Bripda Taufiq Tempati Rusunawa Gratis
A
A
A
SLEMAN - Wajah ceria terlihat terpancar dari keluarga Bripda Muhammad Taufiq Hidayat. Betapa tidak, Sabtu (17/1) siang, mereka menerima kunci satu unit tempat tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jongke yang diserahkan langsung oleh Bupati Sleman.
Pemkab Sleman pun menggratiskan selama satu tahun kepada keluarga Bripda Taufiq untuk menempati rusunawa yang lokasinya berada tak jauh dari tempat tinggalnya di bekas kandang sapi Dusun Jongke Tengah, RT 04/23, Sendangadi, Mlati. Unit rusunawa yang ditempati keluarga Bripda Taufiq di Blok B lantai 2 No 23 itu harga sewanya Rp241.000 per bulan. Hanya proses sewa harus tiap setahun sekali.
Tempat yang akan disinggahi keluarga Bripda Taufiq pun terdiri atas satu kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur. Diakui pula tempat tinggal itu telah dilengkapi perlengkapan tidur, seperti kasur, bantal, guling,dan selimut, serta peralatan dapur. “Untuk keluarga Mas Taufiq, kami bantu selama setahun dulu, nanti kami lihat perkembangannya, jika sudah mampu bisa menyewa sendiri,” katanya.
Menurut Sri Purnomo, Pemerintah Kabupaten Sleman kaget begitu melihat keluarga Bripda Taufiq yang tinggal di rumah bekas kandang sapi. Karena itu, mengetahui ada warganya masih tinggal di tempat tidak layak, Pemkab Sleman berusaha menempatkan di rusunawa dengan fasilitas yang diberikan.
“Mudah-mudahan dengan tinggal di rusunawa, adik-adik Mas Taufiq dapat bisa tenang dalam konsentrasi belajarnya, kami juga berharap Mas Taufiq ini dapat memicu semangat warga yang ingin menjadi polisi,” ungkapnya. Mendapatkan bantuan tempat tinggal di Rusunawa Jongke, bapak dari Bripda Taufiq, Trianto Hadi Pawiro, 50, mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada keluarganya.
Dengan tempat tinggal di rusunawa, anakanaknya pun bisa mulai tinggal di tempat layak. “Kalau di tempat yang kini digunakan untuk tinggal itu kondisinya juga semua tahu, semrawut, jadi kami berterima kasih diberikan tempat layak,” ucapnya. Namun, dikatakan Trianto, meski sudah bisa menempati rusunawa itu, keluarganya sementara masih tinggal di bangunan bekas kandang sapi. Sebab diakui anaknya, terutama yang kecil-kecil, masih takut bila tinggal di bangunan gedung bertingkat.
“Dulu itu sering lihat acara di televisi ada gedung runtuh apalagi gempa-gempa, jadi masih takut, kalau tinggal di rusunawa paling besuk, tapi masih menunggu anak-anak yang kecil siap dulu,” katanya.
Muji barnugroho
Pemkab Sleman pun menggratiskan selama satu tahun kepada keluarga Bripda Taufiq untuk menempati rusunawa yang lokasinya berada tak jauh dari tempat tinggalnya di bekas kandang sapi Dusun Jongke Tengah, RT 04/23, Sendangadi, Mlati. Unit rusunawa yang ditempati keluarga Bripda Taufiq di Blok B lantai 2 No 23 itu harga sewanya Rp241.000 per bulan. Hanya proses sewa harus tiap setahun sekali.
Tempat yang akan disinggahi keluarga Bripda Taufiq pun terdiri atas satu kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi, dan dapur. Diakui pula tempat tinggal itu telah dilengkapi perlengkapan tidur, seperti kasur, bantal, guling,dan selimut, serta peralatan dapur. “Untuk keluarga Mas Taufiq, kami bantu selama setahun dulu, nanti kami lihat perkembangannya, jika sudah mampu bisa menyewa sendiri,” katanya.
Menurut Sri Purnomo, Pemerintah Kabupaten Sleman kaget begitu melihat keluarga Bripda Taufiq yang tinggal di rumah bekas kandang sapi. Karena itu, mengetahui ada warganya masih tinggal di tempat tidak layak, Pemkab Sleman berusaha menempatkan di rusunawa dengan fasilitas yang diberikan.
“Mudah-mudahan dengan tinggal di rusunawa, adik-adik Mas Taufiq dapat bisa tenang dalam konsentrasi belajarnya, kami juga berharap Mas Taufiq ini dapat memicu semangat warga yang ingin menjadi polisi,” ungkapnya. Mendapatkan bantuan tempat tinggal di Rusunawa Jongke, bapak dari Bripda Taufiq, Trianto Hadi Pawiro, 50, mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada keluarganya.
Dengan tempat tinggal di rusunawa, anakanaknya pun bisa mulai tinggal di tempat layak. “Kalau di tempat yang kini digunakan untuk tinggal itu kondisinya juga semua tahu, semrawut, jadi kami berterima kasih diberikan tempat layak,” ucapnya. Namun, dikatakan Trianto, meski sudah bisa menempati rusunawa itu, keluarganya sementara masih tinggal di bangunan bekas kandang sapi. Sebab diakui anaknya, terutama yang kecil-kecil, masih takut bila tinggal di bangunan gedung bertingkat.
“Dulu itu sering lihat acara di televisi ada gedung runtuh apalagi gempa-gempa, jadi masih takut, kalau tinggal di rusunawa paling besuk, tapi masih menunggu anak-anak yang kecil siap dulu,” katanya.
Muji barnugroho
(ars)