Wakapolda: Buang Ego Sektoral
A
A
A
MUARABELITI - Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sumatera Selatan (Sumsel) Brigjen Pol Syaiful Zachri mengimbau TNI/Polri bersinergi menjalankan tugas dan menghilangkan ego sektoral.
“TNI/Polri harus sadar peran masing-masing. Sebagai pengemban amanah masyarakat menjaga kamtibmas dan kedaulatan negara. Soliditas penting untuk keduanya,” ungkap Syaiful saat melakukan kunjungan kerja (kunker) dan sosialisasi motto Polda Sumsel Profesional, Beriman dan Terpuji di Mapolres Mura, kemarin. Menurut jenderal bintang satu itu, tidak ada lagi konflik di antara TNI/Polri.
Ego sektoral tidak zamannya lagi termasuk kecemburuan sosial keduanya. Harus ingat jati diri masingmasing TNI sebagai tentara nasional, tentara rakyat, tentara yang profesional dan penjaga kedaulatan. Sementara, Polri insan Tri Brata dan Catur Satya. Jika keduanya ingat jati diri tersebut tidak ada konflik lagi.
Karena, sesuai amanah keduanya mengayomi masyarakat dan mendukung program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat. “Operasi rutin TNI/Polri digiatkan, ibadah dan olahraga menjalin sinergisitas sehingga terbangun komunikasi baik tidak hanya di pucuk pimpinan, tetapi di bawah juga. Pimpinan berperan aktif mengawasi anggotanya agar tidak terjadi permasalahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Mura AKBP Nurhadi Handayani mengatakan, bentuk terpuji profesional, beriman dan terpuji. Artinya, menjalani dengan kebersamaan itu adakan yang muda jangkau olahraga bersama dan saling memberikan tali asih. “Dalam agama juga disebutkan tali asih sesama apalagi sesama institusi vertikal dan horizontal dengan terobosanterobosan baru menjalin kebersamaan,” katanya.
Sementara, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0406 Mura Letkol Arm Wiwin Sugiono mengatakan, pengarahan Wakapolda Sumsel sesuai dengan anev yang dilakukan Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumsel. Intinya mengedepankan soliditas TNI/Polri menepis ego sektoral.
Bersama-sama menciptakan kondisi kondusif membantu pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat. “TNI siap bersinergi dengan Polri dan membantu pengamanan wilayah mendukung program pemerintah yang giat melakukan pembangunan,” kata Wiwin.
Menurutnya, sinergi di lakukan TNI/Polri wujud nyata anggota Kodim 0406 Mura menangkap tersangka illegaltapping. Lalu menyerahkan proses hukum ke Polres Mura. Kemudian menangkap pencurian sawit. Barang bukti dan tersangka diserahkan. Kita bersinergi saling membantu pelaksanaan tugas di lapangan.
Tujuan sinergisitas keduanya untuk membantu pembangunan di pemerintah dan menciptakan situasi kamtibmas di masyarakat. Dia menambahkan, selama ini TNI siap mem-back up Polri, khususnya di Polres Mura dan Polres Lubuklinggau. Untuk situasi tertentu, Kodim 0406 siap membantu langsung tanpa menunggu permintaan.
“Kita tidak akan membiarkan tindak pidana terjadi, tetapi membantu. Walaupun, TNI tidak ada ranah hukum. Namun, proses hukum diserahkan ke Polri,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
“TNI/Polri harus sadar peran masing-masing. Sebagai pengemban amanah masyarakat menjaga kamtibmas dan kedaulatan negara. Soliditas penting untuk keduanya,” ungkap Syaiful saat melakukan kunjungan kerja (kunker) dan sosialisasi motto Polda Sumsel Profesional, Beriman dan Terpuji di Mapolres Mura, kemarin. Menurut jenderal bintang satu itu, tidak ada lagi konflik di antara TNI/Polri.
Ego sektoral tidak zamannya lagi termasuk kecemburuan sosial keduanya. Harus ingat jati diri masingmasing TNI sebagai tentara nasional, tentara rakyat, tentara yang profesional dan penjaga kedaulatan. Sementara, Polri insan Tri Brata dan Catur Satya. Jika keduanya ingat jati diri tersebut tidak ada konflik lagi.
Karena, sesuai amanah keduanya mengayomi masyarakat dan mendukung program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat. “Operasi rutin TNI/Polri digiatkan, ibadah dan olahraga menjalin sinergisitas sehingga terbangun komunikasi baik tidak hanya di pucuk pimpinan, tetapi di bawah juga. Pimpinan berperan aktif mengawasi anggotanya agar tidak terjadi permasalahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Mura AKBP Nurhadi Handayani mengatakan, bentuk terpuji profesional, beriman dan terpuji. Artinya, menjalani dengan kebersamaan itu adakan yang muda jangkau olahraga bersama dan saling memberikan tali asih. “Dalam agama juga disebutkan tali asih sesama apalagi sesama institusi vertikal dan horizontal dengan terobosanterobosan baru menjalin kebersamaan,” katanya.
Sementara, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0406 Mura Letkol Arm Wiwin Sugiono mengatakan, pengarahan Wakapolda Sumsel sesuai dengan anev yang dilakukan Pangdam II Sriwijaya dan Kapolda Sumsel. Intinya mengedepankan soliditas TNI/Polri menepis ego sektoral.
Bersama-sama menciptakan kondisi kondusif membantu pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat. “TNI siap bersinergi dengan Polri dan membantu pengamanan wilayah mendukung program pemerintah yang giat melakukan pembangunan,” kata Wiwin.
Menurutnya, sinergi di lakukan TNI/Polri wujud nyata anggota Kodim 0406 Mura menangkap tersangka illegaltapping. Lalu menyerahkan proses hukum ke Polres Mura. Kemudian menangkap pencurian sawit. Barang bukti dan tersangka diserahkan. Kita bersinergi saling membantu pelaksanaan tugas di lapangan.
Tujuan sinergisitas keduanya untuk membantu pembangunan di pemerintah dan menciptakan situasi kamtibmas di masyarakat. Dia menambahkan, selama ini TNI siap mem-back up Polri, khususnya di Polres Mura dan Polres Lubuklinggau. Untuk situasi tertentu, Kodim 0406 siap membantu langsung tanpa menunggu permintaan.
“Kita tidak akan membiarkan tindak pidana terjadi, tetapi membantu. Walaupun, TNI tidak ada ranah hukum. Namun, proses hukum diserahkan ke Polri,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
(ftr)