Tak Ingin Dianggap Lambat, DVI Tetap Kerja di Hari Libur
A
A
A
SURABAYA - Tidak ingin dianggap lambat dalam mengidentifikasi jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim terus bekerja hingga larut malam, meskipun hari libur.
Mengingat masih ada 21 jenazah yang belum berhasil diidentifikasi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Polda Jatim, Surabaya. Hingga kini, Tim DVI Polri yang dibantu dari Singapura terus melakukan pemeriksaan terhadap jenazah.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui identitas dari masing-masing jenazah. Setelah berhasil diidentifikasi, nantinya jenazah itu akan diserahkan kepada keluarga duka untuk disemayamkan.
“Tim (DVI) walaupun hari Minggu, kita terus bekerja. Jangan sampai kita dianggap lambat dalam melakukan identifikasi terhadap jenazah penumpang pesawat,” terang Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf saat jumpa pers di Crisis Centre AirAsia Polda Jatim, Minggu (4/1/2015).
Menurut Anas, pihaknya sudah maksimal yang bekerja untuk melakukan identifikasi pada jenazah. Bahkan, bekerja hingga tengah malam dalam aktivitas tim DVI. Tim DVI tidak hanya dari anggota Polda Jatim, tetapi juga dapat bantuan dari perguruan tinggi.
“Serta bantuan polisi dari negara lain. Untuk saat ini, Tim DVI dibantu dari Singapore. Besok, akan dibantu dari Korea Selatan (Korsel) dan Australia. Kami berharap proses identifikasi segera rampung,” paparnya.
Mengingat masih ada 21 jenazah yang belum berhasil diidentifikasi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Polda Jatim, Surabaya. Hingga kini, Tim DVI Polri yang dibantu dari Singapura terus melakukan pemeriksaan terhadap jenazah.
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui identitas dari masing-masing jenazah. Setelah berhasil diidentifikasi, nantinya jenazah itu akan diserahkan kepada keluarga duka untuk disemayamkan.
“Tim (DVI) walaupun hari Minggu, kita terus bekerja. Jangan sampai kita dianggap lambat dalam melakukan identifikasi terhadap jenazah penumpang pesawat,” terang Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf saat jumpa pers di Crisis Centre AirAsia Polda Jatim, Minggu (4/1/2015).
Menurut Anas, pihaknya sudah maksimal yang bekerja untuk melakukan identifikasi pada jenazah. Bahkan, bekerja hingga tengah malam dalam aktivitas tim DVI. Tim DVI tidak hanya dari anggota Polda Jatim, tetapi juga dapat bantuan dari perguruan tinggi.
“Serta bantuan polisi dari negara lain. Untuk saat ini, Tim DVI dibantu dari Singapore. Besok, akan dibantu dari Korea Selatan (Korsel) dan Australia. Kami berharap proses identifikasi segera rampung,” paparnya.
(kri)