Flu Burung Belum Jangkiti Manusia

Sabtu, 10 Januari 2015 - 11:21 WIB
Flu Burung Belum Jangkiti...
Flu Burung Belum Jangkiti Manusia
A A A
YOGYAKARTA - Balai Besar Veteriner (BBVET) Yogyakarta memastikan hasil uji laboratorium terhadap bangkai unggas burung puyuh di Dukuh Sedan, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah, Kulonprogo positif flu burung atau H5N1.

Sekitar 3.000- an burung puyuh di daerah tersebut mati mendadak. Dinas Kesehatan DIY langsung melokalisasi daerah tersebut agar virus tidak menjangkiti manusia. "Kami langsung lokalisasi agar tidak menyebar ke manusia," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chodorie saat dihubungi wartawan, kemarin.

Menurut dia, sejauh ini belum ada laporan virus tersebut menjangkit ke manusia. Chadorie meminta kepada masyarakat jika mendapati gejala- gejala yang mengarah flu burung, langsung melapor ke dinas terkait. "Survelen juga aktif ke lapangan memantau. Kalau merasakan sakit, langsung ke dokter," katanya.

Untuk persediaan obat, Dinkes DIY memastikan stoknya sangat mencukupi. "Tamiflu tersedia di semua puskesmas di DIY. Stok (obat) tidak ada masalah," katanya. Kepala Dinas Pertanian DIY Sasaongko mengakui sudah mendapat laporan seputar H5N1 di Lendah Kulonprogo.

Namun, dia belum bisa memastikan apakah virus tersebut jenis baru mengingat selama ini unggas yang terserang adalah ayam. "Kali ini (menjangkiti) burung puyuh, kami belum tahu itu baru atau bukan," katanya.

Dia mengatakan, sebelum ribuan burung puyuh mati, kondisi cuaca memang tidak stabil. "Musim pancaroba memungkinkan unggas mati," ungkapnya. Sasongko meminta kepada warga untuk meminimalisasi keluar masuk kandang, terutama saat kondisi tubuh sedang tidak fit. "Begitu keluar kandang, langsung cuci bersih dengan sabun," ucapnya.

Dia juga menegaskan, langkah yang dilakukan dinas yang dipimpinnya terkait temuan kasus flu burung ini adalah memperketat lalu lintas unggas dan ternak di DIY. Setiap pintu masuk DIY sudah ada Pos Kesehatan Hewan. "Itu kami maksimalkan," ujarnya.

Sasongko juga meminta kepada warga yang memiliki ternak unggas atau pemelihara burung untuk rajin membersihkan kandang. "Kebersihan kandang harus dijaga," katanya. Sekretaris Komisi D DPRD DIY Yazid meminta dinas terkait langsung turun tangan. Apalagi, zona tersebut dekat dengan pemukiman penduduk. "Itu bukan daerah terisolasi, tapi berbatasan dengan Bantul. Harus ditangani secepatnya agar tidak menyebar," ungkapnya.

Politikus PPP ini mengungkapkan, Pos Kesehatan Hewan harus aktif lagi dalam memantau lalu lintas ternak dan unggas di DIY. "DIY sebagai lalu lintas (ternak-unggas) dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pantauan harus dimaksimalkan," ucapnya.

Warga Sekitar Kandang Dipantau

Sementara itu Dinas Kesehatan Kulonprogo mereka langsung menerjunkan tim untuk melakukan pantauan kepada warga di sekitar kandang, untuk mengantisipasi adanya pasien suspect flu burung. “Sudah kami minta Puskesmas Lendah untuk aktif memantau dan berkoordinasi dengan Dinas Kepenak (Kelautan perikanan dan peternakan),” kata Kepala Dinkes Bambang Haryatno.

Petugas District Surveillance Officer (DSO), kata Bambang, telah diturunkan untuk melihat kondisi warga. Jika nanti ada warga yang mengalami gejala klinis seperti flu panas dan gangguan pernafasan, akan langsung direspons. Namun sejauh ini belum ada keluhan warga di sekitar kandang, maupun yang terlibat dalam pengembangan unggas.

Kasi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi Dinkes Kulonprogo Baning Rahayu Jati mengatakan, obat-obatan seperti Tamiflu sudah disiapkan di setiap puskesmas. Pantauan akan dilakukan dalam dua kali masa inkubasi, sekitar 14 hari. “Kalau ada yang mengeluhkan flu, atau gangguan pernafasan segeralah memeriksakan,” kata Baning.

Sementara itu, pemilik unggas, Ponijo mengaku, pada awalnya hanya ada 3.600 ekor puyuhnya yang mati. Namun setelah positif AI, puyuh yang ada di sisi utara kandang ikut mati. Setidaknya sudah ada 9.500 ekor puyuh yang mati. “Kami sudah upayakan dengan penyemprotan, tetapi masih banyak yang mati,” katanya.

Ponijo mengaku pasrah dengan musibah yang menimpanya. Dinas telah memberikan pemahaman akan bahaya penyakit ini. Namun yang dia risaukan adalah ancaman tertularnya manusia akibat virus tersebut.

Ridwan Anshori/ Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9700 seconds (0.1#10.140)