Berserah Diri, Perbanyak Ibadah Berharap Hikmah

Jum'at, 16 Januari 2015 - 11:41 WIB
Berserah Diri, Perbanyak Ibadah Berharap Hikmah
Berserah Diri, Perbanyak Ibadah Berharap Hikmah
A A A
PALEMBANG - Pukul 17.15 WIB, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 110 rute Jakarta-Palembang tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang.

Molor beberapa menit dari jadwal semula sekitar pukul16. 25 WIB. Rupanya14 jamaah umrah yang memanfaatkan jasa agen travel PT Sri Varia Wisata Palembang berangkat dari Jakarta ke Palembang bergabung denganmasyarakatlain nya. Suasana di pintu kedatangan sudah terlihat banyak sanak keluarga dari para jamaah umrah yang telah lama menunggu.

Satu persatu belasan jamaah ter lihat dari pintu kedatangan sembari membawa barang bawaan. Edi S,58 dan Dewi,59, merupakan pasangan suami istri yang menjadi bagian dari 35 jamaah umrah asal Palembang yang di pulangkan terakhir, kemarin. Kedatangan kedua paruh baya itu langsung disambut keluarga. “Alhamdulillah sudah tiba di Palembang setelah sempat tertahan di Madinah lantaran tidak memiliki tiket dan lain-lainnya.

Dari Jedah ke Jakarta menggunakan pesawat Lion. Sedangkan dari Jakarta ke Palembang menggunakan Garuda Indonesia. Tapi dari semua kejadian ini ada hikmahnya,” kata Edi, warga Jalan Sakti Wiratama, Kelurahan Sri mulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang. Dia menceritrakan, sesuai rencana keberangkatan ketanah suci menjalankan ibadah umrah pada 25 Desember 2014 lalu.

Kemudian pada 3 Januari pulang ke tanah air. Namun entah mengapa, kepulangan mereka tertahan karena permasalahan teknis. Dirinya mengklaim berupaya tegar, tawakal, meng ikhlaskan diri, menyerahkan semuanya kepada Sang Khalik. Selama di Madinah, dia mengaku bersama istri dan jamaah lainnya menginap di sebuah hotel di Madinah.

“Saya lupa apa nama hotel di Madinah tempat kami menginap. Tapi, selama di hotel, kami memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk melaksanakan ibadah mendekatkan diri dengan Allah SWT, ” terangnya. Dia mengaku selama di hotel, semua pelayanan, baik makanan dan jasa lainnya terbilang sangat baik. Pihak agen travel dirasa sangat bertanggung jawab terhadap semua jamaah umroh, walaupun mengalami keterlambatan pulang.

“Awalnya sempat berpikir tertahannya semua jamaah ini dan terus bertanya dan bertanya alasan keterlambatan seperti diping-pong saja. Tapi kami berupaya tawakal dan menyerahkan kepada Allah SWT. Walau ada sebagian jamaah yang duluan pulang, tapi kami serombongan tetap kompak agar pulang bersamaan,” ujar Edy.

Begitu pun dengan istri, dia berupaya untuk menenangkan dan tegar menginggat kondisi sang istri tengah sakit diabetes. Kekhawatiran dengan persediaan obat sang istri yang terus menipis terpatahkan seiring dengan pola strategi dalam mengonsumsi obat.

“Memang obat istri habis ketika akan pulang. Karena pulang terlambat, jadi khawatir obat cepat habis, jadi konsumsi obat diatur. Biasanya minum tiga kali sehari, kini diatur menjadi dua kali sehari. Ini disiasati agar obat habis ketika pulang. Ya, semua ini ada hikmahnya. Keterlambatan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mendekatkan diri dengan Allah SWT,” ucapnya.

Darfian jaya suprana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7212 seconds (0.1#10.140)