Kapal Myanmar Diledakkan
A
A
A
MEDAN - Tertangkap tangan mencuri ikan di Perairan Selat Malaka, kapal motor (KM) berbendera Malaysia yang diawaki empat nelayan Myanmar diledakkan hingga berkepingkeping di Perairan Belawan, kemarin.
Kapal motor dengan nomor lambung PKFA 7738 itu dihancurkan dan ditenggelamkan dengan meledakkan bom yang dipasang Tim Penjinak Bom Satuan Brigade Mobil (Brimob) Daerah Sumut.
“Ini kapal ikan asing pertama yang ditenggelamkan. Polair akan terus melakukan patroli untuk mengawasi wilayah laut Sumut dan menenggelamkan kapal-kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Eko Hadi Sutedjo seusai peledakan kapal asing itu.
Kapal tersebut diamankan petugas Polair pada 9 Desember 2014 di Perairan Salah Nama, Kabupaten Serdangbedagai (Sergei), atau sekitar 16 mil timur laut dari Pulau Pandan. Adapun barang bukti yang disita, selain kapal dan 150 kilogram ikan hasil tangkapan.
Peledakan kapal tersebut disaksikan kapten kapal, Mr Chen, 24, warga Myanmar, dan tiga anak buah kapal (ABK) lainnya, Kyaw, Banmin, dan Htyata. Saat ini Mr Chen ditahan di Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Sumut, sedangkan tiga ABK diserahkan ke Bea dan Cukai.
Menurut dia, tindakan tegas menenggelamkan kapal ikan asing itu dilakukan menindaklanjuti kebijakan pemerintah dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tentu Polda Sumut akan memperkuat pengamanan di jalur pantai, baik di wilayah pantai timur maupun pantai barat.
Mantan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) itu mengungkapkan, untuk wilayah timur yang diperkuat adalah Perairan Belawan, Tanjungbalai, dan Langkat, karena ramai dengan aktivitas pelayaran. Tiga wilayah itu merupakan prioritas utama pengamanan.
Eko telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pentingnya memperkuat jalur laut di Sumut karena berbatasan langsung dengan jalur lalu lintas di Selat Malaka. “Kami telah usulkan kepada Presiden untuk menambah prasarana dan sarana Polair, seperti kapal cepat yang bisa mengimbangi para pelaku pencurian ikan di laut,” ungkapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Komisaris Besar (Kombes) Pol Helfi Assegaf mengatakan, untuk pengamanan jalur laut tersebut, Ditpolair bekerja sama dengan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Belawan, Syahbandar Pelabuhan Belawan, PT Pelindo, dan stakeholderlainnya.
“Nelayan Myanmar itu ditangkap ketika sedang melempar jangkar untuk menangkap ikan secara ilegal. Sementara ikan hasil curian nelayan asing itu sudah dilelang,” ucapnya.
Kapal Penyelundup Pakaian Bekas Ditangkap
Tim gabungan Polda Sumut menggagalkan penyelundupan 978 karung bawang merah dengan berat 10 kilogram per karung, 85 bal pakaian bekas, dan 2 ons sabu-sabu yang diangkut sebuah kapal motor di Perairan Tanjungbalai, kemarin.
Dalam penyergapan itu, polisi menangkap empat tersangka, yakni, Syahril Nasution, 40; Siti Rahmawati, 28, keduanya warga Tanjungbalai; Ira Asnawati Ginting, 35, warga Medan; dan Yus Azranita, 30, warga Serdangbedagai (Sergei).
Syahril merupakan tersangka pemilik bawang merah dan pakaian bekas, sedangkan Siti, Ira, dan Yus, tersangka kepemilikan sabusabu. Dari mereka juga disita dua unit telepon seluler (ponsel)
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, petugas juga menemukan satu rumah toko (ruko) di Km 7, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, yang digunakan sebagai tempat penyimpanan 328 bal pakaian bekas.
Selain itu, ditemukan 2.500 liter solar yang tidak diketahui siapa pemiliknya di Tower Telkomsel di Jalan Perdagangan, Desa Nagori Bandar, Kabupaten Simalungun. “Khusus (barang bukti) yang tidak bertuan itu, masih diselidiki. Tetapi, untuk yang ada tersangkanya sedang dalam pengembangan,” ujarnya.
Menurut dia, penangkapan ini bagian dari operasi bersandi Sri Gunting dengan kekuatan 300 personel dari berbagai satuan. Operasi ini terus berlanjut untuk mengamankan perairan laut Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Terpisah, Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Polda Sumut, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) MP Nainggolan mengatakan, tim yang tergabung dalam Operasi Sri Gunting juga beroperasi di daratan dengan target kasus-kasus terkait penyakitmasyarakat (pekat).
Salah satu tersangka yang ditangkap bernama Rusman, 63, warga Desa Sei Kuala Sikasim, Kecamatan Sei Baleh, Kabupaten Batubara. Dia diciduk karena tertangkap tangan menjual toto gelap (togel).
“Dari tersangka disita barang bukti berupa tiga blok hasil rekapan nomor togel, rekap nomor angka yang keluar, ponsel, kalkulator, uang Rp185.000, dan berkas togel,” katanya.
Frans Marbun
Kapal motor dengan nomor lambung PKFA 7738 itu dihancurkan dan ditenggelamkan dengan meledakkan bom yang dipasang Tim Penjinak Bom Satuan Brigade Mobil (Brimob) Daerah Sumut.
“Ini kapal ikan asing pertama yang ditenggelamkan. Polair akan terus melakukan patroli untuk mengawasi wilayah laut Sumut dan menenggelamkan kapal-kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal,” kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Eko Hadi Sutedjo seusai peledakan kapal asing itu.
Kapal tersebut diamankan petugas Polair pada 9 Desember 2014 di Perairan Salah Nama, Kabupaten Serdangbedagai (Sergei), atau sekitar 16 mil timur laut dari Pulau Pandan. Adapun barang bukti yang disita, selain kapal dan 150 kilogram ikan hasil tangkapan.
Peledakan kapal tersebut disaksikan kapten kapal, Mr Chen, 24, warga Myanmar, dan tiga anak buah kapal (ABK) lainnya, Kyaw, Banmin, dan Htyata. Saat ini Mr Chen ditahan di Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Sumut, sedangkan tiga ABK diserahkan ke Bea dan Cukai.
Menurut dia, tindakan tegas menenggelamkan kapal ikan asing itu dilakukan menindaklanjuti kebijakan pemerintah dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Tentu Polda Sumut akan memperkuat pengamanan di jalur pantai, baik di wilayah pantai timur maupun pantai barat.
Mantan Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) itu mengungkapkan, untuk wilayah timur yang diperkuat adalah Perairan Belawan, Tanjungbalai, dan Langkat, karena ramai dengan aktivitas pelayaran. Tiga wilayah itu merupakan prioritas utama pengamanan.
Eko telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pentingnya memperkuat jalur laut di Sumut karena berbatasan langsung dengan jalur lalu lintas di Selat Malaka. “Kami telah usulkan kepada Presiden untuk menambah prasarana dan sarana Polair, seperti kapal cepat yang bisa mengimbangi para pelaku pencurian ikan di laut,” ungkapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Komisaris Besar (Kombes) Pol Helfi Assegaf mengatakan, untuk pengamanan jalur laut tersebut, Ditpolair bekerja sama dengan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Belawan, Syahbandar Pelabuhan Belawan, PT Pelindo, dan stakeholderlainnya.
“Nelayan Myanmar itu ditangkap ketika sedang melempar jangkar untuk menangkap ikan secara ilegal. Sementara ikan hasil curian nelayan asing itu sudah dilelang,” ucapnya.
Kapal Penyelundup Pakaian Bekas Ditangkap
Tim gabungan Polda Sumut menggagalkan penyelundupan 978 karung bawang merah dengan berat 10 kilogram per karung, 85 bal pakaian bekas, dan 2 ons sabu-sabu yang diangkut sebuah kapal motor di Perairan Tanjungbalai, kemarin.
Dalam penyergapan itu, polisi menangkap empat tersangka, yakni, Syahril Nasution, 40; Siti Rahmawati, 28, keduanya warga Tanjungbalai; Ira Asnawati Ginting, 35, warga Medan; dan Yus Azranita, 30, warga Serdangbedagai (Sergei).
Syahril merupakan tersangka pemilik bawang merah dan pakaian bekas, sedangkan Siti, Ira, dan Yus, tersangka kepemilikan sabusabu. Dari mereka juga disita dua unit telepon seluler (ponsel)
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, petugas juga menemukan satu rumah toko (ruko) di Km 7, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, yang digunakan sebagai tempat penyimpanan 328 bal pakaian bekas.
Selain itu, ditemukan 2.500 liter solar yang tidak diketahui siapa pemiliknya di Tower Telkomsel di Jalan Perdagangan, Desa Nagori Bandar, Kabupaten Simalungun. “Khusus (barang bukti) yang tidak bertuan itu, masih diselidiki. Tetapi, untuk yang ada tersangkanya sedang dalam pengembangan,” ujarnya.
Menurut dia, penangkapan ini bagian dari operasi bersandi Sri Gunting dengan kekuatan 300 personel dari berbagai satuan. Operasi ini terus berlanjut untuk mengamankan perairan laut Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Terpisah, Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Humas Polda Sumut, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) MP Nainggolan mengatakan, tim yang tergabung dalam Operasi Sri Gunting juga beroperasi di daratan dengan target kasus-kasus terkait penyakitmasyarakat (pekat).
Salah satu tersangka yang ditangkap bernama Rusman, 63, warga Desa Sei Kuala Sikasim, Kecamatan Sei Baleh, Kabupaten Batubara. Dia diciduk karena tertangkap tangan menjual toto gelap (togel).
“Dari tersangka disita barang bukti berupa tiga blok hasil rekapan nomor togel, rekap nomor angka yang keluar, ponsel, kalkulator, uang Rp185.000, dan berkas togel,” katanya.
Frans Marbun
(ftr)