Wong Kito Butuh Perbaikan
A
A
A
PALEMBANG - Penampilan perdana Sriwijaya FC (SFC) kontra Persija Jakarta dan Arema Cronus pada laga segitiga turnamen Trofeo Persija memunculkan juara bersama.
Dari dua kali bentrok, ketiga tim hanya mampu bermain imbang tanpa gol dan harus diakhiri dengan adu penalti. Uniknya, dalam drama adu penalti tersebut, ketiga tim besar ini saling mengalahkan. Laskar Wong Kito menundukkan Macan Kemayoran (5-3) dan ditaklukkan Singo Edan (2-4). Sebaliknya, Singo Edan ditaklukkan Macan Kemayoran (2-4).
Kendati demikian, Pelatih Kepala SFC Benny “Bendol” Dollo, banyak menyoroti kekuatan tim di seluruh lini yang dinilainya masih butuh per baikan. “Kami banyak sekali mendapat manfaat pada pertandingan ini. Karena SFC berhadap dengan lawan yang sepadan dan kita bisa melakukan evaluasi. Hasilnya, banyak sekali yang harus diperbaiki sebelum berlaga di ISL nanti,” kata Bendol.
Menurut Suksesor Subangkit ini, secara keseluruhan anak asuhnya sudah memberi perfoma terbaik. Namun, secara tim masih butuh perbaikan di berbagai lini. “Pemain sudah tampil maksimal dan bermain cukup bagus dari pada pertandingan laga uji coba sebelumya. Tapi, saya harus melakukan perbaikan diberbagai lini,” ujarnya.
Bendol memaparkan, dari dua pertandingan kemarin, dirinya membuat dua pola kekuatan. Laga pertama melawan Persija, tim dimotori Ferdinand Sinaga sebagai kapten, sedangkan saat menghadapi Arema, giliran Titus Bonai dipercaya memimpin Laskar Wong Kito. Sementara, Manajer SFC Robert Heri menuturkan, dari awal pihaknya memang tidak memberi target khusus pada turnamen Trofeo Persija ini.
Karena hal yang lebih penting atau target sesungguhnya adalah SFC bisa melakukan persiapan kompetisi ISL dengan lebih solid. “Ya, Kami hanya ingin melihat sejauh mana progres permainan dari setiap posisi. Dari awal juga pelatih sudah mengungkapkan, ajang ini hanya untuk mencari skema dan memaksimalkan kesoliditasan tim. Jadi, SFC tak mematok target juara, walaupun akhirnya bisa juara bersama,” tuturnya.
Nah, tentang juara bersama sendiri, Robert menambahkan, semua itu hanya bonus yang didapatkan tim. “Hasilnya hanya bonus saja, karena memang dari awal kita tidak memasang target. Tetapi secara keseluruhan kami lihat, semua pemain sangat bagus dan telah bermain maksimal,” pungkasnya.
Muhammad Moeslim
Dari dua kali bentrok, ketiga tim hanya mampu bermain imbang tanpa gol dan harus diakhiri dengan adu penalti. Uniknya, dalam drama adu penalti tersebut, ketiga tim besar ini saling mengalahkan. Laskar Wong Kito menundukkan Macan Kemayoran (5-3) dan ditaklukkan Singo Edan (2-4). Sebaliknya, Singo Edan ditaklukkan Macan Kemayoran (2-4).
Kendati demikian, Pelatih Kepala SFC Benny “Bendol” Dollo, banyak menyoroti kekuatan tim di seluruh lini yang dinilainya masih butuh per baikan. “Kami banyak sekali mendapat manfaat pada pertandingan ini. Karena SFC berhadap dengan lawan yang sepadan dan kita bisa melakukan evaluasi. Hasilnya, banyak sekali yang harus diperbaiki sebelum berlaga di ISL nanti,” kata Bendol.
Menurut Suksesor Subangkit ini, secara keseluruhan anak asuhnya sudah memberi perfoma terbaik. Namun, secara tim masih butuh perbaikan di berbagai lini. “Pemain sudah tampil maksimal dan bermain cukup bagus dari pada pertandingan laga uji coba sebelumya. Tapi, saya harus melakukan perbaikan diberbagai lini,” ujarnya.
Bendol memaparkan, dari dua pertandingan kemarin, dirinya membuat dua pola kekuatan. Laga pertama melawan Persija, tim dimotori Ferdinand Sinaga sebagai kapten, sedangkan saat menghadapi Arema, giliran Titus Bonai dipercaya memimpin Laskar Wong Kito. Sementara, Manajer SFC Robert Heri menuturkan, dari awal pihaknya memang tidak memberi target khusus pada turnamen Trofeo Persija ini.
Karena hal yang lebih penting atau target sesungguhnya adalah SFC bisa melakukan persiapan kompetisi ISL dengan lebih solid. “Ya, Kami hanya ingin melihat sejauh mana progres permainan dari setiap posisi. Dari awal juga pelatih sudah mengungkapkan, ajang ini hanya untuk mencari skema dan memaksimalkan kesoliditasan tim. Jadi, SFC tak mematok target juara, walaupun akhirnya bisa juara bersama,” tuturnya.
Nah, tentang juara bersama sendiri, Robert menambahkan, semua itu hanya bonus yang didapatkan tim. “Hasilnya hanya bonus saja, karena memang dari awal kita tidak memasang target. Tetapi secara keseluruhan kami lihat, semua pemain sangat bagus dan telah bermain maksimal,” pungkasnya.
Muhammad Moeslim
(ftr)