasito membuka pintu, tiba-tiba truk B 9335 WI yang dinaikinya diseruduk truk gandeng dari arah belakang. Apesnya, Warsito ikut terseret truk yang masuk ke sungai hingga akhirnya ditemukan tewas. “Kami berangkat dari Jakarta Sabtu (17/1) dengan tujuan Kudus. Padahal tinggal beberapa menit sudah sampai tujuan tapi malah terjadi insiden ini,” ucapnya sedih.
Kasatlantas Polres Demak AKP Andriyanto mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan intensif terkait laka lantas maut ini. Dugaan sementara, laka lantas ini terjadi selain kesalahan sopir truk B 9335 WI yang memarkir kendaraan di bahu jalan dan kelalaian sopir truk gandeng.
Disinyalir sopir truk gandeng tidak konsentrasi karena dalam kondisi mengantuk. Namun dugaan lain juga muncul, yakni sopir truk gandeng dalam kondisi mabuk minuman keras (miras). Dugaan ini muncul lantaran karena dalam waktu yang hampir bersamaan, juga terjadi laka lantas di jalan pantura kawasan Jombor, Demak yang melibatkan truk gandeng L 9703 UR pengangkut pupuk urea yang menabrak truk di depannya bernopol K 1915 AK.
Kedua truk gandeng pengangkut urea baik yang terlibat laka lantas di jalur pantura Desa Wonoketingal maupun kawasan Jombor, Demak, berangkat bersama membawa muatan urea dari arah Semarang menuju Surabaya. Anehnya, kedua truk gandeng itu juga samasama terlibat kecelakaan yang modusnya hampir sama, yakni menabrak truk yang ada di depannya.
Petugas kepolisian yang meminta keterangan dari sopir truk gandeng L 9703 UR, Robi Binur, 38, warga Gendingan Kidul, Kecamatan Widodaren Ngawi, Jawa Timur mencium bau minuman keras dari mulut sopir itu.
Diduga kuat rekan Robi Binur, yakni Semiyanto yang tewas dalam laka lantas di jalur pantura Desa Wonoketingal juga dalam kondisi mengonsumsi minuman keras. “Kasus ini masih kami selidiki, termasuk soal dugaan lain penyebab laka lantas ini,” tandas Andriyanto.
Muhammad Oliez
(ftr)