Ongkos KA Bandara Rp100.000 Dinilai Tidak Pantas

Sabtu, 17 Januari 2015 - 10:41 WIB
Ongkos KA Bandara Rp100.000 Dinilai Tidak Pantas
Ongkos KA Bandara Rp100.000 Dinilai Tidak Pantas
A A A
MEDAN - Mulai 15 Januari 2015, ongkos kereta api (KA) Medan-Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) naik 25% dari Rp80.000 menjadi Rp100.000.

Kebijakan PT Railink ini pun menuai protes karena dinilai tidak realistis. Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi, menilai, kenaikan ongkos KA bandara dari Rp80.000 menjadi Rp100.000 sangat tidak pantas. Sebab, masyarakat yang menggunakan KA bandara tidak hanya masyarakat berpenghasilan kelas atas.

Nilai Rp80.000 saja sudah cukup mahal, apalagi naik menjadi Rp100.000, tentu sangat membebani penumpang bandara. “KA ini memang tidak ada bandingannya dengan transportasi lain. Tapi kalau dibandingkan KA di Malaysia, masih banyak yang kurang. Kalau ongkos naik, saya pikir konsumen perlu berpikir dua kali menggunakan jasa transportasi KA. Bayangkan saja kalau ongkos Rp100.000, dua orang sudah berapa,” ujar Farid, kemarin.

Karena itu, dia mendesak pemerintah mempercepat perbaikan jalan dan pembangunan jalan tol menuju ke Bandara Kualanamu agar bisa dilewati moda transportasi. “Hal ini supaya masyarakat punya pilihan naik transportasi apa ke bandara. Kalau Rp100.000 jelas cukup mahal. Saya saja bayar taksi Rp25.000 sudah dari rumah ke stasiun KA. Artinya, Rp200.000 itu bisa ramai-ramai tujuan bandara ke rumah,” ucapnya.

Di sisi lain, PT Railink berdalih kenaikan ongkos KA bandara bertujuan untuk meningkatkan pelayanan, baik itu pelayanan di stasiun maupun di dalam gerbong. PT Railink akan melengkapi gerbong KA dengan free Wi-Fi . Selain itu, melengkapi counter air line di drop out city rail station (CSR).

Dengan demikian, penumpang yang hendak membeli tiket pesawat tidak perlu lagi ke loket-loket maskapai, tapi bisa di counter drop out CRS. “Tidak hanya menyediakan free Wi-Fi dan membuat counter airline di drop out CRS, kami juga akan membuat fasilitas lain untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Tapi belum bisa kami publish sekarang,” ujar Humas PT Railink, Zulham Syahputra, kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.

Saat ini, kata dia, sudah ada sejumlah maskapai yang bekerja sama dengan PT Railink untuk pelayanan pembelian tiket counter drop out CRS. Di antaranya Air Asia dan City Link. Ke depannya, akan menjajaki kerja sama dengan maskapai lain, seperti Lion Air, Silk Ar, Malaysia Airlines, dan maskapai ain yang rutenya menuju Medan.

Menurut dia, kenaikan ongkos ini berdasarkan surat direksi dari pusat dan dalam waktu dekat suratnya akan sampai di Medan. PT Railink optimistis kenaikan ongkos KA bandara ini tidak berdampak terhadap jumlah penumpang. Terbukti, sejak dua hari lalu ongkos baru ini diberlakukan, jumlah penumpang masih signifikan, yakni 2.200-2.300 penumpang per hari.

“Setiap harinya jumlah penumpang kita normalnya mencapai 2.200-2.300 orang. Belum ada penurunan akibat dari kenaikan ongkos. Artinya, kita tidak takut kalau KA akan ditinggalkan, karena kita memberikan pelayanan yang maksimal,” ucapnya.

Eko Agustyo fb
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6371 seconds (0.1#10.140)
pixels