Warga Jalan Teratai V Minta Pengasapan
A
A
A
MEDAN - Warga Jalan Teratai V, Lingkungan XVI, Helvetia Tengah mengeluhkan banyaknya nyamuk di musim penghujan ini.
Warga khawatir terserang nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD). Apalagi belakangan ini ada beberapa warga terkena DBD. Untuk itu warga meminta dilakukan fogging secara bertahap di kawasan tersebut. “Kami resah banyak nyamuk di kawasan ini. Selain itu, anak saya sudah pernah terkena DBD. Makanya kami meminta dilakukan fogging secara berkala,” kata Warga Jalan Teratai V, Siti, 53, kepada KORAN SINDO MEDAN, Jumat (16/1)
Selain fogging, dia meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menumbuhkan jentik nyamuk. Menurutnya, nyamuk Aedes Aegypti juga bukan hanya ada di dalam rumah saja akan tetapi banyak juga di luar rumah. Dengan demikian, warga harus berpartisipasi menjaga lingkungan. Keluhan ini, katanya, sudah merupakan keluhan seluruh masyarakat.
Kepala Lingkungan XVI, Junaidi, mengatakan, sudah mendengarkan keluhan masyarakat terkait banyak nyamuk. Bahkan, berdasarkan informasi yang diterima dari warga, sudah ada yang terkena DBD. Selanjutnya, dia sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak kelurahan dan sudah pernah dilakukan fogging.
Namun, fogging yang dilakukan tidak berkesinambungan sehingga warga masih merasa cemas. Menurutnya, penyebaran nyamuk Aedes Aegypti bukan hanya datang dari lingkungan saja akan tetapi bisa datang dari wilayah lain.
“Misalnya dia kerja di luar lingkungan kami. Waktu kerja, dia tergigit nyamuk DBD, jadi ketika kembali ke lingkungan bisa saja dia terkena DBD, dan nyamuk di lingkungan itu bisa menggigit dia serta warga lain,” katanya.
Irwan Siregar
Warga khawatir terserang nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD). Apalagi belakangan ini ada beberapa warga terkena DBD. Untuk itu warga meminta dilakukan fogging secara bertahap di kawasan tersebut. “Kami resah banyak nyamuk di kawasan ini. Selain itu, anak saya sudah pernah terkena DBD. Makanya kami meminta dilakukan fogging secara berkala,” kata Warga Jalan Teratai V, Siti, 53, kepada KORAN SINDO MEDAN, Jumat (16/1)
Selain fogging, dia meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan agar tidak menumbuhkan jentik nyamuk. Menurutnya, nyamuk Aedes Aegypti juga bukan hanya ada di dalam rumah saja akan tetapi banyak juga di luar rumah. Dengan demikian, warga harus berpartisipasi menjaga lingkungan. Keluhan ini, katanya, sudah merupakan keluhan seluruh masyarakat.
Kepala Lingkungan XVI, Junaidi, mengatakan, sudah mendengarkan keluhan masyarakat terkait banyak nyamuk. Bahkan, berdasarkan informasi yang diterima dari warga, sudah ada yang terkena DBD. Selanjutnya, dia sudah menyampaikan hal tersebut kepada pihak kelurahan dan sudah pernah dilakukan fogging.
Namun, fogging yang dilakukan tidak berkesinambungan sehingga warga masih merasa cemas. Menurutnya, penyebaran nyamuk Aedes Aegypti bukan hanya datang dari lingkungan saja akan tetapi bisa datang dari wilayah lain.
“Misalnya dia kerja di luar lingkungan kami. Waktu kerja, dia tergigit nyamuk DBD, jadi ketika kembali ke lingkungan bisa saja dia terkena DBD, dan nyamuk di lingkungan itu bisa menggigit dia serta warga lain,” katanya.
Irwan Siregar
(ftr)