Butuh Dana Besar

BANDUNG - Tampil di tiga, bahkan empat ajang kompetisi sekaligus tentu membuat Persib Bandung harus mempersiapkan segalanya dengan maksimal.

Tak terkecuali kesiapan anggaran yang dipastikan lebih besar dibandingkan musim lalu. Seperti diketahui musim 2015, Maung Bandung akan menjajal kompetisi antarklub Asia, entah Asian Champions League (ACL) maupun AFC Cup –jika tersingkir di babak play-off ACL-. Selain itu, dua kompetisi domestik juga bakal dilakoni Persib, Indonesia Super League (ISL) dan Piala Indonesia.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Risha Adhi Widjaya tak menampik kompetisi musim 2015, tak hanya bakal membuat skuat Maung Bandung dituntut memiliki kebugaran fisik yang prima. Sektor keuangan pun mesti prima karena bertambahnya agenda pertandingan. Menurut Risha, ada peningkatan nilai anggaran yang akan dikeluarkan manajemen untuk membiayai perjalanan Firman Utina dan kawan-kawan.

Kenaikannya berkisar antara 20 hingga 30 persen dibandingkan dengan pengeluaran musim lalu. Peningkatan anggaran tersebut, lanjut Risha merupakan keputusan yang wajar. Sebab, sepanjang musim 2015, Persib jumlah akan melakoni lebih dari satu kompetisi yang berdampak pada bertambahnya jumlah pertandingan.

Selain itu, format kompetisi ISL 2015 yang menggunakan kompetisi penuh juga menuntut kesiapan anggaran lebih besar. Berdasarkan perhitungan di atas kertas, kata Risha, di babak play-off ACL 2015, Persib akan dihadapkan pada dua pertandingan. Jika lolos, maka jumlah pertandingan Persib akan bertambah menjadi enam pertandingan. Jika terjegal di play-off ACL, tujuh pertandingan harus dihadapi Persib di Piala AFC.

Ditambah jumlah pertandingan yang harus dilakoni di ISL, 38 partai ditambah Piala Indonesia, kemungkinan Persib akan menjalani sebanyak 50 kali pertandingan. Tentu saja, dengan banyaknya jumlah pertandingan di tiga kompetisi tersebut, kata Risha, PT PBB selaku perusahaan yang menaungi Persib wajib merogoh biaya besar.

“Sudah dipastikan musim ini, Persib akan mengikuti tiga kompetisi, ISL, Piala Indonesia, Liga Champions atau Piala AFC. Kebutuhan biaya ini sedang kami usahakan. Berusaha seefisien mungkin, karena sudah pasti lebih besar,” ujar Risha seusai menghadiri acara pengukuhan kepengurusan Asprov PSSI Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, kemarin.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya akan berupaya menganggeng lebih banyak sponsor untuk memenuhi kebutuhan anggaran. “Yang menjadi permasalahan, sponsor untuk Liga Champion dan AFC harus mengikuti aturan, karena hanya diizinkan menampangkan satu logo di jersey. Termasuk di dalam stadion juga. Seluruh stadion akan di brandingsponsor resmi AFC. Itu yang sedang kami pikirkan. Makanya salah satu cara yang mungkin kami lakukan adalah menjual sponsor melalui media sosial, “ ungkapnya.

Sementara untuk sponsor di ISL atau Piala Indonesia, saat ini kata dia masih dalam tahap proses. “Sponsor lama kami sedang me-review. Sebab ada yang berhenti dan ada juga yang lanjut. Sekarang masih dalam tahap dalam proses. Mudah-mudahan sponsor yang kita dapat, dapat mengurangi jumlah budgetyang kita keluarkan,” pungkasnya.

Muhammad Ginanjar