Pohon Tumbang Memakan Korban Jiwa Pengendara Motor

Sabtu, 17 Januari 2015 - 17:45 WIB
Pohon Tumbang Memakan...
Pohon Tumbang Memakan Korban Jiwa Pengendara Motor
A A A
SEMARANG - Pohon tumbang di Kota Semarang memakan korban jiwa seorang pengendara motor Aji Wahyunto (28) warga Cangkep Lor RT 4/2 Purworejo.

Aji tewas seketika saat tertimpa pohon tumbang di Jalan Arteri Yos Sudarso, tepanya sebelum Kantor Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Semarang.

Menurut keterangan saksi mata, Sodikin (42) peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.15 WIB.

Saat itu, dirinya melihat Aji yang mengendarai sepeda motor Honda Astrea Prima K 5330 KA melintas dari arah Jakarta menuju Demak.

“Saya melintas di seberang jalan dan melihat pohon itu tumbang tepat di atasnya dan menimpa kepalanya. Langsung saat itu dia terjatuh,” kata Sodikin.

Menurut Sodikin, angin saat itu memang sangat kencang. Hal itulah yang menyebabkan dahan dari pohon peneduh jalan jenis Angsana itu patah dan menimpa Aji.

“Saat itu kondisi sepi, saya langsung berlari untuk menolong korban, tapi saya lihat sudah tidak bernyawa karena luka parah di bagian kepala. Saya hanya meminta tolong warga untuk mengangkat dahan yang menimpa korban,” imbuhnya.

Jajaran polisi Lalulintas Polrestabes Semarang langsung terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan tindakan.

Setelah mencari bukti dan mewawancarai saksi, jenazah Aji kemudian langsung dibawa ke RSUP Dr Kariadi untuk diautopsi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang, Budi Prakosa mengatakan, pohon pelindung pinggir jalan Kota Semarang memang rawan tumbang.

Sebab, kebanyakan pohon peneduh pinggir jalan Kota Semarang berjenis angsana (pterocarpus indica willd) yang terkenal sangat rapuh dan rawan sekali tumbang.

“Hampir 70% pohon peneduh di Kota Semarang itu berjenis angsana. Memang pohon jenis itu rawan tumbang apalagi saat hujan dan angin kencang seperti saat ini. Apalagi, pohon-pohon angsana itu juga usianya sudah sangat tua,” ujarnya.

Pihaknya lanjut dia sebenarnya juga telah mengantisipasi pohon tumbang di jalanan dengan cara memangkas dahan pohon saat musim kemarau lalu.

Tapi, kesulitan mendeteksi pohon apakah masih kuat atau rapuh menjadi penyebab pihaknya tidak dapat memprediksi akan adanya pohon tumbang.

“Selama ini tidak ada alat otomatis yang dapat mendeteksi pohon yang rapuh. Kami hanya mengandalkan visualisasi saja, kami tidak tahu kalau pohon yang sepertinya kuat tapi di dalamnya ternyata rapuh,” imbuhnya.

Mengenai korban yang meninggal kemarin, Budi mengaku turut berbelasungkawa. Pihaknya akan memberikan tali asih kepada keluarga korban.

“Meskipun itu hanya sekedarnya saja, soalnya kami sebenarnya juga tidak memiliki anggaran untuk itu (korban pohon tumbang). Sebab hingga saat ini belum ada Perda yang mengatur tentang pemberian gantirugi kepada korban,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)