Perampok Bersenpi Satroni Rumah Guru SMPN 1 Kepanjen
A
A
A
MALANG - Tiga perampok bersenjata api nekat beraksi di siang bolong. Dalam aksinya, para pelaku hanya berhasil membawa kabur satu unit laptop, dan handphone (HP).
Korban adalah Muhammad Saidi, yang berprofesi sebagai guru SMP Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Suasana di rumah saat itu memang kosong, karena korban dan istrinya berangkat kerja, sementara anaknya ke sekolah.
"Saya, istri, dan anak tidak ada di rumah. Sedang ngajar, dan anak saya masuk sekolah," ujar Saidi, yang ditemui di kediamannya, Rabu (14/1/2015).
Meski rumahnya kemasukan maling, Saidi masih bersyukur, perhiasan dan uang kas milik musala yang dikelolanya tidak disikat kawanan perampok.
Ratih Yanuarita (24), saksi mata kejadian mengatakan, para pelaku berjumlah tiga orang. Dua di antaranya masuk ke dalam rumah setelah merusak pintu, sementara yang lain tetap berada di dalam mobil.
"Mereka naik mobil Avanza warna hitam dengan nonor polisi W 648 PM. Mobilnya diparkir di depan rumah Pak Saidi. Dua perampok yang turun, merusak gembok pagar rumah," katanya.
Salah seorang di antara tamu tak diundang ini diketahui membawa senjata api.
"Saya kanget saat perncuri itu merusak gembok pagar dengan senjata apinya. Setelah berhasil membuka pagar, kedua perampok langsung memecahkan kaca jendela. Satu orang lainnya tetap berada di atas mobil," jelasnya.
Dua orang yang berhasil masuk ke dalam rumah, tak lama kemudian keluar dengan membawa barang yang diduga hasil curian.
"Saya tidak tahu apa isinya. Senjata apinya tetap dipegang. Habis itu, mereka langsung kabur. Saya memberitahu warga, dilakukan pengejaran. Tapi tidak berhasil," ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP, dan melakukan pengejaran kepada pelaku. Pihaknya juga telah mengantongi ciri-ciri pelaku.
"Berbadan tinggi, menggunakan baju lengan panjang garis-garis warna cokelat. Sebelum beraksi, para pelaku sempat membeli rokok di sebuah toko dekat rumah korban. Perhiasan dan uang milik korban masih utuh," jelasnya.
Korban adalah Muhammad Saidi, yang berprofesi sebagai guru SMP Negeri 1 Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Suasana di rumah saat itu memang kosong, karena korban dan istrinya berangkat kerja, sementara anaknya ke sekolah.
"Saya, istri, dan anak tidak ada di rumah. Sedang ngajar, dan anak saya masuk sekolah," ujar Saidi, yang ditemui di kediamannya, Rabu (14/1/2015).
Meski rumahnya kemasukan maling, Saidi masih bersyukur, perhiasan dan uang kas milik musala yang dikelolanya tidak disikat kawanan perampok.
Ratih Yanuarita (24), saksi mata kejadian mengatakan, para pelaku berjumlah tiga orang. Dua di antaranya masuk ke dalam rumah setelah merusak pintu, sementara yang lain tetap berada di dalam mobil.
"Mereka naik mobil Avanza warna hitam dengan nonor polisi W 648 PM. Mobilnya diparkir di depan rumah Pak Saidi. Dua perampok yang turun, merusak gembok pagar rumah," katanya.
Salah seorang di antara tamu tak diundang ini diketahui membawa senjata api.
"Saya kanget saat perncuri itu merusak gembok pagar dengan senjata apinya. Setelah berhasil membuka pagar, kedua perampok langsung memecahkan kaca jendela. Satu orang lainnya tetap berada di atas mobil," jelasnya.
Dua orang yang berhasil masuk ke dalam rumah, tak lama kemudian keluar dengan membawa barang yang diduga hasil curian.
"Saya tidak tahu apa isinya. Senjata apinya tetap dipegang. Habis itu, mereka langsung kabur. Saya memberitahu warga, dilakukan pengejaran. Tapi tidak berhasil," ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP, dan melakukan pengejaran kepada pelaku. Pihaknya juga telah mengantongi ciri-ciri pelaku.
"Berbadan tinggi, menggunakan baju lengan panjang garis-garis warna cokelat. Sebelum beraksi, para pelaku sempat membeli rokok di sebuah toko dekat rumah korban. Perhiasan dan uang milik korban masih utuh," jelasnya.
(san)